Bab 26 - Feeling

Comincia dall'inizio
                                    

"Ish sok sibuk sekali."

Hyeso mendumal setelah pintu kamarnya tertutup dari luar. Hari-hari ini Areum memang jarang sekali bercanda atau menjalani sesi curhat dengan dirinya seperti tadi. Gadis itu seakan mempunyai segudang pekerjaan entah apa. Oiya Hyeso lupa kalau mulai besok ia akan mulai bekerja lagi di kantor redaksi. Hyeso sungguh merindukan kesibukan sebagai reporter.
















;

"Mau kemana manis?"

Hyeso terlonjak kaget saat baru keluar kamar dan mendapati Taehyung sudah bersandar di tembok sebelah pintunya, dengan kedua tangan bersedekap. Meneliti Hyeso dari ujung kepala sampai ujung kaki. Hyeso sudah berpakaian rapi dengan kemeja polos biru muda dan celana kain senada. Rambutnya dikuncir kuda memperlihatkan leher jenjangnya.

"Ke kantor." Jawab Hyeso sembari menutup pintu kamarnya dan hendak melangkah meninggalkan Taehyung sebelum laki-laki itu menahan pergelangan tangannya.

"Kau masih bekerja disana?" Taenyung bertanya dengan alis yang berkerut.

"Tentu saja, kenapa memang?"

"Berhenti bekerja disana, cari tempat lain."

Hyeso menganga mendengar perkataan Taehyung. Seenaknya saja laki-laki itu menyuruhnya pindah tempat kerja, dia pikir mudah mendapatkan pekerjaan? Astaga Hyeso lupa kalau dunia Taehyung itu berbeda dengannya. Apapun yang laki-laki itu inginkan, pasti dapat dengan mudah terwujud semudah menjentikan jari.

"Apa? Kau pikir mudah cari pekerjaan? Lagipula aku sudah nyaman di kantorku." Ucap Hyeso sembari menarik tangannya dari genggaman Taehyung dan berlalu menuruni tangga.

Taehyung mengikutinya, terdengar dari dentingan pantopel yang dipakai laki-laki itu. Hyeso berjalan keluar mansion dan sudah disambut dengan mobil yang biasa ia tumpangi kala keluar mansion. Dia berhenti saat menyadari Taehyung terus mengikutinya.

"Kenapa kau mengikutiku?" Tanya Hyeso dengan kedua alis hampir bertemu menatap curiga kearah Taehyung.

Bukannya menjawab pertanyaan Hyeso, laki-laki itu justru berjalan mendahuluinya ke mobil. Berhenti tepat di sebelah pintu yang telah dibuka oleh supir lalu tangannya mengeluarkan kacamata hitam dari balik saku jasnya. Memakai kacamata itu lantas tersenyum menoleh pada Hyeso dengan tangan yang memberi isyarat agar dirinya segera masuk ke mobil.

Hyeso menatap Taehyung dengan raut muka kebingungan. Dia terlampau bingung dengan apa yang dilakukan laki-laki itu. Bukankah urusan Taehyung di kantornya sudah selesai lantaran sudah menemukan Seokjin orang yang dicarinya? Lalu buat apa laki-laki itu justru ikut naik di mobilnya?

"Cepatlah manis, kau tidak ingin terlambat masuk kantor bukan?"

Tanpa banyak tanya Hyeso akhirnya masuk ke mobil. Entahlah Taehyung punya urusan apalagi, yang jelas ia hanya perlu datang ke kantor dulu untuk bekerja.

Mobil yang mereka tumpangi melaju di jalan raya. Hyeso dan Taehyung terdiam selama diperjalanan sampai mereka sampai didepan kantor tempat Hyeso bekerja. Saat Hyeso turun dan melangkah masuk ke gedung, Taehyung hanya bersandar di pintu mobil dengan tangan yang bersedekap memperhatikan dirinya.

Hyeso berhenti sejenak sekedar untuk menoleh kebelakang dan masih mendapati Taehyung berdiri disana, laki-laki itu mengangkat sebelah tangannya dan melambai kecil padanya dengan senyum tipis yang terlihat... keren? Hyeso hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya sembari melanjutkan langkah dengan sudut bibir yang tertarik.

Sudah berhari-hari Hyeso tidak masuk kerja dan sekarang suasana kantor rupanya sudah kembali seperti semula. Beberapa karyawan tampak berlalu lalang. Hyeso sedang mencari seseorang yang tadi sempat berpamitan padanya untuk berangkat ke kantor terlebih dahulu.

"AREUM!" Seru Hyeso memanggil sosok yang tadi dicarinya tengah berjalan membawa setumpuk dokumen ditangannya.

Areum tersenyum seraya melambaikan sebelah tangannya dengan susah payah. Hyeso berjalan menghampirinya.

"Woah kita tidak masuk berapa hari pekerjaan sudah menumpuk segitu banyaknya.." Hyeso menghela napas mengingat dirinya juga akan mendapatkan dokumen bertumpuk seperti Areum.

"Saatnya bersiap lembur haha."

Hyeso mencebik. Dia memang suka bekerja sebagai reporter yang lamgsung turun ke lapangan untuk meliput suatu peristiwa. Tapi, Hyeso paling tidak suka kalau harus berkutat dengan dokumen-dokumen laporan berita itu.

"Eh tapi hari ada jadwal liputan baru, dan tadi aku melihat ada namamu." Ucap Areum yang seketika membuat mata Hyeso berbinar.

"Benarkah?" Areum mengangguk menanggapi.

Hyeso tersenyum senang lantas berlari kecil menuju ruang kerjanya untuk bersiap melakukan liputan dengan partner randomnya.

Double kesenangan bagi Hyeso karena ternyata dirinya mendapat jadwal liputan bersama Hoseok sang kepala divisi. Itu artinya liputan kali ini pasti melibatkan orang yang sangat penting. Dan benar saja, Hyeso ternganga saat sampai di salah satu perusahaan terbesar di Korea. Jon's Group.

Hyeso bertanya kepada Hoseok siapa orang yang akan mereka wawancarai kala mereka sampai didalam lift.

"Orang yang sangat penting disini. Beruntung sekali aku bisa mendapatkan akses khusus untuk mewawancarainya." Jawab Hoseok akan pertanyaan Hyeso.

Gadis itu mengeryit penasaran. Dia hendak membuka mulut untuk bertanya kembali namun urung kala mendengar bunyi pintu lift yang terbuka. Seorang wanita cantik dengan tubuh yang proporsional mengantarkan mereka berdua ke sebuah ruangan dengan pintu yang bergantung sebuah papan bertuliskan 'Ruang CEO'.

Hoseok masuk terlebih dahulu diikuti Hyeso dibelakangnya kala sosok didalam ruangan itu telah mempersilahkan. Ruangan itu sangat luas, pas memang untuk ruangan seorang CEO.

"Selamat siang pak." Ucap Hoseok yang kemudian membungkuk diikuti Hyeso.

Hyeso dapat mendengar suara kursi yang berputar dari balik meja besar sang CEO yang sejak mereka masuk tengah membelakanginya. Dan sebuah suara menginstrupsi dirinya dan Hoseok untuk kembali menegakan punggung.

"Oh?"

Hyeso terkejut kala mendapati orang yang beberapa hari lalu tidak sengaja berpapasan dengannya di cafe saat selesai bertemu dengan Jungkook. Astaga ternyata dia adalah CEO Jon's Group. Pantas saja cafe yang semula tenang-tenang saja berubah menjadi bising saat orang dihadapannya datang. Kim Namjoon.

"Akhirnya kalian datang juga, bisa kita mulai sekarang wawancaranya? Nona Hyeso?"

"I-iya?"

Hyeso tergagap dengan sedikit terkejut kala Namjoon tiba-tiba memanggil namanya. Respon yang sama pun ditunjukan oleh Hoseok, dia mengeryit sembari menatap CEO Perusahaan terkenal ini dan Hyeso bergantian. Hoseok heran, bagaimana orang didepannya ini bisa mengetahui nama Hyeso padahal dirinya dan Hyeso sendiri belum mengenalkan diri. Sama. Hyeso juga bingung bagaimana sosok didepannya mengetahui namanya?

Sedangkan Namjoon dibalik meja besarnya, tampak tersenyum menampilkan kedua lesung pipinya. Menatap Hyeso dengan pandangan yang sulit diartikan.




-------

Ada yang baruuuu😎



Tbc.

Mr. Black - Kim TaehyungDove le storie prendono vita. Scoprilo ora