LWTD | Delapan

146K 16.9K 601
                                    

Chapter 7 kemarin banyakin vote dan komen ya!!

Jangan lupa vote dan komen disetiap paragraf ya!

Udah Follow akun cici belum? Yuk Follow! Biar rajin updatenya!
Aloisiatherin




08. Yakiniku

"Eh, girls!! Abi punya produk baru dari Emurah loh! Dia baru aja ngelurarin liptint terbaru dengan varian rasa buah! Duh, wanginya gak perlu ditanya! Ada varian blackcurrant, apel, mix fruit, frezze—"

"Lo nawarin rasa liptint lo, apa nawarin fruit tea, Bi?" Ivy menyela ucapan Abi yang sedang menyebutkan satu persatu varian liptint dari produk Emurah.

Mimi yang sedang membuat alis di samping Ivy pun berdecak. "Ketahuan betong sih, deseu kalo mau cipok manjah modal teh alfimart!"

"Idih, suka-suka gue dong!" Ivy melirik Mimi gemas.

"Udah, jangan bertengkar.. kalian mau beli kan? Nih ada warna lucu-lucu. Dari pada kalian bertengkar, mending kalian beli! Aku kasih diskon deh, 0,1 persen aja ya, tapi!" Abi membuat simbol tangan dengan bentuk 0 di tangan kiri, dan 1 di tangan kanan.

"Maemunah ngajak gelut nih!"

"Bukan untung malah buntung Mimi, ye!" Pekik Mimi bersamaan dengan menatap Abi malas.

Belum sempat Abi melontarkan gurauannya, Monela yang berjalan memasuki kelas dengan bibir menukik ke bawah mampu membuat Abi terdiam.

"Deseu kenapose lagi?" Mimi langsung bertanya pada Monela yang terlihat menyedihkan.

Monela yang duduk di sebelah Ivy hanya bisa menatap sendu ke arah tiga sahabatnya itu.

"Mami gak jawab telepon Monel." Adunya dengan mata yang sudah berkedip-kedip.

"Terus?" Abi yang mulanya berdiri jadi menopang dagu diatas meja dengan tubuh membungkuk di meja Ivy, menatap Monela.

Sangat kentara, jika saat ini Monela sedang menahan tangis kuat-kuat. Terlihat dari air mata yang sudah ingin menetes.

"Monel jangan nangis, Abi jual wafer mamamia lezatos kesukaan mami Monel. Bisa untuk mengganjel rindu de—"

"Terusin aja Bi, terus, ampek nabrak!" Ivy meremas kedua tangannya di depan Abi dengan gemas.

Abi hanya nyengir, sedangkan Mimi menatap Monela lekat. "Wait, wait! Oemji! Deseu tumben pakekong baju kemarin, Nek?"

Monela yang mendengar itu sontak menunduk. Memang benar, dirinya memaki baju kemarin, yang ia gunakan untuk pergi ke kampus. Itu karena bajunya belum ada yang kering.

Kan, mesin cucinya rusak... Tapi bukan gara-gara Monela loh ya.. jangan salahin Monela...

"Baju Monela, abis.." adu Monela sambil meremas bawah kaosnya.

"What?!" Pekik mereka bertiga bersamaan.

"Lo bangkrut?"pekik Ivy.

"Deseu jetong miskin?" Tebak Mimi.

"Alhamdullilah, Abi rekomendasiin Tuyul Mesir mau Ce? Ntar Ab—"

"ABI!" Ganti Mimi dan Ivy yang memekik bersamaan.

"Gue kan ngginep di rumah sepupu... La trus mesin cucine rusak.." adu Monela. "Mana mami gak transfer duit lagi,"

"Nasib ya Nek," Mimi meringis membayangkan Monela yang merana jadi anak mami Lyn.

Living with the Dosen [TERBIT]Where stories live. Discover now