{62}ALIANSI?✓

4.3K 360 17
                                    

Siasat tuhan benar benar mulus, andaikan dia disini aku hanya ingin menuntaskan hasrat sebuah pertanyaan yang membelenggu

Siapa yang layak di sebut musuh??

--MAFIA DAN MUSLIMAH--

FOLLOW IG: @sayyjazilah08


"D-dia..."

"Raga..."

Satya benar benar membeku di tempat, sebenarnya apa yang terjadi dengan keluarga adik sepersusuannya, kenapa Sekacau ini?

Tampak reg sedang merenggangkan otot tubuhnya, terutama bagian punggung yang mendapat tendangan maut dari Ridha, sedangkan Ridha masih sibuk membantu Daril berdiri, lagi lagi Satya cegoh dengan adiknya itu, bisa bisanya saling tatap sambil lempar senyum di tengah tengah pertarungan ini, kalau sudah begini Satya bisa apa???

"Nyalimu besar juga"

Mendengar ucapan reg, Ridha segera berdiri berhadapan dengan reg dengan tatapan Nyalang, sedangkan Daril benar benar sudah kehabisan tenaga, terlebih wajahnya sudah sangat pucat karena kehabisan darah dari luka tembakan yang terus mengalir, jangan lupa kalau belum ini dia sudah bertarung habis habisan melawan Ridha, bahkan luka pahatan di lengan, perut, dan dadanya juga masih mengeluarkan darah, sungguh Satya miris sendiri ketika melihat keadaan Daril, jika orang lain mungkin sudah innalillah sejak tadi.

"BABGSAT! Bantu aku bodoh!". Satya memutar bola mata malas mendengar ucapan Daril, rasanya dia ingin melempar Daril ke Pluto.

Dengan wajah malas Satya membantu daril berdiri. "Lo kalau manggil yang bener Napa dah!"

Daril terkekeh mendengar gerutuan Satya.

"Salahku dimana? Bener kan? BANGSATya". Satya benar benar gemas dengan adik iparnya ini, tanpa perasaan Satya melepas cekalannya pada tubuh Daril hingga membuat Daril oleng dan...

Brukk

"Sialan! Jatuh jangan ngajak ngajak dong!". Daril tertawa melihat wajah geram Satya, dia sengaja menarik kerah baju Satya saat akan jatuh tadi, dan berakhirlah mereka jatuh dengan tidak elitnya, walaupun Daril lebih tua tapi tetap saja Satya adalah kakaknya.

"Hehe ya ma- ASTAGA ZAHRA!!!". Daril memekik ketika melihat Ridha menghajar reg habis habisan, bahkan Ridha tak terlihat sedang terluka ataupun hamil, Daril benar benar hampir gila, bagaimana nasib anakmya di kandungan Ridhaaaaa.

"Ridha!". Satya tak kalah panik, berusaha memisahkan reg yang sudah tak ada rupa di bawah Ridha yang masih asik memainkan pisau kecilnya, tapi naas, hanya tendangan Ridha yang Satya terima hingga Satya tersungkur kesakitan memegang perutnya.

"Aku mau bola mu satu ya, untuk mainan kahfi hehe". Mendengar itu Daril segera bangkit, mengabaikan semua luka di tubuhnya dan memeluk tubuh Ridha agar tidak melakukan aksi layaknya psycho, Daril benar benar kaget, kenapa Ridha bisa berubah menjadi...

"Lepaskan aku!! Aku mau bola!!". Ridha masih memberontak dalam pelukan Daril.

"Zahra! Sadarlah! Jangan seperti itu!". Daril masih berusaha mengunci pergerakan Ridha dengan hati hati, takut saja jika anaknya terluka, Satya yang melihat itu bingung di tempatnya, dia harus apa? Hingga kedua matanya membola ketika melihat reg mengarahkan pistol timah panas kearah perut Ridha, hingga...

DOR~

"TIDAKKKK!!!!!!"

Brukkk

Daril membeku, tubuhnya bergetar hebat, air matanya berdesakan ingin keluar, tubuhnya mulai bergetar kala melihat seseorang yang tertembak di depan matanya sendiri, tubuhnya bergetar hebat kala melihat tubuh itu terkulai lemas dengan darah terus bercucuran dari perutnya.

MAFIA DAN MUSLIMAH [Lengkap Nih]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang