-PART 51-

597 47 3
                                    

Seketika tas kecil yang Nabila pegang jatuh begitu saja saat seorang laki-laki berparas putih bertubuh tinggi menabraknya.

"Astaghfirullah... Maaf! " Kata laki-laki itu.

"Eh, apa dia Faham? " Ucapnya dalam hati.

Nabila mengambil tas miliknya yang terjatuh, lalu berkata, " Iya, tidak apa-apa tuan! "

Laki-laki itu menyergit.

"Saya permisi! " Ucap Nabila lalu pergi dengan menundukkan kepalanya.

Seperti pernah melihat gadis ini, satu tahun yang lalu saat ia bertemu temannya di pesantren, kata perasaan Bayu.

Yah, laki-laki yang menabrak Nabila tadi adalah Bayu. Dia sudah hampir dua bulan berada di Turki karena S2 yang sedang di jalani.

Bayu mengejar perempuan tadi

"Hmm... Heii!! " Panggilnya, sontak membuat Nabila menoleh ke arahnya.

Karena suasana yang tak terlalu ramai sehingga panggilan Bayu tadi menggubris Nabila.

"Hmm... You from on Indonesian? " Tanya Bayu pada Nabila.

"Ya!! " Jawab Nabila.

"Maaf, saya sepertinya mengenal kamu! " Ujar Bayu dengan pedenya.

Nabila menyergit,

"Kamu temannya Fara, kan?! " Tanyanya lagi.

"Hah? Bagaimana tuan tahu kalau saya temannya Fara?! " Sambung Nabila bertanya.

"Karena saya salah satu guru Fara di Pesantren Al Hidayah... " Balas Bayu.

"Saya Bayu! " Kata Bayu.

Nabila tersentak kaget. Bagaimana bisa di negeri yang jauh ini dia berjumpa dengan salah satu orang yang mengenalnya. Bahkan laki-laki ini adalah seseorang yang pernah melamar Fara, sahabatnya.

Nabila menelan salivanya gugup.

Dia langsung membungkukkan badannya istilah menghormati.

"Astaghfirullah... Maaf Pak!! Saya bener-bener gak inget... Tapi, wajah Bapak pernah saya lihat satu tahun yang lalu saat saya di Al Hidayah, " Ucap Nabila.

"Iya, tidak apa-apa... " Lirih Bayu.




***





Mulai dari perjalanan, kedua mata Fara di tutup oleh seuntai kain.

"Mas kita mau ke mana sih?! " Tanya Fara.

"Ke suatu tempat, dan kamu pasti sangat suka tempat itu.

" Nah kita udah sampe!! "

"Kamu duduk di sini ya!! " Farhan memberikan Fara kursi yang berhadapan dengannya.

"Sekarang... Kamu buka kain yang nutup mata kamu... "

Perlahan Fara membuka seuntai kain itu. Matanya terbuka sempurna saat ia melihat semua ini.

Malam yang indah, berjuta bintang-bintang saling bercengkrama berkedip di angkasa. Rembulan yang seakan tersenyum itu memancarkan cahayanya yang indah. Angin yang hadir membuat sejuk sampai ke tulang rusuk yang ia rasakan. Di tambah seseorang yang kita cintai kini sedang berada di hadapan kita. Menatap seraya tersenyum indah.

Mata Fara masih memperhatikan sekelilingnya. Mereka kini sedang berada di sebuah restoran bintang lima di daerah Jakarta Selatan.

Meja nomor dua belas ini sudah di pesan Farhan dari dua hari yang lalu. Dia meminta supaya karyawan di restoran ini menghias meja makan pesanannya supaya lebih cantik dan berkesan romatis dengan bunga-bunga dan beberapa buah lilin menyala berbentukkan hati.

"Gimana kamu suka?! "

"Aku suka banget, Mas... " Jawab Fara kagum.

Farhan langsung meraih kedua tangan Fara dan berkata, "Aku punya kejutan lagi buat kamu! "

Farhan memberikan Fara sebuah kotak kecil berwarna merah hati. Dia membukanya, dan terlihat sebuah cincin bermata berlian yang sangat indah dan bersinar itu.

Dia meraih tangan kiri Fara, lalu memasangkan cincin ini di jari manisnya.

"MasyaAllah... Mas, cincinnya indah banget! Terima kasih banyak... " Kata Fara dengan antusias bahagianya.

"Cincin ini lebih indah lagi kalau kamu yang pake! "

"Jadi makin cantik! " Puji Farhan.

Datanglah dua orang Waitress yang membawakan menu makanan yang sudah Farhan rencanakan.

"Silahkan, tuan putri... " Kata Farhan pada Fara.

Farhan bangkit dari duduknya dan menghampiri Fara. Dia berlutut di depan perut Fara,

"Sayang... Bunda Fara mau makan dulu yah!! Kamu sehat-sehat di dalam sana! " Ucap Farhan lalu mengecup permukaan perut Fara.

Dia kembali bangkit dan mencium kening Fara, dan kembali duduk untuk menikmati hidangannya.

Sebelum Farhan memakan makanannya, dia menatap wajah Fara sangat lama.

Rasanya semakin dia menatapnya semakin dia tak bisa berpaling ke wajah lain. Semakin berada di sampingnya ia semakin merasakan kenyamanan. Farhan berharap dia bisa selalu seperti ini. Bisa membahagiakan Fara begitupun sebaliknya.

Apalagi kini, ada dua nyawa yang harus benar-benar dia jaga. Jaga dengan sepenuh jiwa dan raganya.

"Rasanya mendapatkan perhatian dan rasa kasih sayang dari seseorang yang kita cintai sangatlah bahagia. Aku berharap kita akan selalu seperti ini, berbahagia sampai ke surga-Nya. Yang terpenting bagi ku sekarang adalah, menjalankan semua tanggung jawabku sebagai seorang istri... Dan aku harus bisa menyenangkan hati suamiku... "

"Semoga Allah meridhai kami semua... Dan teruntuk kamu, Mas... Tuntunlah aku ke jalan menuju surga-Nya.... " Ucap Batin Fara seraya menatap Farhan yang sedang makan.

























_________________

Asalamualaikum...

Happy Reading!!!

Gaes... Aku triple up loh....

Maaf ya. Aku telat up. Karna sekarang sedang sibuk2nya ngejalanin kelas XII. Doakan ya, semoga di lancarkan.

Dan sesuai janji!! Aku up langsung tiga part!!!!!!!!

Untuk kedepannya, IMAMKU SEORANG MUADZIN akan update setiap Rabu ya!! Seperti biasanya!!!!

Oh iya kalian bisa ngobrol2 sama aku di
Twiter @zahramawadah
Ig @ zahramawadah 03


Satu lagi nih acara puncak!!!

VOTE DAN KOMENNYA JANGAN LUPA!!!

TYPO BERTERBANGAN?? LANGSUNG KOMEN YA!!!

SEKIAN 🥰

Imamku Seorang MuadzinTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon