Scene 19 || Ungkapan Tak Terduga

1.6K 153 0
                                    

Alhamdulillah sudah sampai di part ini. Terima kasih atas segala bentuk dukungannya. Jangan lupa untuk meninggalkan jejak. Semoga cerita ini lancar sampai ending. Terima kasih.

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🎬🎬🎬

Diamond Real Estate
No. 25
Atmaja's Family.

Sinar mentari pagi yang menusuk indera pengelihatan Asyilla, tak membuat gadis itu hengkang dari ranjang kesayangannya. Gadis yang tidur dengan memeluk guling kecil tampan nan hangat, tentu saja itu adalah Milo. Dua hari ini memang keponakan tampannya itu selalu tidur dengannya. Asyilla tak ambil pusing, toh Milo sekarang sudah tak serewel dulu.

Asyilla mengerjapkan matanya, ketika ada seseorang yang masuk ke kamarnya. Ditandai suara pintu yang dibuka. Januar, adik laki-laki Asyilla yang duduk di bangku SMP itu sudah berdiri di samping ranjang Asyilla.

"Kenapa?" tanya Asyilla, kedua tangannya masih sibuk mengucek matanya.

Januar memberikan undangan itu. "Undangan pesta Kak Devina," balas lelaki cuek itu. Asyilla memosisikan dirinya duduk, ia mengambil undangan tersebut.

"Thanks," ujar Asyilla dengan senyum yang mengembang. Sementara itu, Januar langsung pergi dari kamar Asyilla. Lelaki remaja itu harus menghadiri rapat OSIS.

Asyilla membuka undangan tersebut. Matanya menatap nanar sebuah tulisan yang membuatnya geram.

"Apa-apaan banget, nih? Pasti kerjaan si Gavin, nggak mungkin Devina, bukan style Devina banget. Awas aja si kadal kucrut itu!" gerutu Asyilla. Milo meleguh, anak laki-laki itu terusik dengan suara gerutuan Asyilla. Ia mengucek matanya.

"Kenapa Tante marah-marah?" tanya Milo. Anak laki-laki itu mendongakkan kepalanya. Asyilla menggeleng.

"Milo mau jenguk Chanel nggak?" tanya Asyilla dengan spontan. Entah apa yang ia pikirkan, tapi hanya topik itu yang ada di kepalanya saat ini.

Milo mengangguk girang. "Mau, Tante!" seru Milo excited.

"Oke, habis mandi kita jenguk Chanel, ya," ujar Asyilla. Milo mengangguk setuju.

🎬

Pagi ini, Chanel sudah diperbolehkan pulang. Hanya saja Nevada harus menghindarkan Chanel dari semua yang berbahan stroberi. Nevada menggendong Chanel dengan riang menuju basement rumah sakit.

Saat berada di dalam mobil, ia mendapat panggilan dari pengasuh Chanel jika ia tak bisa datang hari ini. Nevada mengerti, terpaksa hari ini Chanel dititipkan di rumah keluarga besar Djuanda karena dirinya harus bertemu seseorang di kafe setelah ini.

Butuh waktu sekitar 30 menit dari rumah sakit menuju rumah besar itu. Sebenarnya, Nevada malas untuk menginjakkan kaki di rumah ini lagi. Namun, apa boleh buat, anaknya butuh orang yang menjaga dan istirahat. Kalau saja Chanel tidak habis sakit, pasti ia akan mengajaknya.

SHOOT ON ME [END]Where stories live. Discover now