Bagian Dua Belas

7.6K 827 82
                                    

Eyooo !

update lagi nih gaess..







Rara mulai mengangkat sang baby Sean lalu setelah memandikannya dan memakaikan pakaian, wanita itu melangkah keluar kamar dan mendekati ruang kerja Varo.

Tanpa mengetuk pintu dia langsung nyelonong masuk, dan sedikit mengintip, tanpa sadar ia tersenyum manis ketika mata miliknya dan mata milik sang suami saling bertatapan.

"Papa.." Panggil Rara lalu membuka pintu lebar-lebar dan membawa baby Sean untuk pindah ke gendongan sang papa.

"Udah mandi hm?" Tanya Varo dengan gemas menciumi pipi baby Sean, wangi bedak bayi menguak begitu saja di Indra penciuman Varo.

"Kamu udah mandi?" Tanya Varo pada istrinya yang sedang membereskan berkas-berkas nya.

"Belum, aku buatin teh anget dulu ya? habis itu baru aku mandi, kamu tunggu sini aja sama anaknya" Dan Varo mengangguk untuk menjawab ucapan Rara.

Setelah selesai membereskan berkas-berkas sang suami, barulah Rara melangkah menjauhi ruang kerja Varo dan mulai ke dapur untuk membuatkan teh hangat.

"Kok udah mewek aja? baru ditinggal bentar sama mama, udah kangen aja ya" Gurau Varo untuk Sean ketika baby itu mulai melengkungkan bibirnya kebawah, di pastikan beberapa menit lagi pasti menangis.

Entah kenapa, Sean lebih lengket dengan sang mama dibandingkan sang papa, kata orang tua Varo, biasanya anak laki-laki akan menempel pada sang ibu sedangkan jika anak perempuan lebih lengket dengan sang ayah.

"Cup cup" Varo berujar untuk menenangkan anaknya yang mulai merengek, dia bangkit dari kursi dan berjalan pelan mengelilingi ruang kerja, guna menimang-nimang anaknya.

"Loh kok nangis?" Suara wanita yang ditunggu-tunggu pun terdengar, Rara meletakkan cangkir teh milik Varo di meja kerja suaminya dan menghampiri Varo.

"Biasa yang, mana bisa dia lepas dari kamu" Kekeh Varo memberikan Sean pada Rara untuk di beri ASI.

"Aku boboin Sean dulu deh, baru mandi" Rara duduk di sofa yang ada di ruang kerja suaminya lalu mulai menyusui baby Sean, sedangkan Varo melanjutkan kembali pekerjaan nya dengan sesekali meminum teh buatan Rara.

****

"Ma! Sean dah tidur belum? aku laper" Rengek Varo sambil menyusul Rara yang sedang rebahan sambil menyusui anaknya.

Setelah kelahiran dari baby Sean, Varo menegaskan pada Rara untuk mengubah panggilan menjadi Mama dan Papa, agar nanti jika Sean sudah besar terbiasa dengan panggilan itu, bukan nama lagi.

"Bentar dulu ya" Jawab Rara dengan lembut sambil menarik puting susu nya yang berada di dalam mulut sang anak, lalu mengancingkan baju nya dengan rapi.

"Maem disini apa dibawah?" Tanya Rara menghadap suaminya yang sedang tidur tengkurap sambil memeluk anaknya.

"Sini aja, aku mager turun kebawah, anak tangga nya banyak"

Rara terkekeh lalu bangkit untuk mengambilkan makan malam sang suami, semenjak ia dan suaminya memiliki anak, jarang sekali mereka makan di ruang makan karena sang anak yang sulit untuk ditinggal sendiri.

Tentang SeaNaya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang