ANGKASA 22

46.2K 4.4K 252
                                    

"Dibilangin jangan jauh-jauh dari gue. Ngeyel! Nyungseb, kan!"

"Aku gak sengaja ih! Kan kasian kalo ekor kucingnya keinjek."

"Goblok lo!"

"Angkasa jangan kasar gitu. Dosa tau."

Angkasa tak menjawab. Dia sibuk mengobati lutut Amira yang terluka. Setelah turun dari motor, Amira hampir saja menginjak ekor kucing, saat dirinya ingin menghindar tiba-tiba saja tubuhnya oleng. Jadilah Amira terjerembab. Angkasa hampir saja ngakak melihat itu, namun dia masih punya perasaan. Angkasa tak ingin Amira malu nantinya.

"Udah. Sakit gak?"

"Nggak kok. Makasih ya." Amira tersenyum tulus. Mengusap pelan rambut Angkasa yang berada di depannya.

"Jangan makasih doang."

"Terus apa?"

"Cium,"

Angkasa menunjuk pipinya pada Amira. Tersenyum kecil, Angkasa mengedipkan mata menggoda, "Ayo sayang. Suaminya minta cium nih. Ibadah loh."

Amira terpaku ditempat. Mlotot garang pada Angkasa. Amira mencubit keras tangan seseorang di depannya. Kenapa Angkasa selalu menggoda Amira sih! Kan bahaya buat jantung.

"APAAN COBA!"

"Mirr,"

"Apa?"

"Cium. Lo belum pernah nyosor duluan."

"Jadi cewek harus jual mahal."

"Gak papa murahan sama suami sendiri. Kan udah sah."

"Berarti di mata kamu, aku cewek murahan gitu? Iya?!"

"Iya."

What! Amira tak habis pikir. Kenapa Angkasa berbicara seperti itu? Tak tahu kah hatinya berdenyut sakit saat Angkasa mengatakan itu. Amira menghela nafas pelan.

"Murah senyum, murah sayang, murah hati, dan yang pasti---"

"Semua itu punya Angkasa seorang."

Kan mulai ngerdus kan!

Angkasa selalu bisa bikin Amira lemes tanpa usaha.

Amira menahan senyum. Menatap Angkasa tajam dengan wajah memerah. Memang, Papanya tak pernah salah memilihkan calon untuk anaknya. Amira kadang merasa jadi perempuan paling beruntung karena telah memiliki Angkasa. Dia tidak pernah menuntut lebih. Selalu mengerti Amira, dan yang pastinya kadang posesif. Namun Amira bisa mengerti itu.

"Angkasa, kamu sehari aja gak bikin anak orang lemes bisa gak sih?"

"Lemes? Kan kita belum---"

"APA! NGOMONG APA!"

"Gak ada. Nggak."

Angkasa mengangguk pelan. Perempuan kalo lagi ngamuk, nyeremin. Bukannya Angkasa takut, hanya saja ia tak ingin Amira kesal nantinya.

"Mir,"

"Iya?"

"Jangan deket-deket cowok lain ya."

"Kenapa?"

"Gue gak suka."

"Cemburu?"

"Bukan."

"Terus?"

"Cemburu banget."

Aih? Bukannya tersipu, Amira malah ngakak ditempat. Ekspresi Angkasa itu loh, bikin gemes. Rasanya Amira ingin mencubit pipi Angkasa sekarang juga. Namun karena wajah Angkasa masih belum sembuh sepenuhnya, jadilah Amira hanya bisa menahan.

ANGKASA [END]Where stories live. Discover now