ANGKASA 13

50.3K 4.9K 462
                                    


PLAK!

"APAAN SIH!"

Amira blushing. Bibirnya mencibik antara ingin tersenyum dan cemberut. Pertanyaan macam apa itu? Mana ada orang yang mau ciuman izin segala. Kan Amira jadi malu! Kalo pun Angkasa langsung nyosor, Amira gak akan nolak kok. Iya, gak nolak buat nonjok!

"Belum pernah ya? Masih noob nih."

"Angkasa ih! Gak lucu!"

"Gue bukan pelawak." Angkasa kembali datar. Memundurkan sedikit tubuhnya, "Intinya jangan deket-deket cowok lain."

"Kenapa?"

"Tanya sekali lagi, bibir lo mendadak seksi!"

Amira kicep. Refleks dia langsung menutup bibirnya menggunakan telapak tangan. Angkasa kok jadi mesum gini? Amira jadi merinding dibuatnya. Namun ia cukup lega karena Angkasa sudah tak semenyeramkan tadi.

"Angkasa,"

"Apa?"

"Angkasa udah suka aku belum?" Amira tersenyum malu. Tak ingin menatap Angkasa karena pertanyaan konyolnya. Aish! Sungguh Amira menyesal telah menanyakan ini. Kenapa tingkat percaya dirinya sangat tinggi!

Angkasa berdehem sekilas. Tiba-tiba saja hawa di sini sangat panas. Pertanyaan ini sungguh membuatnya panas dingin. Kenapa Amira menanyakan hal ini? Jika Angkasa sudah siap, pasti dia akan mengungkapkan sendiri.

"Gu---"

"JANGAN DIJAWAB!"

Angkasa mengernyit heran. Kenapa? Diam-diam Angkasa tersenyum kecil melihat wajah Amira yang sangat merah. Lucu juga. Istri siapa sih. Rasa ingin menggoda Amira tiba-tiba hadir.

"Mir,"

"Jangan ngomong!"

"Kenapa?"

"Aku malu Angkasa! MALU! Aku gak tau diri banget ya. Kenapa coba tanya-tanya gitu ke kamu. Pasti kamu gak suka ya. Maaf Angkasa."

Amira menunduk malu, kenapa dia menanyakan hal seperti itu pada Angkasa. Padahal Amira tak bisa memaksakan jika Angkasa menyukainya ataupun tidak. Amira berbalik, ia ingin segera pergi dari sini. Namun langkahnya terhenti karena Angkasa kembali menarik tangannya.

"Mir,"

"Apa lagi?"

"Mau tau?"

"Tau apa?"

"Gue suka atau belum sama lo?"

Amira menghadap Angkasa. Sebenarnya Amira sangat ingin mengetahuinya. Namun, entah kenapa dia belum siap mendengar itu. Tadi aja Amira yang nanya-nanya terus. Giliran Angkasa mau jawab, malah gak mau denger. Gimana sih maunya?

"Gue---"

"STOP!"

"Kau mencuri hatiku ya, Mir?"

"Ish! Bukan mau nyanyi!"

Amira mencibik kesal. Ingin marah namun ingin tertawa juga mendengar ucapan kocak Angkasa. Dasar! Manusia tembok di depannya ini semakin pandai berulah saja! Amira kan jadi gemes dibuatnya.

"Udah ah! Aku mau masak."

"Yaudah."

Angkasa melepaskan genggaman tangannya. Berjalan menuju ranjang, dan merebahkan tubuhnya di sana sambil bermain ponsel. Amira mendengus melihat itu. Berjalan keluar kamar, dan menuruni tangga untuk memasak ke dapur.


**



Tok-tok-tok

"Angkasa, makan dulu!"

ANGKASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang