Bab 23 (guest)

10.5K 1.2K 3
                                    

Penting !
© Cerita ini hanya fiksi belaka. Kesamaan nama, tempat dan waktu tidak melatari cerita sejarah apapun.

Keesokan paginya Sabrina mendapat kejutan tak terduga. Kedatangan segerombolan wanita bangsawan ke kediaman Duke of Avondale sukses mengejutkannya. Sabrina bertanya-tanya akan tujuan sebenarnya dari kedatangan para wanita tersebut. Seingat Sabrina tidak ada rumor buruk atau skandal yang menyangkut dirinya.

Gerombolan wanita yang Sabrina maksud ialah tak lain Lady Wetherby beserta komplotannya dan juga... Kehadiran satu sosok lainnya berhasil menarik perhatian Sabrina, entah bagaimana suatu kebetulan terjadi. Sosok itu adalah Josette atau Lady Ambrose dengan tujuan yang sama untuk bertemu Sabrina.

Sabrina tidak tau sebelumnya jika Josette cukup dekat dengan Lady Wetherby.

"silahkan duduk," Sabrina mempersilahkan tamunya untuk duduk seraya meminta pelayan menyuguhkan aneka cemilan terbaik di kediaman Duke of Avondale.

Sabrina tersenyum ramah sebelum menyapa tamunya satu persatu "apa saya boleh tau alasan para lady yang terhormat bertamu ke rumah saya sepagi ini?" demi tuhan! Jika bukan karena Sabrina ingin menunjukan citra baik dihadapan para wanita bangsawan sudah sejak tadi ia mengusir tamu-tamu menyebalkannya itu. Berhubung Sabrina mendapat jatah liburan latihan berpedang dan kelasnya bersama Madam Beatrix, Sabrina memiliki cukup banyak waktu meladeni orang-orang seperti mereka.

Lady Wetherby tersenyum manis ke arah Sabrina yang mana semakin meyakinkan Sabrina jika tamu-tamunya ini memiliki suatu urusan tidak amat penting dan juga merepotkan.

"apa kami semua menganggu waktu pagi anda Lady Melville?" tanya Lady Wetherby dengan suara lembut. Dalam hati Sabrina menertawakan sikap wanita itu, kentara sekali dipaksakan. Sabrina sepenuhnya bertaruh jika sebentar lagi mereka semua akan berusaha 'menjilat' Sabrina. Berdasarkan fakta mengenai rumor yang tersebar antara kedekatan Sabrina dan ayahnya beserta undangan minum teh sang ratu sudah menjadi bukti nyata atas tindakan mereka.

Sabrina tertawa pelan. "tentu saja tidak. Bukankah kita semua teman baik Lady Wetherby? Bagaimana bisa sesama teman saya menganggap anda semua mengganggu ketika berniat tulus bertamu ke kediaman saya"

Sabrina menyaksikan bagaimana Lady Wetherby terlihat bangga akan dirinya sendiri. Sungguh menggelikan Sabrina harus berpura-pura baik dihadapan mereka semua.

"sebenarnya kedatangan kami kesini tidak lain karena ingin bertemu kakak anda Lady Melville, karena kami semua tau jika kakak anda akan tiba di kediaman siang ini" Lady Gartside menginterupsi obrolan.

Sabrina menatap Lady Gartside bingung "kakak saya? Isabella ataukah Elizabeth? Anda tidak lupakan jika saya memiliki dua orang kakak yang cantik" Sabrina mengatakan dengan diakhir canda pada kalimatnya. Sabrina sedikit bergidik membayangkan kecepatan pertukaran informasi. Dari mana orang-orang ini tau kakaknya akan datang siang ini.

"kami semua ingin bertemu Lady Isabella Melville My Lady" kali ini seorang wanita lain yang menyahut. Sabrina tidak habis pikir dengan tujuan mereka yang serempak.

Sabrina melirik Josette yang sejak tadi terdiam, wanita itu lebih senang menjadi pengamat dibanding pembicara utama seperti para lady di depannya.

"oh... Apa kalian semua teman baik kakak saya?" Sabrina bertanya dengan polos. Melihat dari raut wajah para wanita bangsawan yang segera berubah menjadi keruh saat Sabrina menanyakan perihal tersebut sudah dapat memantapkan Sabrina menarik kesimpulan jika alih-alih berteman mereka semua adalah musuh utama kakak tirinya.

"yah... Begitulah" Lady Wetherby kembali menimpali dengan setengah hati.

Sabrina tersenyum. Sepertinya ia bisa memanfaatkan wanita-wanita bodoh itu dalam strategi balas dendamnya.

What the Lady WantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang