Scene 14 || Kamping Dadakan

1.9K 161 1
                                    

Alhamdulillah sudah sampai di part ini. Terima kasih atas segala bentuk dukungannya. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak. Semoga cerita ini lancar sampai ending. Terima kasih.

Selamat membaca!

Selamat membaca!

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

🎬🎬🎬

Diamond Real Estate
No. 27
Atmaja's Family.

Sejak kejadian semalam, Asyilla dan Nevada malah menjadi canggung. Nevada yang bingung dengan perasaannya, sedangkan Asyilla yang terlanjur malu karena efek alerginya. Padahal hari ini adalah syuting hari pertama mereka.

Algebra yang turun langsung menjadi sutradara bukan hanya produser, menghampiri mereka. Ia merasakan hawa kekakuan dan nihil chemistry di antara Asyilla dan Nevada. Algebra memukul Nevada dengan gulungan manuskrip yang dibawanya.

"Kalian ini gimana, sih? Bukannya saya sudah meminta untuk bangun chemistry? Kita hari ini syuting untuk scene pertama loh, masa kalian canggung-canggungan gini aktingnya?" protes Algebra. Lelaki itu mencoba profesional, ia tak peduli terpaksa atau tidak, film harus berjalan dengan lancar.

"Maaf, Pak. Kalau scene pemain yang lain dulu, gimana, Pak?" tawar Asyilla. Gadis itu masih merasa malu.

"Asyilla, bukannya saya tak mengindahkan permintaan kamu, tapi kalian karakter utama di sini. Banyak scene yang harus diselesaikan, 2 bulan lagi trailer harus segera publis," balas Algebra. Asyilla menghela napasnya.

"Gimana kalo dicoba dulu, Pak? 'Kan kita lagi latihan, kali aja kalau udah take bisa lebih nge-feel," saran Nevada. Lelaki itu tak mau banyak perdebatan.

"Oke, kalau hasilnya tetep nggak nge-feel, saya hukum kalian berdua," ancam Algebra.

Algebra kembali ke kursinya, ia meminta crew untuk bersiap melakukan syuting adegan pertama. Di seberang sana, Asyilla dan Nevada sudah bersiap. Asyilla tampak gugup, ia tak tahu mengapa akhir-akhir ini selalu merasakan hal aneh jika di samping Nevada.

"Camera ... rolling ... and action!" seru Algebra di balik layar besar kekuasaannya. Adegan baru saja dimulai sekitar 2 menit, tapi Algebra tiba-tiba menghentikannya. Lelaki itu melempar manuskripnya, ia berteriak kepada dua insan pemeran utamanya.

"Mana chemistry-nya? Mana? Kalian profesional, dong. Kalo ada masalah pribadi, jangan dibawa-bawa ke pekerjaan!" bentak Algebra.

"Kita take satu kali lagi, kalo sampai masih nggak ada chemistry, saya hukum kalian," ancam Algebra lagi. Asyilla menunduk, baru kali ini disutradari oleh Algebra. Dan ternyata ... boom, lebih galak daripada sutradara lain.

SHOOT ON ME [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя