Bagian Dua

12.5K 1.1K 51
                                    

Seperti biasa, selalu diingatkan untuk memberi jejak dengan cara vote dan komen!

selamat membaca..

• • • •










Akibat aktivitas panas mereka tadi subuh, membuat keduanya sangat kelelahan dan berakhir bangun siang. Jam saja sudah menunjukkan pukul 09.43 dan itu sudah sangat siang, apalagi mereka ada jam kuliah sebentar lagi.

Sedangkan di lantai bawah, sudah ada beberapa remaja yang ribut.

"Bi, si Varo sama Rara kemana?" Tanya Liana pada bi Sarti, asisten rumah tangga dirumah itu.

"Lagi di kamar non, belum bangun kayaknya" Jawab bi Sarti, membuat ke lima remaja tadi membolakan matanya.

"Anjir udah hampir jam sepuluh belum bangun?" Heboh Lion sambil menutup mulutnya seperti bencong kesemsem, tau bencong kesemsem? bencong salting.

"Habis ngapain ya mereka?" Ucapan dari Riyan membuat semua menampakkan wajah-wajah mesum.

Akhirnya mereka pun berjalan mengendap-endap ke lantai atas guna mengecek rasa penasaran mereka, sampai lah mereka didepan pintu kamar pasangan yang mereka curigai.

"Kagak di kunci" Senang Elang lalu mencoba membuka gagang pintu itu perlahan takut menimbulkan bunyi, terbuka lah pintu itu dengan lebar.

Terlihat disana, sepasang suami istri berpelukan sebagian badannya di tutupi selimut. Belum lagi disini yang paling terlihat adalah punggung Rara, membuat Riyan dan Lion mengerjapkan matanya.

"WOY BANGUN!" Teriak Elang lalu kabur disusul Putri dan Liana meninggal kan Lion dan Riyan yang masih cengo.

Varo mengerjapkan mata nya menyesuaikan cahaya ketika mendengar suara bising, kepala nya menoleh ke kanan dan mendapati kedua sahabatnya yang sedang menatap kearahnya.

Awalnya Varo biasa saja tapi ketika sudut matanya tak sengaja menatap punggung istrinya yang telanjang terpampang jelas membuatnya melotot dan langsung menarik selimut untuk menutupi seluruh badan Rara kecuali kepala.

"KELUAR LO SIALAN!" Teriak Varo murka, membuat Lion dan Riyan tersadar dari lamunan nya dengan mata melotot kaget dan langsung menatap satu sama lain, jantung mereka dag-dig-dug serr mendapati Varo yang sangat marah.

Dengan segera kedua makhluk itu keluar dengan wajah pucat.

Teriakan Varo yang kencang itu membuat Rara kaget hingga badan nya sedikit bergetar, tau kan rasanya tidur malah kaget, padahal nyawa belum ngumpul.

"Rara kaget" Cicit Rara dengan mata berkaca-kaca, tangannya memeluk leher sang suami dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Varo.

Varo tersadar, dengan lembut pria itu mengusap punggung polos Rara dan mengecup kening wanita nya.

"Maaf sayang" Sesal Varo.

Rara mengangguk.

• • •

Varo bersedekap dada dan menatap tajam kedua lelaki didepannya, tatapan nya mampu membekukan pergerakan dari kedua sahabat nya itu.

Tentang SeaNaya (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang