Bagian Enam

8.9K 965 34
                                    

Jangan lupa bintang nya cantik !

selamat membaca

• • • •


Setelah menghampiri kerumunan tadi, Rara disapa para pegawai kecuali ada satu yang menatapnya bingung.

"Siang nyonya" Sapa salah satu dari kerumunan pegawai itu, membuat Rara mengerucutkan bibirnya, membuat para pegawai disana menggeram gemas.

"Jangan panggil nyonya dong kak, Rara masih muda loh, panggil Rara aja ya?" Ucap Rara memberitahu yang diangguki canggung oleh semua.

"Nyonya? Dia siapa?" Tanya salah satu dari mereka, sebulan ia kerja disini dan izin libur satu minggu karena ada acara keluarga membuatnya ketinggalan berita.

"Iya, dia yang gue bilang istri nya pak Varo" Jelas salah satu pegawai wanita, membuat gadis tadi yang bertanya langsung membolakan mata nya dan menelisik penampilan Rara dari atas hingga bawah.

"Istri?" Beo gadis itu, dia adalah Sarah. Baru saja tadi dia menyebar gosip bahwa atasan nya yang bukan lain adalah Varo ternyata menyukai nya, tapi kenapa sudah ada istri saja.

"Sejak kapan kamu jadi istri pak Varo?" Tanya Sarah sedikit sinis, membuat aura di sekitar mereka was-was akan pertengkaran.

"Udah hampir setahun, kenapa?" Jelas Rara dengan nada ikutan sinis, jangan kira Rara akan biasa saja jika ada pelakor yang menggoda suami nya.

"Cih" Sarah berdecih membuat Rara memutar bola matanya, dengan kesal Rara berkacak pinggang.

"Emang kenapa kalo Rara istri Varo? Gak terima kamu?" Sinis Rara, beberapa orang disana terkekeh gemas ketika nyonya besar mereka marah.

"Maaf aja, Suami nyonya itu suka sama saya" Jawab Sarah menekan kata suka pada ucapannya.

"Suka doang, bukan cinta" Balas Rara tak mau kalah, semakin Sarah menantang semakin besar juga keinginan Rara mempermalukan gadis itu.

"Suka juga lama-lama jadi cinta, makanya kalo jadi istri itu penampilannya harus memuaskan biar suami betah. Lah situ, penampilan kayak bocah, pantesan suami nya bosen" Ucapan Sarah membuat Rara langsung sakit hati, tidak biasanya ia baperan seperti ini.

"Rara bilangin Varo kamu!" Sentak Rara seperti anak kecil yang ingin mengadu pada ibu nya.

Dengan mata berkaca-kaca dan bibir melengkung kebawah menahan tangisnya, wanita itu meraih ponsel nya dan segera menghubungi suami nya.

"Ha---- "

"Varo cepet ke lantai satu! jemput Rara di depan ruang keuangan!"

"Ra, aku-kamu not Rara Varo! "

"Hiks.. Cepetan sini"

Hancur sudah pertahanan nya untuk tidak menangis, Rara sesenggukan sambil memegang erat ponselnya. Lalu menatap tajam kearah Sarah, salah satu pegawai mendekati Rara dan merangkul wanita itu.

"Jangan nangis" Ucap pegawai itu menenangkan, Rara malah memeluk nya dan mengencangkan tangisannya.

"Rara gak suka dia hiks.."

Tentang SeaNaya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang