BAB 11

6.1K 304 2
                                    

Sore itu Ria melihat Zia yang sedang menjemur pakaian yang baru saja dia cuci di depan rumah kontrakannya. Ria kemudian memberanikan diri untuk menghampiri Zia. Ria berharap Zia akan percaya dengan kata-katanya dan mau mengikuti permintaan Ria.

"Zi, lo kan hari ini ulang tahun. Kita keluar yuk. Masa dirumah aja sih" ucap Ria yang duduk di pintu rumah Zia sambil melihat Zia yang masih menjemur pakaiannya

"kan biasanya juga gak kemana-mana Ri" jawab Zia

"iya makanya tahun ini bedain dong. Gw juga lgi bosen nih dirumah, ayo main keluar" ajak Ria memelas

"kemana?" tanya Zia

"ada tempat bagus deh gw baru browsing tadi. Mau nyoba kesana gak?" tanya Ria

"tempat apaan? Restaurant?" tanya Zia

"iya. Ayo dong Zi kita kesana. Bosen nih dirumah" pinta Ria dengan wajah memelas

"yaudah ayo. Gw yang traktir. Mau jam berapa?" tanya Zia setelah beberapa detik terdiam

"yeah! Asik! Yaudah jam 7 jalan ya. Gak usah bawa motor, naik taxi aja soalnya tempatnya ada di Cibubur" jawab Ria

"Cibubur? Gak cari yang di sekitar Bogor aja?" tanya Ria

"gw mau nyoba ke restaurant itu. Dan restaurant itu cuma ada di Cibubur" jawab Ria

"yaudah gak apa-apa sekali-kali main jauh sama lo" ucap Zia

"asik! Yaudah gw pulang dulu. Pakai dress yah biar samaan kaya gw" pinta Zia

"gak bisa pakai baju santai aja?" tanya Zia

"gak bisa. Hari ini kan hari ulang tahun lo, jadi lo harus cantik, titik!" pinta Ria

"yaudah iya terserah lo deh" ucap Zia pasrah

"oke, gw pulang dulu. Jam 7 jangan lupa ya" ucap Ria

"iya bawel" jawab Zia

Ria pulang kerumahnya dan segera mengirim pesan pada pak Adam bahwa Zia mau mengikuti permintaan Ria. Pak Adam yang sudah memberikan alamat restaurant yang akan menjadi tempat pesta ulang tahun Zia pun mengucapkan terimakasih pada Ria. Ria kemudian bersiap-siap untuk pergi bersama Zia karena jam sudah menunjukkan pukul 6.10 sore. Ria memakai gaun selutut berwarna navy dengan manik-manik yang membuat gaunnya terlihat berkilau. Ria juga memakai sepatu balerina flats dengan warna senada dengan gaun yang ia kenakan. Ria bergegas menuju kerumah Zia dan melihat apakah Zia sudah bersiap. Ria memasuki rumah Zia yang pintunya terbuka dan melihat Zia yang sedang memakai lipstik pada bibir cantiknya.

"Wow!" ucap Ria yang membuat Zia menoleh kearahnya

"cantik banget lo sumpah jadi minder gw" lanjut Ria

"apaan deh Ri, biasa aja" ucap Zia

"gak biasa lah Zi" ucap Ria yang masih menatap Zia dengan penuh rasa takjub

"udah pesen taxi belum?" tanya Zia sambil melanjutkan memakai lipstik pada bibirnya

"belum. Nih baru mau gw pesen" jawab Ria

Zia mengangguk dan Ria pun mengambil ponsel di dalam tasnya lalu menelepon pool taxi untuk memesan taxi. Walaupun Ria tahu bahwa Zia memiliki paras yang cantik namun Ria tetap saja terpesona melihat kecantikan wajah Zia yang putih dan bersih. Tubuh Zia yang terbilang ideal membuat Ria semakin mengagumi Zia. Zia selalu terlihat cantik dengan segala jenis pakaian.

Beberapa menit kemudian, ponsel Ria bergetar, dan Ria segera mengangkat telepon yang masuk kedalam ponselnya. Setelah menutup teleponnya, Ria mengajak Zia untuk segera keluar karena taxi yang dia pesan sudah tiba. Zia keluar rumah dan mengunci pintu rumahnya. Mereka lalu berjalan menuju taxi yang sudah menunggu di depan rumah Ria.

Caddy, I Love You [Completed]Where stories live. Discover now