ANGKASA 26

48.6K 4.5K 207
                                    

Ujian sekolah telah selesai. Masa rehat untuk menenangkan pikiran telah datang. Amira dan Arani tengah membakar jagung panggang di belakang rumah. Angkasa dan kedua temannya malah asik menonton sambil memakan snack. Seharusnya bakar-bakar gini urusan cowok, tapi mereka gak mau karena alasan cape.

"Enak ye pada duduk manis!"

"Jangan banyak cocot ye! Gih cepet manggangnya."

Agharna kembali melahap snack di pangkuannya. Sesekali berdecak malas saat Azhar dan Angkasa mabar tanpa mengajak dirinya.

"Gue mau ikut dong!"

"Jangan. Lo makan aja. Biar tambah gede." Azhar berucap tanpa menatap Agharna.

"Kurang gede apanya coba?"

"Masa depan lo."

Agharna mencopot sendal yang ia pakai. Menggeplak kepala Azhar menggunakan sendal swallow yang ia temui di dalam rumah Angkasa. Emosinya tiba-tiba naik saat Azhar mengucapkan itu. Azhar belum liat yang sebenarnya sih, makannya gak tau. Coba kalo dia udah liat bentuk aslinya, pasti bakalan cengo.

"Kurang ajar! Lo belum liat punya gue!"

"Kecil kan?"

"Kagak sat!"

"Diem. Punya gue lebih gede."

Agharna dan Azhar spechless. Menatap Angkasa terkejut dengan mulut sedikit terbuka. Wow, ternyata bukan hanya orangnya yang gentle. Dalamnya pun jantan.

"Gile sih. Kalo Angkasa ngomong gitu, damage nya kayak sugar daddy."

"Merinding gue." Azhar mengusap pelan belakang lehernya. Pandangannya tiba-tiba beradu dengan Arani. Namun dengan cepat perempuan itu mengalihkan pandangannya. Azhar menghela nafas pelan, masih marah kayaknya.

"Ang,"

"Apa?"

"Luluhin cewek yang marah, gimana caranya?"

Angkasa menghentikan gamenya. Menatap Azhar sekilas, tiba-tiba saja otaknya berputar. Amira tidak pernah marah padanya. Paling cuma ngambek bentar, terus baikan lagi. Aih! Rasanya Angkasa sangat bersyukur mempunyai Amira sebagai pasangan hidupnya. Walaupun mereka telah sah sebagai suami istri, namun Angkasa masih belum menyentuh Amira. Mereka tidak lebih dari sekedar pelukan, tidur bareng, cium pipi, dan kening. Selebihnya belum pernah.

"Ang!"

"Hm?"

"Malah bengong. Tau gak?"

"Bujuk aja."

"Pake apa?"

"Doa di sepertiga malam."

Azhar menghela nafas. Tersenyum simpul yang terkesan terpaksa, "Iya Pak. Terima kasih."

"COWOK!"

"Apa sayang?"

PLAK!

Double kill.

Agharna meringis saat kedua pipinya terkena tamparan disaat yang bersamaan. Perih, Agharna menatap Angkasa dan Azhar bergantian, "Kenapa sih!"

"Jangan pake sayang. Mereka udah ada yang punya."

"Satu punya gue. Satu punya Angkasa." Azhar berucap sambil menyeruput minuman kaleng, biar cool.

"Candaan doang."

Angkasa bangun dari duduknya. Berjalan menghampiri Amira yang tengah mengipasi jagung bakar. Bukannya membantu, Angkasa malah mengelap keringat Amira yang menetes di dahinya. Yaampun, Arani jadi melting lihat adegan uwu di depannya.

ANGKASA [END]Where stories live. Discover now