ツ|Chapter 5

Mulai dari awal
                                    

"Jadi, dia bilang kalau kejadian pas kelas delapan itu cuman salah paham, gue aja yang datang di waktu yang salah, jadinya terdengar ambigu dan malah nyinggung gue..."

Saat Lexa duduk di bangku 2 SMP, ia hanyalah seorang perempuan dengan berat badan lebih dan nilai bagus. Lexa saat itu jatuh cinta dengan seorang laki-laki yang tak lain adalah Ghevan karena mereka duduk bersampingan di kelas.

Hubungan Ghevan dan Lexa semakin lama semakin dekat, membuat Lexa berharap lebih.

Hingga suatu hari ia...

ғʟᴀsʜʙᴀᴄᴋ ᴏɴ

Lexa melangkah ingin masuk ke kelasnya, di tangannya sudah ada dua kantong camilan, satu untuknya dan satu lagi untuk Ghevan.

Namun langkah cerianya itu terhenti saat ia mendengar percakapan di dalam kelas.

"Lo kenapa mau dekat-dekat sama Lexa?"

"Menurut lo?" itu suara Ghevan.

"Ya karena nilai doang, kan dia gemuk, dekil, gak jelas suka senyam senyum sendiri, kalau enggak buat apa?"

Ghevan tertawa, "Iya, gue dekatin dia cuman buat nilai doang."

Wajah Lexa langsung memucat, jantungnya serasa berhenti untuk beberapa detik.

Lexa melangkah pergi meninggalkan kelas. Hari itu ia tak kembali ke kelas, ia langsung pergi pulang tanpa membawa barang-barangnya. Dan sejak hari itu juga, Lexa dipindahkan ke sekolah lain.

Lexa tidak tau kalau sebenarnya Ghevan tidak berbicara sampai sana saja.

"Iya, gue dekatin dia cuman buat nilai doang."

"Serius? Gue udah nebak itu jawaban lo!"

Ghevan tertawa, "Ya enggak lah, gue kalau butuh nilai, tinggal nyari Eros sama Axel, mereka berdua selalu masuk tiga besar juga walaupun di bawah Lexa."

Indigo Tapi Penakut | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang