Bagian Lima Belas

7.1K 729 67
                                    




Moment yang ditunggu-tunggu bagi para pembaca yang otaknya selalu berisi ekhem-ekhem, dan juga Varo yang otaknya selalu ingin membuat sang istri tak bisa berjalan.

Berhubung masa nifas dari Rara sudah selesai, dan waktunya juga pas mari kita coba!

Varo melonggarkan dasinya agar lehernya terasa lega, lalu memasuki rumahnya dengan wajah garang alias wajah datar datar saja seperti kehidupan kaum rebahan.

"Assalamualaikum" Ucap lelaki itu, ia melepas sepatunya sebelum memasuki lebih dalam rumahnya.

Pandangan Varo mengelilingi seisi rumahnya yang tampak sepi, kemana kah para penghuninya?

Akhirnya Varo segera naik ke atas, lebih tepatnya ke kamar miliknya dan juga milik Rara yang menjadi saksi dimana Sean sedang dibuat.

"Ma.." Panggil Varo saat memasuki kamar, terlihat Rara yang sedang tidur menyamping sambil menyusui Sean. Rupanya wanita itu sedang tidur, maybe karena tadi menangis dan juga kelelahan.

"Parah, gua lagi pengen malah tidur dia" Gumam Varo yang akhirnya memilih untuk segera ke kamar mandi.

Sekitar 1 jam kemudian keluarlah Varo dengan pakaian santai, rambut yang basah dan senyum yang merekah ketika melihat bahwa Rara sudah bangun.

"Udah bangun?"

Rara terkejut dan menoleh ke arah kamar mandi, disana ada suaminya yang sudah selesai mandi dan juga kenapa wajah itu sangat datar?

"Kapan pulang?" Tanya Rara lembut, melupakan kekesalan nya tadi ketika menelepon sang suami yang ternyata sedang berjuang itu.

"Tadi" Jawaban singkat dari Varo membuat Rara langsung mengernyit bingung, namun ia tak menghiraukan itu dan memilih mencium punggung tangan Varo.

"Jari kamu kok keriput? berapa lama kamu mandi?" Tanya Rara ketika melihat jari suaminya yang terasa dingin dan kulitnya yang mengeriput karena kedinginan.

"Gak penting, aku mau ngomong tapi Sean taruh dulu di kamar nya sana"

Yasudah kalo begitu Rara sudah tidak bisa melawan, ketika Varo sudah berbicara dengan nada begitu datar tandanya ia sedang marah.

Setelah sudah menuruti perintah Varo, Rara akhirnya duduk disamping Varo yang sedang duduk bersandar di ranjang. Tangan lelaki itu memainkan hp, lalu tak lama menoleh ketika merasakan Rara sudah duduk disampingnya.

"Ngomong apa?"

Varo tak menjawab pertanyaan itu, tapi malah meletakkan hp nya di nakas dan menarik Rara agar duduk di pangkuannya. Sontak membuat Rara terkejut namun akhirnya tersenyum kecil, tangan wanita itu mengalung indah dileher suaminya.

"Kamu tau apa salah kamu?" Tanya Varo sambil mencengkram pelan pinggang Rara, membuat Rara sedikit meringis dan menggeleng polos.

"Masa nifas kamu udah selesai?" Tanya Varo lagi dan dijawab anggukan oleh Rara.

Akhirnya Varo langsung menyerbu bibir dari istrinya itu, melumat kecil dengan perlahan seolah mengajak Rara semakin ikut dalam permainan nya. Tak lama Rara pun juga membalas ciumannya, dan itu adalah pertanda bahwa kini Rara sudah masuk dalam permainan yang akan ia mulai.

Varo menarik pinggang Rara agar mendekat, menempelkan dada miliknya dengan dada milik sang istri. Mengusap sensual punggung itu, membuat Rara sedikit menggeliat.

Lama bercumbu dibibir akhirnya Varo melepaskannya, dan menurun ciumannya kearah leher, mengecup kecil dan menjilatinya membuat Rara mengerang geli.

"Eungh.." Erangan kecil terdengar, membuat sisi lelaki dari Varo langsung menggebu seketika.

Rara menarik pelan rambut belakang Varo ketika suaminya itu membuat kissmark di lehernya dan bahunya, wanita itu menggigit bibirnya karena takut mengeluarkan desahan.

"Jangan ditahan!" Kesal Varo lalu menggigit kecil leher Rara membuat istrinya itu langsung mendesah kuat.

Varo mengangkat istrinya dan merebahkan tubuh itu pada ranjang dengan telentang, lalu menindihnya. Tepat didepan sang istri ia membuka kaos nya hingga bertelanjang dada, lalu kembali menyerang leher istrinya.

"Aahh Varo" Desah Rara ketika Varo memainkan gundukan kembar miliknya, rasa geli itu hadir ketika Varo telah melepas baju bahkan bra miliknya sehingga dada nya terlihat jelas.

"Mmhh" Kembali desahan itu terdengar saat Varo mengulum puting nya, Rara sangat frustasi karena Varo terus mempermainkan puting nya terus menerus.

Varo menunjukkan smirk kecil nya sambil salah satu tangannya turun kebawah, meraba daerah kewanitaan milik istrinya yang ternyata sudah basah.

"Ah basah ternyata" Varo terkekeh kecil lalu segera menelanjangi dirinya dan juga istri nya hingga mereka berdua benar-benar naked tanpa sekain pun.

Rara menggeliat tak nyaman ketika tangan milik Varo mengusap miliknya dengan cepat dan itu membuat Rara mendesah tak karuan.

Varo yang memang tak ingin berlama-lama dengan permainannya, langsung cepat-cepat bermain pada inti saja.

"Aku pelan-pelan" Bisik Varo tepat ditelinga Rara dan memberi bisikan sensual membuat gairah Rata ikut bangkit bersamaan dengan sesuatu yang memasuki dirinya dibawah sana.

"Ahh.." Desah Rara ketika milik suaminya sepenuhnya masuk pada miliknya, beberapa saat Varo membiarkan itu didalam lubang kenikmatan.

"Gerak" Cicit Rara malu-malu ketika miliknya sudah bisa menerima kejantanan Varo yang berukuran lumayan, ntar deh Rara hitung pake penggaris berapa centi punya nya Varo ya...

Varo mulai bergerak maju mundur di pinggangnya, membuat kejantanannya menusuk masuk keluar dari kewanitaan Rara.

"Ahh shit.." Erangan seksi dari bibir Varo sekaligus umpatan karena kenikmatan yang sangat-sangat tak bisa diurai dengan kata-kata itu menghampiri dirinya.

Desahan semakin berlomba-lomba keluar dari bibir Rara ataupun Varo, semakin cepat gerakan itu semakin keras pula desahan Rara, bahkan tubuhnya ikut bergoyang akibat dorongan kuat dari Varo.

"Aku sampai mmhh.." Ucap Rara dengan lirih karena ia sudah ingin mencapai puncak nya.

"Me too baby" Susul Varo.

Tak lama Varo dan Rara saling mengeluarkan cairan nya masing-masing, tanda bahwa mereka benar-benar menikmati permainan itu.

Nafas Rara tersengal-sengal dan mulai mengatur nafasnya, namun Varo malah menuntunnya agar bangkit dan memposisikan tubuhnya dengan gaya doggy style.

"Aku tarik nafas dulu lah!" Kesal Rara ketika Varo kembali memasukkan dan menggoyangkan pinggulnya dengan cepat membuat Rara frustasi akan kenikmatan buatan suaminya itu.

"Hukumanmu" Kekeh Varo tanpa menghentikan permainannya.

***

Gimana teman-teman ?

Sesuai kemauan kalian ini haha

Tentang SeaNaya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang