38. Terima Kasih Bagaskara

660 53 271
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suasana pada hari ini, begitu menciptakan kebersamaan, dalam pertemanan, seperti inilah yang tidak akan pernah terlupakan, akan teringat dalam ingatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suasana pada hari ini, begitu menciptakan kebersamaan, dalam pertemanan, seperti inilah yang tidak akan pernah terlupakan, akan teringat dalam ingatan."
***

Suara-suara kebisingan terdengar dari dalam kelas, bukan karena perkelahian, melainkan karena kebersamaan antara satu dan yang lainnya semakin tercipta nyata. Oki Raharjo menyalakan musik sambil, memutari kelas. Semua merasa terusik sekali, ketika lagu yang Oki Raharjo putarkan tidak asik.

"Oki! Berisik anjir! Lagunya enggak seru oyyy. Yang lain napa, masa itu terus, enggak jelas banget!!" omel Sutiah, sambil cemberut karena kesal melihat tingkah laku Oki.

Suara itu justru semakin terdengar kencang, untuk hari ini Langit tidak seceria waktu itu, biasanya enggak bisa diam, dan paling aktif di dalam kelas. Langit teringat akan kakak perempuannya, Cassandra Mila, yang belum juga pulang dan menemuinya.

"Langit Biruku? Tumben lo enggak ikut-ikutan? Itu si Oki, Aldhi, sama yang lainnya joget-joget enggak jelas di belakang. Lo enggak mau ikutan? Seriusan?" tanya Renold, mungkin agak bertubi-tubi, tapi tak apa, Langit tetap akan menjawabnya.

"Kagak ah kagak mau, No. Gue lagi keinget sama Kak Mila, No. Entah kapan dia bakalan pulang, masa iya sih dia tega ninggalin mama sama gue di sini, terlalu berlebihan," balas Langit, selepas itu menjelaskan.

"Sabar aja, Langit. Gue yakin, Kak Cassandra Mila pasti bakalan balik. Lo tunggu waktu yang tepat aja, kuncinya yaitu sabar," ucap Renold, agar Langit paham dan bisa sabar.

Kirana dan Bumi, sedang sibuk mengerjakan tugas, ditemani dengan Sutiah dan Maemunah. Tentu saja merasa kesal dan terganggu, karena suara kebisingan yang berasal musik dari speaker Oki Raharjo.

"Haduuuuuh, Oki Raharjo! Berisik anj! Berisik atuh ih!" tegas Sutiah, nah jadi keceplosan hampir kasar 'kan Oki Raharjo sih, gara-garanya.

"Sabar Tiah sabar ya, anak itu mah muka-mukanya minta ditabok, ngeselin banget habisnya, kalau Langit sih masih bisa dibicarakan, ahahahaha," sosor Maemunah, Kirana dan Bumi, geleng-geleng kepala saat mendengarnya.

"Preennnn, kayaknya ini lagu ada yang salah deh, makanya enggak asik. Ayok ikut gue buruan! Dijamin asik dah seriusan!" ajak Kirana, berjalan menghampiri Oki, lalu merebut speaker itu tanpa berbasa-basi.

POSSESSIVE COGAN [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang