"Niatnya cari tunangan sewaan, eh tau-taunya malah dapet suami beneran." Kalimat itu sudah cukup mendeskripsikan kisah cinta dari Hanum Wardani.
Di tengah-tengah pelariannya. Masa lalu kembali membawanya pada masalah rumit yang membuat ia dilema. Te...
Mari berkenalan dengan tokoh utama kita. Well, ini hanya gambaran saja.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hanum Wardani
A Writer. Usianya baru menginjak 23 tahun, tetapi, nahasnya ia kerap kali diteror perihal pasangan. Pindah ke Bandung dengan dalih mencari suasana baru, faktanya dia berusaha melarikan diri dari realita yang berhasil membuat hatinya remuk redam.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Akbar Hamizan
An Entrepreneur. Melajang di usianya yang sudah nyaris kepala tiga membuat hidupnya tidak tenang karena sering kali didesak oleh keluarganya untuk segera meminang perempuan.
***
Author's pov
Dari gambarnya saja mungkin kalian sudah langsung mendapatkan gambaran tentang sosok Hanum dan Akbar.
Yups, dari style aja mereka sudah beda. Hanum terkesan cewek bumi dan anak senja, sementara Akbar lebih condong pada cowok mamba yang isi outfit-nya didominasi oleh warna hitam dan putih. Hayoloh, gimana jadinya dua manusia yang memiliki style berbeda ini bila disatukan dalam sebuah ikatan pernikahan?
Hal lainnya, gambar Hanum didominasi oleh foto-foto di kamarnya. Iya, dia se-nolep dan se-mager itu. Hidupnya hanya terbatas pada kamar, ruang keluarga sama dapur doang. Nggak heran kalau kamarnya yang di Jakarta didekorasi sedemikian rupa biar dia bisa nyaman. Sedangkan Akbar, bisa kalian lihat sendiri dia jarang ada di rumah. Apa lagi setelah diteror buat cepetan nikah, Akbar yang dasarnya sering keluar makin jarang meluangkan waktunya buat berada di rumah selain untuk tidur doang.
Satu lagi, gambar-gambar lainnya berisi tentang daily life/kegiatan yang mereka lakuin sehari-hari.
Ada hal yang perlu kalian perhatikan juga. Aku selaku author nggak punya visual sama sekali tentang Hanum dan Akbar. Makanya, gambar-gambar di sana hanyalah gambaran tentang sosok mereka saja. Tapi... kalau Kalian memiliki visual sendiri atau orang yang menurut kalian punya vibes yang sama dengan mereka, gapapa, kok, buat menjadikan visual kalian sebagai acuan. Itu hak kalian juga buat menentukan.
