Bagian Sepuluh

7.9K 866 42
                                    

Apa kabar teman-teman ?

Gimana hari kalian ? udah ada yang mulai masuk sekolah kah? semangat oke !














Rara mengelilingi mall, lebih tepatnya mengelilingi toko khusus perlengkapan bayi. Saat ini usia kandungannya sudah masuk bulan ke 6, perutnya membesar membuat nya tampak lebih imut.

Sejak kehamilannya yang masuk bulan ke 5 waktu itu, Varo mengatakan untuk cuti kuliah nya. Karena takut terjadi apa-apa juga dengan sang bayi, termasuk sang istri juga.

Disamping Rara yang tengah memilih pakaian bayi, ada Varo yang menggeret keranjang yang sudah hampir penuh dengan pakaian bayi.

"Yang ini lucu ih" Gemas Rara mengomentari baju berwarna ungu.

Kemarin lusa mereka pergi ke rumah sakit untuk mencari tau jenis kelaminnya, dan yang terlihat adalah seorang bayi laki-laki.

Sejak saat itu Rara dan Varo mulai merangkai kamar khusus anak laki-laki, juga mengoleksi perlengkapan khusus anak mereka nanti.

"Gak kurang?" Tanya Varo ketika Rara mengajaknya untuk cepat membayar, pertanyaan itu membuat Rara mengerjapkan matanya dan menatap keranjang perlengkapan mereka.

"Itu banyak loh" Jawab Rara polos sambil menunjuk dua keranjang besar yang digeret oleh Varo.

Varo mengangguk dan akhirnya mereka pun membayar itu, sepanjang menunggu Rara tidak mau lepas dari Varo karena wanita itu ingin perutnya terus diusap.

Dan hal itu mampu membuat orang disekitar mereka untuk melirik aktifitas keuwuan itu, ada yang menganggap pula bahwa Rara dan Varo adalah pasangan yang menikah karena Rara hamil duluan sebelum sah.

Biasalah netijen.

Selesai semua nya, Mereka segera menuju ke rumah, Rara mengeluh kakinya pegal karena lama berjalan di dalam mall.

"Ganti baju dulu ya?" Ucap Varo saat mereka sudah sampai di kamar, dan Rara mengangguk menunggu Varo yang tengah memilih pakaian untuknya.

Setelah dapat, Varo menyuruh Rara terlebih dahulu ke kamar mandi, sedangkan ia akan membereskan belanjaan nya tadi di kamar sebelah.

Kamar anaknya itu tergabung dengan kamar miliknya, hanya dibatasi sebuah pintu, juga ada televisi khusus di kamar Varo dan Rara yang mempertontonkan rekaman cctv di setiap sudut kamar anaknya.

Orang kaya mah bebas ye kan ?

hanya berlaku di dunia Oren.

"Ngantuk" Rengek Rara ketika sudah merebahkan diri di ranjang, disampingnya sudah ada Varo yang sibuk dengan laptopnya.

"Mau bobo hm?" Dan Rara mengangguk.

Akhirnya Varo mematikan latar laptopnya dan menuntun dirinya untuk ikut serta tidur disamping sang istri.

Dengan perut Rara yang besar membuat Varo sedikit berhati-hati saat memeluk, takut-takut dia menyakiti atau terlalu menekan perut istrinya.

"Baca doa dulu ah, keburu merem aja" Tegur Varo ketika Rara malah memejamkan matanya tanpa membaca doa.

"Oh iya lupa" Cengir sang istri, lalu mulai membaca doa dengan suara lembutnya.

Tentang SeaNaya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang