LWTD | Enam

150K 17.7K 2K
                                    

Target vote tetep 1.1+K ya!

Kalian dari mana aja sih?

Balik lagi jam 4 ya! Tar DOUBLE update! Tapi ramein chapter ini ya!



06. Saos oh saos!

Di sinilah Monela dan Bastian sekarang. Di sebuah kedai mie ayam pinggir jalan depan kompleks perumahan mereka. Hal itu disebabkan oleh masakan Monela yang terlalu asin oleh garam, dan pedas karena terlalu banyak lada.

Bastian saja sampai harus memuntahkan masakan Monela yang sudah masuk ke dalam mulutnya di kamar mandi. Akibat masakan Monela yang amburadul. Bayangkan saja, mana ada sayur sop berwarna coklat tua?

Entah bumbu apa saja yang dimasukkan oleh gadis muda satu itu. Untung saja Bastian tidak menelannya.

"Pak, saya mie ayamnya ori aja ya." Bastian berucap ramah pada penjual mie ayam.

"Siap den!" Bapak-bapak penjual ayam itu mengacungkan jari jempolnya.

Bastian kemudian kembali duduk di kursinya, berhadapan dengan Monela yang terus menunduk sedari tadi.

Bagaimana tidak menunduk? Mata Bastian seakan ingin menerkam Monela hidup-hidup.

"Pak, Monel udah di pesenin kan?" Monela bertanya takut-takut.

Belum sempat Bastian menjawab, dua mangkok porsi mie ayam original dan mie ayam penuh saos itu terhidang di hadapan mereka.

"Ini pesanannya, satu mie ayam ori dan satu mie ayam campur saos!" Penjual mie ayam itu menurunkan mangkoknya diatas meja.

"Makasih Pak," ujar Bastian dan Monela bersamaan.

"Makan!" Perintah Bastian, menyodorkan mie ayam penuh saos bumbu ke hadapan Monela.

Monela menipiskan bibir. Ia menatap mie ayam dosennya yang terlihat lebih nikmat.

Betul bukan, rumput bergoyang milik tetangga aja terlihat lebih menggiurkan, apalagi mie ayam?

Bastian yang sadar akan tatapan Monela pun mendongak. "Kenapa?" Rautnya nampak bingung.

"Mmm, Monel gak suka pakek saos.." ujarnya pelan.

Banyak mau lo Nel!

Alis tebal Bastian menyatu. "Bukannya kamu suka pakek saos ya, dari dulu?"

Monela menelan ludahnya gugup. Iya, dulu ketika Monela masih kecil, ia sangat suka dengan saos, segala jajanan selalu ditambahi saos. Entah saos tomat ataupun saos sambal. Tapi itu dulu. Sekarang udah enggak.

"Itu, dulu ..." cicitnya.

Bastian menghela nafas kasar. Ia kemudian menukarkan mangkoknya dengan mangkok Monela. Tak banyak bicara, Bastian langsung mengaduk dan memakan mie ayam yang berwarna coklat itu. Perpaduan saos sambal, saos tomat dan kecap.

Monela yang melihat itu langsung sumringah. Ia dengan cepat ikut menyeruput mie ayam terenak di kompleks perumahannya itu.

Bastian mendongak sedikit, menatap raut Monela yang memakan lahap mie ayam original itu.

Ternyata, semuanya sudah berubah.

Monela kecilnya, pun sudah berubah.

🌻🌻🌻

Bastian meringkuk diatas kasur dengan keringat yang membanjiri tubuhnya. Perutnya terasa melilit. Rasa mual menghampiri tenggorokannya. Tubuhnya terasa tidak enak. Bastian menaikkan selimut, badannya gemetaran.

Living with the Dosen [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang