10

7.2K 383 71
                                    

"Hani lagi liatin apa?" tanya Disha.

Sekarang Hani sedang berada di kamar Disha.

"Kamar lo luas juga ya Sha, lebih luas kamar lo dari pada rumah gue," papar Hani tanpa sadar.

"Hani tinggal sama Disha aja yok, Disha nggak tega liat Hani selalu kerja pas pulang sekolah," tawar Disha dengan tulus.

"Eh nggak Sha, gue masih punya keluarga," tolak Hani.

"Hani nggak capek apa kerja terus?"

"Kalau gue nggak kerja terus keluarga gue mau di kasih makan apa Sha?"

"Hiks..."

"Kenapa Sha?" tanya Hani khawatir dan juga bingung saat Disha tiba-tiba menangis.

"Huwaaa ... Disha nggak tega sama Hani."

"Hani jangan tinggalin Disha kayak yang lainnya ya, Disha cuman punya Hani sebagai sahabat Disha," ujar Disha sambil memeluk tubuh sahabatnya satu-satunya itu karena memang hanya Hani yang mau berteman dengannya.

"Gue nggak bakalan tinggalin lo Sha, lo sahabat gue yang nerima gue apa adanya, meski gue orang miskin."

"Nggak Hani nggak miskin," bantah Disha.

"Makasih ya Sha udah nerima gue jadi sahabat lo." Hani pun membalas pelukan Disha.

17:00 WIB

"Yaampun gue lupa kalau gue harus pulang," ujar Hani panik saat menyadari matahari sebentar lagi akan tenggelam.

"Hani nginep ya," rayu Disha, ia masih ingin curhat banyak kepada Hani.

"Maaf Sha, tapi gue harus pulang," tolak Hani.

"Yah Hani, ya udah deh yuk Disha antar keluar." Disha pun menggandeng tangan Hani menuju keluar kamarnya.

"Loh Satya kenapa Satya ada di sini? Satya nggak ngambil jus pisangnya Disha lagi kan?" tanya Disha, saat melihat Satya yang berada di ruang tamu.

"Dih enak banget lo nuduh-nuduh gue. Ponsel gue ketinggalan di tasnya Daren ya udah gue ambil ke sini," balas Satya.

"Gue pulang dulu ya Sha," pamit Satya kepada Disha.

"Eh Satya tunggu, Satya mau pulang kan? Kalau gitu Disha nitip Hani, Hani juga mau pulang sekalian bareng," ujar Disha.

Hani pun langsung memelotot kearah Disha setelah mendengar perkataan gadis itu.

"Nggak papa kan Satya, kalau Hani ikut Satya?"

"Hmm kalau Haninya mau, ya gue oke-oke aja."

"Ngg--"

"Nggak papa kok Hani, si Satya nya juga nggak keberatan," potong Disha sambil mendorong bahu Hani dari belakang menuju Satya.

"Yok." Satya pun menggandeng Hani.

"Cie-cie Hani," ledek Disha saat melihat tangan Hani yang di genggam oleh Satya.

"Awas lo Sha!" ucap Hani pelan kearah Disha.

Sedangkan Disha hanya cekikikan, menahan tawanya.

DISHA_ Where stories live. Discover now