Scene 36 || Pengkhianatan

1.9K 139 3
                                    

Alhamdulillah sudah sampai di part ini. Terima kasih atas segala bentuk dukungannya. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak. Semoga cerita ini lancar sampai ending. Terima kasih.

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

🎬🎬🎬

Diamond Real Estate
No. 25
Atmaja's Family.

3 Januari 2022

Semenjak malam tahun baru itu, Asyilla benar-benar tak pernah melihat Nevada lagi. Bahkan, beberapa promosi lauching film mereka, Nevada tak pernah menampakkan diri. Ia beberapa kali juga bermain ke rumah keluarga Wijaya, jalan-jalan di kompleks itu, tetapi ia tak pernah menemui Nevada di sekitar rumah lelaki itu.

Asyilla pun termenung di balkon kamarnya. Hubungannya dengan Dion sudah mulai membaik sejak kemarin lusa. Bahkan, perhatian-perhatian kecil Dion sudah diberikan kembali kepadanya. Namun, semua itu tak membuat Asyilla bahagia, ia merasa hidupnya ada yang kurang.

"Huh." Helaan napas itu terdengar keras. Asyilla menarik kursinya agar sedikit mendekat pada pembatas balkonnya. Gadis itu menggantungkan kedua tangannya ke pembatas balkon. Mukanya begitu masam, rautnya tak menyenangkan. Gadis itu terlihat putus asa.

"Eh, gelang gue!" pekiknya tak terlalu keras. Gadis itu tak sengaja menjatuhkan gelang miliknya. Gelang itu tersangkut di genteng lantai pertama. Asyilla berdiri, gadis itu mencondongkan tubuhnya untuk meraih gelang yang tak terlalu jauh dari balkon.

"Asyilla!" seru seseorang. Asyilla sempat tergelincir, tetapi seseorang itu menahan dirinya. Algebra menarik tubuh Asyilla untuk duduk di kursinya semula.

"Lo kenapa, sih? Mau mati? Jangan dulu, gue masih butuh lo buat jadi aktris gue," ujar Algebra tak punya hati. Asyilla yang geram malah mencubit perut lelaki itu dengan keras.

"Kebiasaan, ya lo! Tuh, gue mau ambil gelang gue, nyangkut di genteng. Enak aja gue mau mati. Emang gue udah di level depresi berat apa?" hardik Asyilla. Gadis itu sempat menunjuk gelangnya yang terjatuh. Kemudian, ia bersidekap dada.

"Gue 'kan nggak tau. Ya udah, gue ambilin," ujar Algebra. Lelaki itu berjongkok, mengambilnya dari lubang-lubang pembatas.

"Nih." Algebra memberikan gelang itu. Asyilla merampasnya, lalu memakainya.

"Oh ya, lo mau ngapain ke kamar gue?" tanya Asyilla.

"Nggak ngapa-ngapain, sih. Cuma mau numpang tidur!" seru Algebra. Lelaki itu langsung berlari dan merebahkan dirinya di atas ranjang Asyilla. Gadis itu terhenyak, ia mengejar Algebra dan memukuli kakaknya. Maksudnya apa? Ia sudah susah payah merapikan ranjangnya, kini malah dipakai rebahan oleh Algebra.

SHOOT ON ME [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ