"Sha gue punya salah ya sama lo?" tanya Bianca hati-hati.

Disha masih diam dan enggan menjawab pertanyaan Bianca.

Bianca yang tidak ingin memperkeru suasana pun hanya bisa diam, dan memikirkan apa ia pernah berbuat salah pada Disha.

Daren masuk ke dalam kelas setelah dari parkiran sekolah, kelas itu pun langsung menjadi hening ketika melihatnya berjalan dengan wajah datar.

"Ikut gue! Muka lo pucet, lo pasti sarapan sedikit tadi," titah Daren yang tiba-tiba menarik tangan Disha, membuat gadis itu juga ikut berdiri.

"Udah bel, gue mau belajar," tolak Disha.

"Jamkos, guru lagi rapat," sahut Daren yang langsung menarik tangan Disha agar mengikutinya pergi dari sana.

Disha akhirnya pasrah dan ikut dengan Daren saat sudah tidak menemukan alasan lagi untuk menolak laki-laki itu.

"Mau ke kantin juga nggak Han?" tawar Bianca.

"Hmm Kuy lah, gue juga bosen di kelas," sahut Hani.

Mereka berdua pun menyusul Disha, hubungan Hani dan Bianca mulai membaik semenjak kejadian di belakang sekolah. Hani merasa bersalah telah menuduh Bianca dan semenjak itu ia memilih untuk menerima Bianca sebagai temannya.

"Lo tahu kenapa sikap Disha tadi dingin banget ke gue?" tanya Bianca penasaran.

"Nggak tahu, lo inget-inget deh. Pernah punya salah nggak sama Disha?" tanya Hani balik.

Bianca hanya menggeleng pelan, karena ia merasa tidak punya salah pada Disha. Bahkan ia belum bertemu Disha sama sekali selama dua hari.

"Lo pernah deket sama Daren lagi nggak?"

Bianca langsung terdiam.

"Dua hari yang lalu gue sempet sama Daren di rooftop," jawab Bianca.

Hani dan Bianca pun saling pandang satu sama lain saat sudah menemukan jawaban kenapa Disha bersikap dingin kepadanya tadi pagi.

"Tapi bukannya waktu itu Disha nggk sekolah?" ragu Bianca.

"Mungkin aja Disha masih sempet sekolah, lalu dia pulang setelah liat lo sama Daren. Bukannya Daren juga bolos pas hari itu," jelas Hani.

"Gue harus jelasin semua ke Disha, pasti dia salah paham sama gue," ucap Bianca resah.

"Lo harus min--"

"Harus apa nih?" potong seseorang dari arah belakang mereka.

Hani dan Bianca pun serempak menolehkan kepalanya ke belakang. Ia langsung melihat dua laki-laki kembar menghampiri mereka.

"Kenapa di luar?" tanya Satrya pada Bianca.

Bianca tersenyum manis lalu menjawab, "Jamkos jadi mau ke kantin aja, kalau kamu?"

"Olahraga," jawabnya. "Ya udah kita ke kantin bareng," lanjut Satrya yang langsung menggandeng tangan Bianca dan membawa gadis itu pergi.

Hani tidak terkejut akan hal itu, karena ia sudah tahu hubungan Bianca dan Satrya.

"Mau di gandeng juga?" tanya Satya pada Hani saat melihat gadis itu yang masih fokus menatap kepergian Bianca dan Kakaknya.

"Eh, a-apaan sih Sat," balas Hani gugup.

"Udah nggak usah gengsi lagi." Satya langsung menautkan jarinya dan pergi menyusul mereka semua.

****

Di kantin sekolah, terlihat Disha yang tengah menikmati makanannya, sedangkan Daren asik memperhatikannya saja sedari tadi.

"Ren," panggil Disha saat melihat Daren menatapnya tanpa berkedip.

"Kenapa?" tanya Daren.

"Gue boleh minta sesuatu sama lo?" tanya Disha.

Daren tampak terdiam sejenak, memikirkan apa yang akan Disha katakan.

"Ren?"

"Gue bakal lakuin apa pun buat lo Sha," jawab Daren. "Jadi lo mau apa?"

Disha menatap wajah Daren begitu lamat. "Gue mau lo berhenti di sini, nggak usah berusaha deketin gue lagi. Sekarang semuanya udah beda Ren," pinta Disha dengan lembut agar Daren mau melakukan permintaanya yang satu ini.

Daren langsung terdiam setelah mendengar perkataan Disha.

Daren menghela napasnya dengan berat, ia sadar Disha pasti sudah benar-benar lelah pada dirinya.

"Gue bakal jauhin lo Sha, tapi untuk kali ini. Izinin gue buat sama lo sebelum pulang sekolah," balas Daren yang entah terdengar begitu menyakitkan oleh Disha.

Tanpa sepengetahuan Daren, gadis itu meremas roknya dengan kuat, ia bingung harus senang apa sedih sekarang? Namun, jauh di lubuk hatinya. Ia masih ingin bersama laki-laki yang sekarang masih berada di sampingnya.











TBC

Sorry banget ya, jarang up det

Dan thanks buat Syifa karena udah ngasih semangat buat lanjut dan buat kalian semua makasih banyak ya udah Vote dan setia nunggu cerita ini

Aku usahain kedepannya buat rajin upa det

Sampai jumpa di part selanjutnya all

DISHA_ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang