BAB 8

6.3K 317 1
                                    

Zia yang sudah keluar dari ruangan kemudian menuju balkon di dekat tangga yang dia lihat saat datang tadi. Zia berdiri menghadap kearah luar gedung dan mengangkat telepon dari kakaknya.

"Halo mba" sapa Zia saat mengangkat teleponnya

"Halo Zi, lagi dimana?" tanya mba Tiara

"lagi diluar rumah. Ada apa mba?" tanya Zia

"minggu depan kamu libur hari apa?" tanya mba Tiara

"belum tau mba, belum keluar jadwalnya. Emang kenapa mba?" tanya Zia balik

"hari selasa tepat 14 tahun ibu meninggal, mba mau ajak kamu ziarah ke makam ibu" jawab mba Tiara

"oh iya yah hari selasa depan itu tanggal 20 ya" jawab Zia

"nanti aku kabarin deh mba liburnya hari apa. Kalau aku gak libur di hari selasa, mba ziarah duluan aja. Nanti aku nyusul pas dihari libur aku" lanjut Zia

"yaudah kalau gitu. Nanti kabarin mba aja ya" ucap mba Tiara

"iya mba nanti Zia kabarin" ucap Zia

"yaudah jaga kesehatan ya Zi" ucap mba Tiara

"iya mba, mba juga ya" ucap Zia sambil menutup teleponnya

Zia mengangkat kepalanya dan menatap langit malam yang dihiasi dengan sedikit bintang. Zia menutup matanya dan menghembuskan nafasnya. Zia hampir saja lupa bahwa sebentar lagi adalah tanggal 20 Juli. Tepat empat belas tahun lalu di tanggal 20 Juli, ibu kandungnya meninggal karena sakit yang di deritanya. Setiap tahun Zia dan kakaknya selalu memperingati hari kematian ibu kandungnya dengan berziarah dan menaruh rangkaian bunga mawar cantik diatas makam ibunya.

Setelah beberapa menit Zia menatap langit, Zia membalikkan badannya dan berniat untuk kembali ke dalam ruangan untuk menemani Ria. Namun saat Zia membalikkan badannya, ada pak Randy yang sedang berdiri di dekat tangga melihat kearah Zia.

"astagfirullah" Zia terkejut melihat pak Randy yang sedang berdiri dan tidak mengeluarkan suara

"sorry sorry gak maksud buat ngagetin" ucap pak Randy

"gak apa-apa pak. Bapak berdiri disitu dan gak bersuara saya jadi kaget" ucap Zia

"kamu mau masuk lagi?" tanya pak Randy

"iya pak. Malam ini kan saya bodyguard nya Ria" ucap Zia

"di dalam ada Adam kok, tenang aja Zi aman kok dijagain Adam. Kamu temenin saya aja disini ngobrol. Kalau ngobrol di dalam kan gak kedengeran" pak Randy duduk di sofa besar yang berada di balkon itu

"aku sms Ria dulu deh pak sebentar" ucap Zia.

Zia mengirim pesan singkat pada Ria mengatakan bahwa Zia sedang berada di balkon ngobrol bersama pak Randy. Zia juga meminta Ria untuk segera menghubunginya jika terjadi sesuatu yang tidak Ria inginkan. Setelah selesai mengirim pesan, Zia kemudian duduk di sofa yang berbeda dengan pak Randy namun berada di sebelah sofa yang pak Randy duduki.

"jadi, kamu punya pekerjaan lain selain caddy?" tanya pak Randy

"hah? Kerjaan lain pak?" Zia bingung dengan pertanyaan pak Randy

"bodyguard" jawab pak Randy singkat

"hahaha iya pak itu pekerjaan saya selain menjadi caddy" Zia tertawa kecil mendengar ucapan pak Randy. Pak Randy juga tertawa mendengar jawaban Zia

"kamu udah disuruh pulang ya sama orang tua kamu?" tanya pak Randy

"gak pak" jawab Zia

"barusan telepon dari siapa? Saya kira telepon dari orang tua kamu yang nyuruh kamu pulang" tanya pak Randy

Caddy, I Love You [Completed]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora