[1] Operasi Bikini Bottom

762 130 33
                                    

Salah satu pohon di depan hotel bergaya Eropa itu menghalangi pandangan Komisaris Polisi Wiranata Nababan.

Pria berkacamata bingkai hitam itu duduk di beranda lantai dua gedung seberang jalan, meneropong ke arah restoran hotel di lantai dasar. Ada sekaleng kopi yang berembun di susuran beranda. Denging nyamuk semakin tak tertahankan. Pada menit-menit awal, ia hanya memandangi kursi-kursi beledu biru, sebiru langit petang itu. Kemudian ia mulai mengamati satu per satu wajah pengunjung restoran lewat jendela-jendela kaca besar yang melengkung tinggi.

Targetnya malam ini adalah seorang pria tambun dengan leher berlipat-lipat dan gaya busana flamboyan. Pria itu baru saja turun dari sebuah sedan Lexus berkelir perak, lalu berjalan masuk ke restoran dengan diapit dua pengawal berjas dan berperawakan besar.

Ia kemudian berbicara lewat sambungan radio,

“Eugene kepada Squidward, Lapan-Empat.”

Derak statis terdengar sebelum seorang pria menyahut. [Squidward, Lima-Lima.]

“Plankton memasuki Krusty Krab.”

[Sepuluh-Lapan Plankton.]

Tak lama kemudian, lewat teropongnya, Wiranata melihat seorang pemuda agak gemuk dengan pakaian pelayan menghampiri meja yang dipilih si pria flamboyan.

“Eugene kepada Spongebob.”

[Spongebob, Lima-Lima.]

Wiranata menanyakan keberadaan Spongebob sambil meneguk kopi dinginnya. Matanya tidak terlepas dari interior restoran mewah di seberang jalan.

[Spongebob arah jam satu Plankton.]

Wiranata memantau seorang pemuda berjas kelabu yang duduk di salah satu meja dekat jendela. Anak buahnya. Ia terhitung baru di unitnya, belum punya banyak pengalaman dalam misi penyergapan. Tingginya rata-rata dan penampilannya menarik. Mampu membuat gadis-gadis di restoran itu melirik padanya setidaknya sekali. Wiranata sempat cemas karena pria muda itu malah asyik berceloteh dengan menggerak-gerakkan tangannya di udara di hadapan seorang pengunjung restoran cantik.

“Spongebob?”

Spongebob menekan headset lebih dalam ke telinganya. [Empat-Empat.]

“Spongebob perhatikan dua Ubur-ubur di arah jam 3.”

[Sepuluh-Empat.]

Wiranata tidak bisa bicara ketika lalu lintas di jalanan yang memisahkan dua bangunan itu menjadi ramai selama beberapa waktu. Ia meneropong lagi, memastikan target buruannya belum bergeser dari tempatnya.
Setelah sepi kembali, Wiranata memeriksa sambungan radio anggota lainnya. “Eugene kepada Sandy, Lapan-Empat.”

Yang menjawab selanjutnya adalah suara wanita. [Sandy, Lima-Lima.]

“Sepuluh-Dua Sandy.”

[Sandy di dapur Krusty Krab.]

Spongebob menyela sambungan dengan tertawa. [Seharusnya Spongebob yang ada di sana.]

 “Sandy, Lapan-Satu-Sembilan.”

Sandy adalah seorang wanita berkulit gelap yang menyamar menggunakan pakaian pramusaji dan memakai rambut palsu bersanggul. Dia sedang mendorong kereta makanan menuju restoran di bagian depan hotel.

“Sandy sedang mengantarkan Patty kepada Plankton.”

[Bagus.]

“Sandy meminta izin melepas helm.”

[Lapan-Satu-Tiga.]

Setelah diberi ucapan selamat bertugas, wanita dalam samaran itu melepaskan headset dan mengubah raut wajahnya yang semula kaku menjadi ramah. Dia membubuhkan obat yang bersifat diuretik di hidangan yang dibawanya lalu meletakkannya di meja si pria flamboyan.

Enemies and PreysWhere stories live. Discover now