Bagian Lima

8.9K 865 10
                                    

Jangan lupa vote nya dan komen nya ya ! SEMANGAT PUASA !

happy reading

• • • •






Varo membuka kan pintu mobil bagian penumpang di depan, lalu Rara keluar dari mobil dan Varo menutup pintu itu.

Keduanya saling menatap sebentar lalu akhirnya Varo menarik Rara ke dalam pelukannya, hari ini tidak bisa masuk kuliah karena ada urusan kantor jadi dirinya hanya mengantar istrinya saja.

"Jangan capek-capek oke?" Perintah lembut dari sang suami yang pasti diangguki patuh oleh sang istri.

Akhirnya pelukan mereka terlepas lalu Rara meraih tangan kanan Varo dan mencium punggung tangan nya, disusul ciuman bertubi-tubi di setiap inci wajahnya membuat nya sedikit terkekeh.

"Udah ih!" Ucap Rara sedikit kesal, bibirnya sedikit mengerucut karena Varo baru saja menggigit pipi nya.

"Gemesin banget sih, udah sana masuk"

Rara mengangguk dan melambaikan tangan, setelah memastikan istrinya benar-benar masuk ke kampus, akhirnya Varo beranjak dan on the way menuju kantor nya.

Rara berjalan riang menuju kantin, karena jam masuk masih satu jam lagi jadi dia memilih duduk di kantin sambil bermain ponselnya terlebih dahulu.

Setelah memesan makanan dia pun memilih meja, dan pilihan nya jatuh pada meja pojok kanan. Dia pun mendekati meja itu dan menunggu makanan nya tiba, dia juga sekalian mengerjakan beberapa tugas yang belum selesai dengan laptop nya.

"Makasih" Ucap Rara saat pelayan mengantarkan pesanan nya.

Dia pun melanjutkan aktivitas nya dan sesekali tangan nya menyuapi batagor yang ia pesan.

"Ra, kamu disini?" Ucap seseorang di samping Rara membuat Rara tersedak dan orang itu menyodorkan jus jeruk yang tadi Rara pesan.

"Astaga, saya minta maaf. Saya tidak sengaja" Sesal orang tadi dengan pandangan yang teduh, merasa bersalah karena telah membuat Rara tersedak.

"Gak papa pak, Rara udah mendingan" Jawab Rara sambil tersenyum maklum, dirinya juga tidak akan marah.

Stefan pun mengangguk dan memilih duduk di kursi yang berhadapan dengan kursi Rara, dipisahkan oleh meja yang berada di tengah-tengah mereka.

Ya, orang tadi itu adalah Stefan, Dosen muda berusia 23 tahun itu.

"Eum.. Ada urusan apa ya pak?" Tanya Rara canggung karena sedari tadi Stefan hanya diam memandangi nya, membuatnya sedikit kikuk?

"Ah iya, tidak apa-apa. Tadi niat saya cuma mau sarapan disini, terus saya liat kamu jadi sekalian bergabung"

Akhirnya Rara mengangguk faham dan tersenyum.

"Rara sarapan dulu pak, sekalian ngerjain tugas" Sopan Rara yang diangguki oleh Stefan, selama menunggu pesanan tiba, Stefan hanya menatap Rara yang sibuk mengetik dan makan.

Wajah serius nya membuat terlihat sangat lucu, dia sedikit terkekeh tanpa suara lalu kembali mendatarkan wajahnya ketika ingat saat ini dia sedang berada di kantin.

Tentang SeaNaya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang