30

6.7K 377 25
                                    

"Sayang," panggil Shena pada putrinya.

"Iya Mom," balas Disha lalu keluar dari kamarnya menuju sumber panggilan tadi yang ternyata berasal dari dapurnya.

Kini Disha sudah berada di mansion kedua orang tuanya setelah di antarkan pulang oleh Daren kemarin malam.

"Muka kamu kok pucat?" tanya Shena saat melihat wajah Disha yang tampak pucat dan lesu.

Disha menggelengkan kepalanya. "Cuman kurang makan sama istirahat Mom," jawab Disha lalu ia duduk untuk sarapan pagi.

"Ya udah makan yang banyak ya, biar di sekolah nggak lemes," titah Shena yang langsung diangguki oleh Disha.

Disha terdiam, ia merasakan kepalanya yang mulai terasa berputar dan berat. Namun, karena tidak mau membuat ibunya khawatir, gadis itu pun berusaha untuk menutupi rasa sakitnya.

Beberapa menit kemudian, Disha langsung menyudahi sarapannya.

"Lho kok udah Sayang? Kamu masih makan sedikit loh," tanya Shena.

"Disha udah kenyang Mom, sekarang Disha berangkat sekolah ya."

"Nggak, muka kamu pucet kayak gitu. Jangan sekolah, Mom khawatir sama kamu. Di tambah kamu makannya sedikit," cegah Shena.

"Nggak papa kok Mom, Disha sehat," balas Disha.

Akhirnya Shena mengiyakan perkataan Disha saat melihat gadis itu memohon dengan wajah memelasnya.

Disha berjalan keluar mansionnya, matanya yang indah langsung melihat mobil putih yang terparkir di depan halamannya dengan seorang siswa yang terlihat tengah menunggunya.

"Pagi," sapanya.

"Daren, lo ngapain ke sini?" Tanya Disha heran.

"Mau berangkat sekolah bareng," jawab laki-laki itu seadanya.

"Nggak usah Ren, gue udah ada sopir," tolak Disha secara halus.

"Udah gue bilang, gue bakal berusaha buat ngejar cinta lo lagi Sha," balas Daren.

Disha menghela napasnya, karena kasihan akhirnya Disha memelihara berangkat sekolah bersama Daren untuk saat ini.

Daren membukakan pintu mobil untuk Disha, tidak seperti biasanya yang cuek dan menyuruh Disha masuk sendiri, bahkan lebih parahnya Daren akan mengata-ngatainya dengan sebutan manja.

"Thanks," ucap Disha.

Daren hanya tersenyum manis yang jarang laki-laki itu tunjukkan dan hal itu membuat Disha merasa asing dengan prilaku Daren  yang berubah.

"Gue tahu, lo masih suka sama gue. Dan gue mau Ngubah rasa suka itu jadi cinta lagi," ujar Daren sebelum menyalakan mesin mobilnya.

"Dih ke PD-an lo," sarkas Disha yang membuat Daren malah tertawa .

****

"Sha lo nggak papa Kan? Udah dua hari lo nggak sekolah," tanya Hani yang terlihat khawatir saat melihat Disha masuk ke dalam kelasnya.

Disha menggelengkan kepalanya. "Gue baik-baik aja," jawab Disha.

"Syukurlah Sha, gue juga khawatir sama lo," timpal Bianca.

Disha terlihat dingin pada Bianca, sejak kejadian di rooftop dua hari yang lalu entah kenapa membuat Disha menjaga jarak dengan Bianca, padahal ia sudah tahu alasan Daren lebih perhatian pada gadis itu.

DISHA_ Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu