Scene 48 || Shoot on Me

6K 169 1
                                    

Alhamdulillah sudah sampai di part ini. Terima kasih atas segala bentuk dukungannya. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak. Semoga cerita ini lancar sampai ending. Terima kasih.

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.



🎬🎬🎬

Diamond Real Estate
No. 25
Atmaja's Family.

Asyilla dimarahi habis-habisan oleh Sarah. Bisa-bisanya kemarin gadis itu malah pergi berdua dengan Nevada seharian. Padahal mereka berdua tengah dipingit. Namun, wanita itu tak mau amarahnya memuncak, mereka akan melaksanakan akadnya hari ini, begitu juga resepsi mereka. HIS Partajasa Yudistira Grand Ballroom akan menjadi saksi bisu terikatnya kedua insan itu.

Sarah bersidekap dada. Wanita itu menudingkan telunjuknya kepada Asyilla.

"Awas aja kamu berulah lagi hari ini!" ancam Sarah.

"Ya nggak mungkin dong, Ma. Lagian 'kan aku mau nikah sam Nevada," balas Asyilla. Gadis itu tertawa karena Sarah tak tahu lagi harus memarahinya dengan alasan apa. Lagian, kenapa harus marah? 'Kan dia perginya dengan Nevada bukan orang lain.

Asyilla siap dirias sekarang. Sarah yang terlampau kesal, kini memilih pergi untuk menenangkan dirinya. Lagipula wanita itu harus bersiap menuju gedung. Mereka akan melaksanakan akad dan resepsi di gedung berlangsungan. Akad pukul 10 pagi dan resepsi pukul 7 malam.

Asyilla memejamkan matanya selama dirias. Gadis itu terlalu menikmati riasannya. Sampai sekitar 30 menit, gerakan jemari di wajahnya berakhir. Matanya terbuka sekarang.

"Udah selesai, bisa siap-siap pake kebayanya," balas seorang make uper itu. Asyilla mengangguk, ia bangkit untuk menjangkai walk in closet miliknya.

Asyilla tersenyum melihat kebayanya hari ini. Gadis itu mengelusnya sebelum memakaikan ke tubuhnya. Asyilla tak pernah menyangka, cerita kelam sebelum pernikahannya begitu pelik. Berawal dari gadis yang terus menunda pernikahannya, sampai Tuhan mengantarkan Nevada untuknya. Perlu ditegaskan lagi, statusnya hari ini akan berganti.

Gadis itu keluar dari ruang gantinya. Asyilla sudah melihat Mario di sana. Gadis itu tersenyum. Ia bergegas menghampiri Mario dan memeluknya.

"Cantiknya anak Papa," puji Mario sembari mengelus rambut putrinya.

"Papa ...," rengek Asyilla terdengar manja.

"Berangkat, yuk! Udah jam 7, nanti telat lagi sampai di sana," balas Mario dengan mengurai rengkuhan Asyilla. Pria itu memosisikan tangan Asyilla untuk merengkuh lengannya. Jujur, fase ini adalah fase terberat dan terharu untuk Asyilla.

🎬

Kerabat dan teman dekat menjadi saksi akad Asyilla dan Nevada. Asyilla masih berada di belakang podium altar pernikahan. Gadis itu akan tiba di sana sebentar lagi, setelah Nevada mengucap akad nikah mereka.

Di sana, Mario mengulurkan tangannya kepada Nevada. Lelaki di depan Mario sedikit mengatur napasnya. Takut-takut dia salah mengucap akad karena gugup. Nevada menjabat tangan Mario yakin.

"Siap?" tanya penghulu dari Kantor Urusan Agama. Nevada mengangguk yakin.

"Bismillahir-rahmanir-rahiim, saya nikahkan dan kawinkan putri saya Asyilla Putri Atmaja binti Mario Atmaja kepada engkau dengan mas kawin senilai 30 gr emas dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Asyilla Putri Atmaja binti Mario Atmaja dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi?"

"Sah!"

Setelah memanjatkan doa, di seberang sana Asyilla terlihat anggun dengan kebaya putihnya. Gadis itu berjalan diiringi Sarah dan juga Avril. Tak luput ada Sephora dan Devina di belakang sana. Entah bagaimana mereka bisa akur, tetapi inilah akhirnya.

Asyilla duduk di samping Nevada. Keduanya menandatangi surat dan buku nikah dari kantor agama. Kedua insan itu saling memasangkan cincin satu sama lain. Asyilla tersenyum begitu juga Nevada. Gadis yang resmi berganti status hari ini, menarik punggung tangan Nevada untuk diciumnya. Nevada pun mencium kening Asyilla sebagai jawaban. Hari ini suka dan cita itu terlampir sempurna.

🎬🎬

Nevada terus-terusan menggoda Asyilla saat hendak mengganti pakaiannya dengan gaun pernikahan. Mereka ada di salah satu kamar hotel The Ritz-Carlton Jakarta yang jaraknya ke HIS tak sampai 1 km.

"Kamu apa-apaan sih? Aku mau dirias sebentar lagi!" gertak Asyilla kepada Nevada yang selalu memeluknya dari belakang. Pemandangan itu akan terlihat intim jika dipandang oleh mata yang salah paham. Dan benar! Sarah terngaga. Asyilla langsung mendorong Nevada kuat sampai terkapar di atas ranjang.

Sarah melenggang pergi setelah itu. Namun, Asyilla bergegas menyusulnya. Asyilla tahu Sarah akan memintanya untuk ke ruang rias.

Malu, satu hal yang masih melekat di benak Asyilla. Gadis itu terdiam kaku saat dirias. Berbeda dengan dirinya pagi tadi. Hilang sudah citra Asyilla.

🎬

Acara resepsi digelar 1 jam yang lalu. Asyilla dan Nevada kini sudah berada di pelaminan mereka. Duduk berdampingan seperti yang mereka inginkan selama ini. Janji telah terucap, ikatan telah tercipta, bahagia yang sempurna telah terwujud.

Kali ini akan ada sesi foto-foto. Sephora berhamburan ke atas pelaminan. Tak lupa Pandora juga ikut bersama. Elena dan semua keluarga besar kedua mempelai. Tawa itu tercipta. Senyum tulus terpatri sempurna.

"Gimana kalo kalian dansa aja?" cetus Sephora yang diangguki Jefri dan Avril. Bahkan, semua tamu undangan menantikannya.

"Aku nggak bisa dansa," balas Asyilla. Memang gadis itu terlalu kaku untuk menggerakkan tubuhnya.

"Percaya sama aku," ucap Nevada penuh keyakinan. Lelaki itu mengulurkan tangannya. Tepukan riuh menggema di seluruh gedung HIS. Asyilla pun menerima uluran itu. Di tengah ramainya suasanya, keduanya berdansa mengikuti alunan musik yang tercipta. Pemandangan begitu romantis ketika keduanya tak melepaskan tatapan mereka masing-masing.

"Aku cinta sama kamu, Asyilla," ungkap Nevada.

"Aku jauh lebih cinta sama kamu," balas Asyilla. Nevada mengecup kening Asyilla. Keduanya menempelkan kening satu sama lain. Menatap dengan keseriusan cinta. Malam ini adalah malam paling bahagia.

"Shoot on Me, ketika untaian kata bak peluru itu menembus sasarannya. Shoot on Me, ketika jepretan itu menjadikannya potret terindah untuk dijadikan kisah yang tak berujung di lembaran selanjutnya,"

🎬🎬🎬

He yoo! Selesai sudah cerita ini. Epilog akan dipublis segera. Selamat membaca! Sampai jumpa di cerita lainnya. Jangan lupa mendukung cerita ini dengan memberikan vomment!

Best regard,

Vanilla Latte.



SHOOT ON ME [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora