LWTD | Prolog

511K 26.8K 6K
                                    

Welcome to Living with the Dosen!

Pembaca baru komen disini!

Pembaca lama komen Love disini!

Siap untuk meramaikan kisah mereka??

Ayo, kita ramaikan lapak Monela dan Bastian!!! SERBUUU!!!




FOLLOW SEBELUM BACA! CHAPTER PRIVATE ACAK!
Aloisiatherin



Instagram juga! : @aloisiatherin

🌻 Enjoy the Story! 🌻


PROLOG

"MONELAA!!" Teriakan nyaring dari seorang ibu rumah tangga yang sedang memasak itu terdengar menggelegar, di dalam segala penjuru rumah bertingkat dua minimalis itu.

Monela— perempuan yang dipanggil itu sedang asik tiduran diatas kasur dengan masker peel off hitam di wajahnya— pun berteriak, menjawab. "Yes, mommy!"

"Sini ..." suara ibu rumah tangga yang dipanggil 'Mami' itu memelan, ketika sang anak sudah menjawab.

Monela? Mana dengar! Kamarnya berada di ujung lantai dua. Jadi, kalau Mami-nya berada di lantai satu, dan ingin memanggilnya, Mami harus berteriak dengan kencang.

Monela yang baru saja menjawab panggilan Mami-nya itu hanya mengangkat kepala, dengan tubuh yang masih rebahan sembari menatap pintu kamar yang tertutup. Karena tidak kunjung mendapat sahutan, Monela kembali membaringkan kepala diatas bantal, dengan ponsel yang berada di tangannya.

"MONELAAAA!!" Teriakan itu menggelegar lagi, membuat Monela terduduk dan kembali berteriak.

"Apa Mamiii?!!"

"Sinio, ta," lagi, sang Mami hanya menjawab dengan pelan, yang sangat nihil untuk Monela dengar.

Monela menunggu, satu menit, dua menit. Tak ada balasan. Ia pun akhirnya kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur dengan decakan kecil. Tangannya langsung kembali men-scroll laman akun Instagramnya.

BRAKK!!

"MONELA!! Kamu, itu ya! Mami panggil ratusan kali enggak denger ta?! Ha?! Kuping mu iku dimana?! Mau jadi anak durhaka ta kamu!" Logat medok khas Mami Monela terdengar, pun Mami yang geram ikut menjewer telinga sang anak yang asik tiduran diatas kasur. Dengan teganya.

"Aduh, duh, Mami! Apa seh? Orang Monel udah jawab kok! Mami aja yang gak denger!" Monela membela diri, dan mengusap terlinganya yang terasa panas, begitu jeweran itu terlepas.

Mami Monela berkacak pinggang. "Mulute Mami itu sampek nguntruk, nyuruh kamu turun ke bawah! Tak cuetot loh ya kamu!"

"Dih, apaan? Orang cuman dua kali Mami panggil Monel! Lagian emang'e mulut Mami itu Rinso? Bisa nguntruk?!" Monela tak ingin kalah dari omelan sang Mami.

Mami Monela sontak melotot. "Ini mulut, kalo Mami tanya berani jawab ya sekarang? Mau ta, kamu Mami oseng jadi sambel teri?!" Mami Monela menyentil bibir tipis sang anak.

"Ihhh, Mami! Gini nih, kalo ditinggal suami keluar negeri, sensi mulu kerjaane! Makane ta Mi, cari suami itu yang kerja kantoran aja!" Sarkas Monela.

Living with the Dosen [TERBIT]Where stories live. Discover now