Tiga puluh lima

349 33 1
                                    

Beberapa tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa tahun kemudian.

Katanya, semua orang punya pengertiannya sendiri tentang hidup. Ada yang berpikir bahwa kehidupan adalah karunia, ada pula yang berpikir bahwa dirinya yang hidup ke dunia merupakan hal yang sia-sia.

Ada yang berpikir bahwa hidup adalah untuk bahagia, ada pula yang berpikir bahwa bahagia itu adalah untuk hidup.

Juga ada yang mengartikan bahwa hidup adalah mimpi, ada pula yang berpikir bahwa bermimpi adalah alasan mengapa hidup itu terus berjalan.

Awalnya, Aluna berpikir bahwa lahirnya ia ke dunia ini hanyalah kesia-siaan. Orang tua yang bahkan jarang di rumah dan enggan untuk menemuinya. Teman-teman yang hanya sekedar memanfaatkannya. Juga kisah cinta yang terlalu menakutkan untuk dijalaninya.

Tetapi —entah mengapa, semenjak kedatangan Fatih dalam hidup Aluna, semuanya berubah. Kedua orang tua yang mulai ikut campur pada kehidupan Aluna, teman-teman yang menjadi lebih memahami Aluna serta kisah cinta yang terasa semakin lekat untuk Aluna ingat.

Fatih seperti warna baru untuk Aluna. Ia seakan menjadi bukti bahwa takdir itu memang ada. Bahwa seseorang memang diciptakan tidak untuk sendirian dan kesepian di muka bumi ini.

Waktu yang singkat mengenai pertemuan Aluna dengan Fatih, teringat dengan kuat diingatan Aluna. Bukan hanya karena setiap memori dan kenangan Aluna jalani sendiri hingga tidak ada campur tangan kepribadiannya yang lain. Tetapi juga karena setiap momennya itu sangat berharga untuk Aluna.

Tentang bagaimana caranya mengatakan bahwa dirinya adalah calon suami untuk Aluna waktu itu. Tentang bagaimana Fatih ingin Aluna belajar mencintainya. Juga bagaimana sosok Fatih menguatkan Aluna pada kehilangan yang harus di hadapinya.

Menjalani hari-hari tanpa Fatih, tentunya terasa berat untuk Aluna. Ada kalanya ia terjatuh terlalu dalam hingga rasanya ingin menyerah, namun ada pula saatnya Aluna merasa harus bertahan agar bisa kembali bertemu Fatih di hari kemudian.

Selepas pindah ke rumah baru yang letaknya di pinggir kota dengan suasana yang asri, menjalani kuliah hingga lulus dan memasuki dunia kerja, juga melakukan terapi kesehatan agar kepribadiannya tidak lagi membahayakan dirinya, tidak membuat Aluna menghentikan tekadnya untuk menunggu Fatih.

Kini orang-orang telah melupakan kasus menghilangnya seorang kapten pilot yang bagai ditelan bumi itu. Berita itu telah tenggelam oleh kabar dari para selebriti yang kembali memanaskan sensasi.

Atas keyakinan, "Fatih pasti kembali," menjadi kalimat penguat Aluna untuk tetap bertahan di posisinya.

Seperti hobby Aluna di waktu luang yang suka sekali menggambar desaign pakaian, ia mendalami bakatnya dengan kuliah jurusan fashion designer. Berkat hal itu, ia kini telah merintis karirnya sendiri. Menggunakan kreativitasnya untuk merancang busana dengan gaya terbaru yang sesuai dengan target pelanggannya, Aluna berhasil membuat brand-nya sendiri.

I'M ALONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang