EKSTRA PART 1

9.3K 452 10
                                    

Aku takkan pernah lelah untuk memulai apapun bersamamu, karena karena sejak awal hanya ada Kita, bukan aku
Jazilah

FOLLOW IG: @sayyjazilah08


Ceklek

Pintu putih dengan plakat bertuliskan VVIP room terbuka, menampilkan seorang dokter berhujab dengan jas putih dan stetoskop mengalung rapi di lehernya, melihat itu seorang pemuda berusia 27 tahun segera bangkit dan menghampirinya dengan raut cemas, kini penantiannya setelah satu jam akan membuahkan hasil, semoga.

"Bagaimana keadaan dia dok?". Tanya nya tak sabar, dokter berhijab itu tersenyum ramah kepadanya, dia bisa mengerti perasaan keluarga dari setiap pasien, terutama kecemasan seseorang yang akan menjadi ayah seperti sosok di depannya ini tentunya.

"Apa anda keluarga pasien?". Tanya dokter itu basi!

"Saya suaminya". Jawab pemuda itu, bukannya menjawab tapi dokter itu malah memicing menatap keadaan orang di depannya ini, bibir sobek masih berdarah, mata lebam, dan tampak darah masih menetes dari luka di pelipisnya, dapat di simpulkan juga kalau wajah pemuda itu mulai memucat.

"Pak, sebaiknya luka anda di rawat dulu, silahkan menuju ke-"

"Tidak perlu, cepat katakan bagaimana keadaanya". Melihat raut wajah pemuda di depannya sepertinya dokter itu tak bisa berkutik, ucapannya sungguh tajam dan menusuk, cukup untuk membuat nyali sang dokter ciut.

"Syukur Alhamdulilah kandungan ibu Ridha termasuk kuat hingga janinnya bisa bertahan walaupun mengalami pendarahan hebat, saya sudah berikan obat penguat janin dan obat untuk luka di tubuhnya, mungkin pasien akan sadar beberapa saat lagi, tak ada yang perlu di khawatirkan, hanya saja perlu menjaga pola makan dan jangan terlalu kelelahan sebab kandungannya masih rentan akan keguguran, saya akan berikan beberapa vitamin nanti". Jelas sang dokter dengan nama tag Rani Sarasvati, mendengar itu benar benar membuat hati si pemuda seperti di sirap air es, dia benar benar bersyukur, bahkan pemuda itu tadi sempat kabur dari ruang rawatnya setelah sadar dari pingsannya dan langsung berlari mencari ruangan calon ibu dari anaknya, percayalah dia sungguh menyesal harus pingsan dulu setelah dari tempat jahanam itu.

"Bo-boleh saya masuk?". Tanya pemuda itu dengan suara bergetar.

"Tentu boleh, tapi sebelumnya mohon untuk mengisi administra-"

"Gunakan ini sesukamu, aku mau masuk dulu". Dokter Rani benar benar di buat melongo atas tindakan pemuda itu yang tak lain adalah Daril, bagaimana bisa dengan enaknya dia menyerahkan kart dan memerintahkan seorang dokter untuk mengurus administrasi??? Astaga!

"Sepertinya aku mulai gila". Gumam dokter Rani kemudian melenggang pergi meninggalkan kamar VVIP yang baru saja di masuki mahluk kurang ajar berwujud manusia.

*

*

*

Perlahan namun pasti, kaki jenjang Daril melangkah mendekati bangkar yang berisi seorang wanita cantik dengan perban hampir ada di seluruh tubuhnya, kedua mata elang itu bisa melihat wajah pucat Ridha, mata lentik yang masih terpejam, dan perban melilit di kepalanya, wajah cantik dan ceria yang biasa dia lihat kini di penuhi luka sobek yang tampak masih menganga dengan beberapa jahitan, hatinya berdesir nyeri saat melihat itu.

MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]Where stories live. Discover now