-PROLOG-

5.4K 228 6
                                    

Manusia hanya bisa berencana,selanjutnya Allah yang menentukan


  ****





Faradita salma  adalah seorang anak tunggal yang terlahir dari pasangan Umar Widjaya dan Hana Salma. Tetapi karna Allah lebih sayang pada nya, sehingga dia di beri beberapa ujian yang harus ia lewati bersama abinya.

Umi fara sudah wafat sejak faradita menginjak usia tujuh tahun.

~remember the past~

Saat fara dan uminya joging , minggu pagi.

"Umii umiii liat deh, bagus banget ya boneka panda itu, " jarinya menunjuk pada sebuah toko boneka di sebrang  jalan .

"Iya sayang, kayaknya bagus banget ya bonekanya."


"Iya mi fara sukaaa."  matanya berbinar

"Sepertinya fara menyukai boneka boneka itu,hmm ...." batin hana

"Fara sayang,umi mau beli air mineral dulu ya, kamu tunggu di bangku taman sekolah anak anak aja ya."

"Tapi mi, fara mau ikut. Fara takut sendiri di sini" rengek fara

"Faraaa , umi cuma sebentar ko, gak lama, yahh"

"Iya mi"

Menunggu umi nya membeli air mineral , Fara menunggu di kursi taman yang ada di taman kanak kanak.

Detik demi detik fara melihat jam berwarna putih yang melingkar di pergelangan kirinya. Jam itu pemberian dari abinya saat abinya pulang dari surabaya.

Uminya tidak kunjung datang , padahal hanya membeli air mineral saja.

"Umi mana ya...ko gak datang datang yaahh. Apa umi lupa aku tunggu di sini. Ehmm... Yaudah deh aku cari umi aja, siapa tau ketemu di jalan! "

Menunggu uminya resah akhirnya fara beranjak dari tempat duduknya dan pergi mencari umi nya.

"Kok umi gak ada sih. Aku udah keliling taman tapi umi gak ada.
Kok perasaan aku gak enak ya,,,
Ya allah hilangkan perasaan buruk ku ya allah. " batin fara

Dari keramaian fara melihat segerombolan orang memenuhi ujung jalan taman . Sehingga menimbulkan kemacetan yang tidak terlalu panjang.
Motor-motor dan kendaraan lain berhenti dan menepi ke sebelah kiri jalan.

"Ada apa ya di sana, rame banget! Jadi kepo."  langkahnya dipercepat menuju segerombolan orang yg ada di ujung jalan taman

"Angkat pak! itu barang nya ke pinggirin dulu! " terdengar suara seorang ibu yang paruh baya

"Astagfirullah ya allah!!" teriak seorang ibu yang histeris

"Innalilahi angkat bu, kita bawa ke rumah sakit" suara yg lainnya

Suara suara itu membuat fara semakin penasaran . Setibanya di tempat itu fara menghindari desakan orang lain untuk melihat apa yang terjadi.

Mata fara terbelalak kaget saat mengetahui siapa dan apa yang terjadi. Tubuhnya terjatuh ke tempat apa yang ia lihat. Tangannya gemetar, ternyata apa yang ia pikirkan sudah terjadi. Hatinya membeku, bibirnya membisu , melihat apa yang terjadi.

"Umiiiiiiii!! Umii bangun!!katanya tadi mau beli air mineral  buat kita. Kenapa umi malah kayak gini? Kalau abi tau pasti abi khawatir sama umi . Umii bangun, Umiii."   tangan fara menggetarkan tubuh umi nya sambil menangis.

"De...dee bangun, jni boneka panda yang umi kamu beli di toko sebrang jalan terkena banyak darah."   seru seorang ibu sambil memberikan boneka panda yang terkena banyak darah .

Deg!

"Ternyata umi lama itu membelikan aku boneka panda ini." batinnya

Fara menangis sambil memeluk boneka panda yang bersimbahan banyak darah.

Dari kejauhan fara mendengar suara sirine ambulance . Matanya remang remang ,hatinya sendu. Tubuhnya tak kuat lagi menahan apa yang terjadi sekarang.

Brukkk

Akhirnya fara pun pingsan bersebelahan dengan uminya ,yang bersimbahan darah.





--


Ketika umi dan fara di bawa kerumah  sakit, Abinya fara mendapat telepon dari pihak rumah sakit  tentang keadaan fara dan uminya yang sedang terjadi.

" a..abi fara di mana?"  tanya fara saat sadar dari pingsannya

"Fara kamu sudah sadar. Kamu di rumah sakit sayang..."

"Abi.. ma..maa..aaf  , Bi ...fara gak bisa jagain umi. Umii.."

"Gak apa apa sayang, sabar yah. Allah pasti sayang sana umi. Kita tunggu dokter keluar dari ruangan umi ya."  memotong ucapan fara

"Iya bi"  Menangis sambil memeluk abinya





--





"Bagaimana dok keadaan istri saya? " Tanya Umar.

"Maaf pak, dengan sekuat tenaga kami memulihkan istri anda. Tapi Allah berkhendak lain. ..Allah lebih sayang istri anda. Maaf pak permisi."  ucapnya lalu pergi.

Dag dig dug deg!

Kenyataan apa ini? Apa yang fara takutkan terjadi. Semua nya berjalan mengikuti waktu. Semuanya hanya bisa sabar dalam diamnya. Itulah yang di lakukan fara dan abinya, menangis dalam duka. Duka kehilangan sosok malaikat nya. Apa yang akan terjadi di masa yang datang tanpa umi? Apa aku harus?

~~~

Jenajah umi fara di kebumikan pukul 19.00. Keluarga telah menerima apa yang terjadi karna

"setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati" (Q.S Al imran [185])

                           






--------------------




jangan lupa vote❤ dan komen ya gaess

Happy Reading!!

📝 Zahramawadah
📆16 oktober 2019

Ig:@mawardahz24

Imamku Seorang MuadzinWhere stories live. Discover now