BAB 1

18.8K 540 7
                                    

Zia Jovita adalah seorang wanita berusia 21 tahun. Zia adalah seorang Caddy atau pramugolf di Diamond Golf Course yang berada di sudut kota Bogor. Setelah dia lulus sekolah menengah atas pada usia 19 tahun, ayahnya menyuruhnya bekerja sebagai seorang caddy. Padahal Zia sangat ingin berkuliah seperti kakak-kakaknya. Karena Zia merasa bahwa ayahnya tak berlaku adil padanya, Zia memilih keluar dari rumah dan memutuskan untuk tinggal sendiri dan mencoba menjadi wanita mandiri. Walaupun kesal dan sedih, Zia tetap menghormati perintah ayahnya dan memutuskan bekerja sebagai seorang caddy. Zia tahu betul bagaimana pandangan orang terhadap seorang caddy, bahkan Zia sendiri pun menilai caddy adalah pekerjaan yang negatif. Sekeras apapun Zia mengeluarkan pendapatnya kepada ayahnya, ayahnya tetap memaksa Zia bekerja sebagai caddy. Ayahnya memaksa dengan perkataan yang menusuk hati Zia. Ayahnya selalu berkata pada Zia bahwa keuangan dalam keluarganya sedang sulit dan hanya Zia yang bisa menolongnya. Perkataan itulah yang membuat Zia merasa bertanggung jawab atas keadaan ekonomi keluarganya. Padahal pada kenyataannya, ayahnya mampu membiayai kuliah kedua kakaknya dan membiayai sekolah satu adiknya.

Ini adalah tahun kedua Zia bekerja sebagai seorang Caddy. Zia memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya dan membiayai kuliahnya sendiri. Zia memutuskan untuk mendaftar di salah satu universitas swasta yang ada di Bogor tak jauh dari tempatnya bekerja. Zia mendaftarkan dirinya di kelas karyawan yang jam studinya dimulai pada malam hari. Zia tak bisa mengambil kelas reguler karena pagi hingga sore hari dia harus bekerja. Zia sebenarnya ingin meminta ayahnya untuk membiayai kuliahnya seperti kedua kakaknya, namun Zia tak suka jika harus berdebat dengan ayahnya. Zia takut menjadi anak yang menyusahkan ayahnya. Ditambah ,Zia juga tak ingin ayahnya membencinya karena hasutan dari ibu tirinya.

Ibu kandung Zia meninggal saat Zia masih berusia 7 tahun. Satu tahun setelah kematian ibunya, ayahnya menikah lagi dengan seorang janda beranak satu yang berusia dua tahun lebih tua darinya. Ibu tirinya memang tak pernah memukulnya dengan tangan ataupun barang yang ada dirumahnya. Namun ibu tirinya selalu bisa menghasut ayahnya agar Zia terlihat seperti anak nakal dan sulit diatur. Ibu tirinya juga selalu membedakan makanannya dengan anaknya. Ibu tirinya selalu menyimpan makanan enak untuk anaknya dan membiarkan Zia memasak makanannya sendiri. Zia adalah anak yang cantik, pintar dan cerdas seperti ibu kandungnya, Zia juga memiliki kepribadian yang baik. Walaupun Zia tersiksa oleh perlakuan ibu tirinya, Zia bersabar dan bertahan agar bisa menemani kakak kandung satu-satunya.

Namun saat ayahnya memaksanya bekerja, Zia benar-benar tak bisa menahan kesedihan dan kekecewaannya pada ayahnya dan memutuskan pergi meninggalkan kakak kandungnya yang masih tinggal dengan ayahnya. Walaupun Zia sudah tinggal sendiri, Zia selalu menyisihkan uangnya dan mengirimnya pada ayahnya.

Di Diamond Golf Course terdapat 120 caddy yang terbagi menjadi empat group dan tiga sub group. Empat group terdiri dari group A sampai D dengan masing-masing tiga sub group A1, A2,A3 begitu juga group B, C dan D. Zia adalah salah satu anggota dari group B2. Yang terdiri dari sepuluh anggota yang salah satunya menjadi leader group. Diamond Golf Course memiliki satu gedung besar yang terdapat receptionist, office, restaurant, loker pemain golf, dan dua toko yang berisikan perlengkapan golf. Satu gedung kecil yang berada 900m di depan gedung besar. Gedung kecil ini adalah tempat para caddy yang terdapat kantin, loker, dan mushola kecil. Saat pemain datang, pemain akan menurunkan tas golf nya di gedung caddy dan pemain akan menuji ke gedung utama untuk bersiap. Caddy akan membawa tas golf itu kebelakang gedung besar dan menunggu pemain datang. Setiap sub group caddy akan standby di teras gedung caddy untuk menunggu pemain datang.

“Zia, giliran kamu” ucap Nia leader group B1

Zia bangkit dari duduknya dan menulis namanya pada kertas kecil yang sudah disiapkan porter. Kertas kecil yang sudah ditulis nama caddy akan diberikan pada caddy master yang berada di gedung yang sama dengan para caddy. Zia juga mengecek semua stick golf yang ada di dalam tas golf dan menulisnya di samping namanya. Itu dijadikan sebagai laporan jika ada hal yang tidak diinginkan seperti stick hilang atau patah.

Caddy, I Love You [Completed]Where stories live. Discover now