Scene 21 || Getaran

1.5K 137 3
                                    

Alhamdulillah sudah sampai di part ini. Terima kasih atas segala bentuk dukungannya. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak. Semoga cerita ini lancar sampai ending. Terima kasih.

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🎬🎬🎬

Diamond Real Estate
No. 25
Atmaja's Family.

Apron itu sudah bertengger menutupi baju Asyilla. Gadis itu menggaruk kepalanya yang tak gatal. Hari ini adalah hari pertama tanpa Mama yang akan menyiapkan sarapan. Gadis itu memuntahkan sesendok nasi goreng buatannya. Rasanya adalah tingkat dewa, asin sekali. Fyi, ini kali pertama Asyilla masuk ke dapur untuk memasak. Bisa sih masak, masak mi atau air.

"Anjir, baunya gosong gini. Pasti nggak enak," celetuk Elena yang baru saja bangun tidur. Asyilla melempar spatulanya asal, lalu mematikan kompornya.

"Gue nggak bisa masak. Mana ngerti, udah lo pesen aja, deh! Nanti gue bayar," pasrahnya. Gadis itu melepas apronnya kasar.

Elena meneriaki nama Januar, ia hanya ingin tahu adiknya itu akan makan apa. Toh, kapan lagi sarapan makanan enak. Kalau ada orang tuanya, pasti nggak pernah pesan makanan dari luar.

"Nggak usah pesen! Nih, ada yang ngasih," balas Januar santai. Lelaki itu menuju ke ruang makan setelah dari depan.

"Yang ngasih siapa?" tanya Asyilla. Gadis itu mendekat ke meja makan.

"Kak Nevada. Tuh, sama anaknya," balas Januar yang sudah bersiap di meja makan. Elena tak mau ikut campur saat Nevada dan Chanel memasuki rumah mereka.

"Saya diminta Mama saya ke sini. Mama khawatir kamu nggak ada sarapan, jadi Mama minta anterin itu ke sini," jelas Nevada. Asyilla mengulum bibirnya, lalu mengangguk.

"Makasih," singkat Asyilla. Gadis itu menggaruk kepalanya yang tak gatal, ia merasa canggung saja jika ada Nevada. Gadis itu tidak makan, ia malah bergegas ingin ke atas.

"Kamu nggak makan, Syil?" tanya Nevada setengah berteriak.

"Gue mau mandi dulu, soalnya bau banget," balas Asyilla. Gadis itu buru-buru menaiki tangga karena malu. Saat itu, Milo datang dengan pakaian tidurnya. Matanya yang mengerjap, kini membelalak sempurna.

"Chanel di sini? Chanel kangen sama Milo, ya? Cie ...," goda Milo dengan tingkah malu-malu kucingnya. Saat itu juga, Elena dan Januar tersedak bersamaan. Bisa-bisanya anak kecil sudah bisa gombal seperti Milo. Calon-calon playboy cap kadal seperti Algebra.

"Chanel nggak kangen sama Milo, olang Chanel ikut Papa Chanel, kok," sangkal gadis kecil itu.

"Oh ya, nanti main sama Milo lagi, ya? Kaya kemarin," ajak Milo kepada Chanel. Anak lelaki itu sudah mendekati Chanel yang bersembunyi di belakang tubuh Nevada.

SHOOT ON ME [END]Where stories live. Discover now