Rachel Mengamuk

1.2K 266 19
                                    

Produksi film sudah berjalan tiga puluh persen. Rachel menunjukan performa yang sangat baik selama proses syuting. Rachel mendapatkan pujian yang sangat baik dari sutradara. Hal tersebut berbanding terbalik dengan Julia yang tampaknya semakin hari, semakin memburuk performanya. Tentu saja hal tersebut membuat dirinya mendapat banyak teguran dari sutradara dan staf produksi. Namun, ada pula yang sepertinya memahami kemerosotan performa Julia.

Hal tersebut tidak terlepas dari masalah yang tengah terjadi pada Ivan, ayah Julia dan Rachel. Kini, Ivan dan perusahaannya tengah diselidiki secara besar-besaran karena penggelapan dana serta penipuan asuransi. Kini bahkan perusahaannya sudah disegel untuk sementara waktu, hingga penyelidikan selesai. Ivan sebagai pimpinan tentu saja ditahan dan diselidiki oleh jaksa yang berkaitan.

Hal tersebut kemungkinan besar mempengaruhi Julia. Mengingat bahwa Julia sangat dekat dengan ayahnya. Semua orang di negeri ini tentu saja mengetahui kasih sayang yang dimiliki oleh Julia dan Ivan. Keduanya adalah pasangan ayah dan putri yang membuat semua orang iri. Namun kesedihan Julia sepertinya tidak dirasakan oleh Rachel.

Rachel terlihat sangat profesional bahkan menunjukkan kerja terbaiknya. Selain mendapatkan pujian karena sikap profesionalnya, Rachel juga mendapat sedikit kritikan. Orang-orang yang memang tidak menyukai Rachel membandingkannya dengan Julia. Betapa dinginnya hati Rachel hingga tidak terlihat simpati atau sedih sedikit pun dengan apa yang menimpa ayahnya.

Tentu saja Rachel tahu semua itu. Namun, Rachel memilih untuk mengabaikannya. Ini bukan kali pertama Rachel dihujat. Selain itu, Rachel untuk memutuskan hubungannya dengan orang-orang yang mengaku sebagai keluarganya. Karena itulah, Rachel berusaha untuk tidak terpengaruh dengan kabar mengenai Ivan. Lagi pula, Rachel merasa jika Ivan harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah ia lakukan.

Jika dia memang sudah melakukan kejahatan, maka Ivan memang harus membayarnya. Rachel tidak ingin bersedih atau terlalu memikirkannya. Kini, ia hanya perlu fokus dengan karir yang sudah susah payah ia dapatkan. Rachel tersenyum pada sutradara yang menutup syuting untuk hari ini. "Terima kasih. Kerja bagus semuanya!"

Saat Rachel dan timnya akan bersiap untuk meninggalkan tempat syuting, Julia yang melewati Rache berkata, "Dasar tidak berperasaan."

Mendengar hal itu, Rachel pun bertanya, "Apa kau bicara denganku?"

Julia menghentikan langkahnya dan menatap Rachel sebelum menjawab, "Memangnya ada orang lain yang lebih tidak berperasaan daripada dirimu? Kau bahkan masih bisa tersenyum dan bekerja dengan sangat baik, setelah apa yang terjadi pada ayah kita."

Perselisihan Julia dan Rachel tersebut membuat keduanya menjadi pusat perhatian. Sudah bukan rahasia lagi, jika adik dan kakak itu tidak memiliki hubungan baik. Rachel tampaknya tidak terpancing dengan provokasi tersebut. Ia pun berkata, "Aku hanya bersikap profesional. Tidak seperti seseorang yang mencampur aduk masalah pribadi dengan masalah pekerjaan."

Julia yang mendengar sindiran pedas tersebut tentu saja marah. Ia berniat untuk menyemburkan kemarahannya, tetapi David yang muncul segera mencegahnya. Ia pun membawa Julia pergi, sementara Rachel menghela napas. Sisil menggenggam tangannya dan berkata, "Ayo pulang. Ada sebuah restoran baru yang kabarnya memiliki menu lezat. Kita harus makan malam di sana."








***








"Aku bilang cukup," ucap Rachel memberikan peringatan pada Julia.

"Astaga, apa sekarang kau menolak untuk membicarakan kondisi Ayah?" tanya Julia dengan sengaja meninggikan suaranya.

Lagi-lagi, Julia membuat ulah di tempat syuting mereka. Hal tersebut memang agak mengganggu, Julia bahkan sudah mendapatkan teguran karena tingkahnya itu. Namun, Julia terus saja bertindak seperti itu. Rachel sebenarnya tidak peduli dengan provokasi Julia ini, hanya saja ia sudah muak. Ia muak karena Julia memanfaatkan dirinya untuk mendapatkan simpati dari orang lain.

"Apa kau tidak memahami arti profesional? Jika kau memang ingin membicarakan masalah pribadi seperti ini, temui aku di luar waktu kerja," ucap Rachel lalu bangkit dan berniat untuk meninggalkan Julia.

Rachel sudah tidak nyaman, karena orang-orang sudah menaruh perhatian para mereka. Rachel tidak ingin sampai masalah keluarganya ini menjadi konsumsi publik. Namun, Julia rupanya tidak mau membiarkan Rachel begitu saja. Ia pun berkata, "Kau rupanya benar-benar tidak tahu malu, sama seperti ibumu."

Rachel menghentikan langkahnya, bertepatan dengan orang-orang yang mulai berbisik membicarakan mereka. Rachel mengepalkan kedua tangannya, tahu ke mana arah pembicaraan ini. Rachel sedikit menengok dan berkata, "Hentikan, Julia. Aku, tidak akan tinggal diam jika kau berbicara lebih dari ini."

Namun Julia malah berkata, "Kenapa aku harus berhenti? Apa kau malu jika aku membahas ibumu? Kenapa harus malu? Itu adalah kenyataannya. Ibumu adalah seorang jalang yang sudah merebut ayahku. Gara-gara ibumu, ibuku harus frustasi dan berakhir mengakhiri hidupnya sendiri."

Orang-orang yang baru saja mendengar hal tersebut tentu saja terkejut. Mereka memang tahu jika Julia dan Rachel adalah saudari beda ibu. Ivan menikah dengan ibu Rachel, ketika ibu Julia dinyatakan meninggal. Namun, mereka baru mengetahui jika ternyata ibu Rachel ternyata merebut Ivan dari ibu Julia.

"Tutup mulutmu! Jangan pernah mengatakan hal buruk mengenai ibuku!" seru Rachel.

"Tidak. Aku tidak mau. Aku akan mengatakan apa pun yang aku inginkan. Biarkan orang-orang tahu, seberapa menjijikan dirimu dan ibumu yang senang menggoda. Kau mendapatkan peran ini pun hasil dari menggoda William bukan? Aku yakin, jika kau mewarisi sifat menjijikan ibumu," ucap Julia sukses membuat Rachel naik pitam.

Tanpa mempedulikan penilaian orang lain, Rachel menampar dan memukul Julia yang juga melakukan perlawanan padanya. Keduanya saling pukul, saling cakar dan saling memaki. Tentu saja Sisil dan manager Julia berusaha untuk segera memisahkan aktris mereka yang kini menjadi tontonan. Namun, usaha mereka tidak berhasil. Orang-orang di sana sama sekali tidak berniat untuk memisahkan mereka.

Orang-orang itu malah sibuk mengabadikan momen pertarungan aktris kakak-beradik itu dengan ponsel mereka. Merasa jika situasi tidak terkendali, Sisil berusaha untuk menghubungi atasannya. Ia tahu, jika hanya William yang bisa menyelesaikan masalah ini. Namun, sebelum Sisil menghubungi William, pria itu sudah lebih dulu muncul dengan diikuti oleh Sam dan beberapa pengawal.

William segera memeluk Rachel yang menjerit dan memukuli Julia dengan penuh kemarahan. Julia sendiri segera dijauhkan oleh Sam, dan ditahan dengan kuat. Kondisi Julia dan Rachel sama-sama kurang baik. Ada luka cakar, lebam dan kondisi rambut mereka berantakan. William segera menangkup wajah Rachel dengan lembut dan memeriksa keadaan kekasihnya itu. Rachel menangis, tetapi ekspresinya menunjukkan kemarahan yang begitu besar.

William tanpa kata segera menggendong Rachel dan menatap Julia dengan tajam, "Kau harus membayar apa yang telah kau perbuat."

Setelah itu, William pergi dengan membawa Rachel dalam pelukannya. Sementara Sisil dan Sam tinggal di sana untuk mengurus kekacauan yang ada. Mereka tentu saja harus memastikan jika kejadian tadi tidak tersebar. Jika pun harus tersebar, nama Rachel tidak boleh sampai rusak. Rachel tidak boleh dirugikan, karena tingkah Julia. Karena itulah, Julia yang harus menanggung apa yang telah ia lakukan.

No More PainWhere stories live. Discover now