-PART 46-

683 65 6
                                    

Fara terbangun ketika dia mendengar lantunan ayat-ayat Allah. Masya Allah, merdunya suara yang Farhan lantunkan membuat mata Fara terpejam dan menghayati setiap ayat yang di lantunkan.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul dua pagi. Fara terbangun dari duduknya dan langsung mengambil air wudhu serta langsung mengerjakan shalat tahajud.

"Mas. Kita shalat tahajud bareng ya! " Ajak Fara.

Farhan mengangguk dan langsung bersiap berdiri di depan sebagai imam.

Fara sudah siap sebagai ma'mum. Sebelum memulai, Fara menatap punggung Farhan.

Ia tersenyum dan sangat senang. Karna inilah hal yang dia inginkan.

Allahuakbar...

Shalat pun di mulai. Mereka mengerjakan shalat tahajud ini dengan khusu'.

Shalat pun selesai, mereka sama-sama menengadahkan kedua tangan mereka ke atas dan meminta doa pada Allah yang maha mulia.

Setelah selesai memanjatkana doa. Farhan merubah duduknya menghadap ke arah Fara.

Dia menatap Fara lalu tersenyum. Tangannya meraih pipi Fara dan membelainya lembut.

Fara tertunduk. Tapi, Farhan menaikkan wajahnya . Lagi-lagi dia saling menatap dan tersenyum.

Fara meraih tangan Farhan. Lalu mencium punggung tangannya.

Farhan mendekatkan tubuhnya pada Fara lalu mencium keningnya.

"Fara, apa kamu tahu. Doa apa saja yang pernah saya panjatkan pada Allah? " Tanya Farhan seraya menatap mata Fara.

Fara menggelengkan kepalanya,

"Banyak Fara. Doa yang saya panjatkan sangatlah banyak. Tapi, saat saya selesai melaksanakan shalat tahajud, saya pernah meminta tiga doa pada Allah di bawah langit malam. " Ucap Farhan.

"Doa pertama yang saya panjatkan adalah, saya ingin pengampunan diri terhadap Allah. Doa kedua, saya meminta untuk Allah selalu menjaga kedua orang tua saya. Dan doa yang ketiga adalah... Saya meminta pada Allah untuk mendapatkan jodoh yang baik, mendekatkannya pada jodoh saya. Dan nama kamu, adalah nama yang selalu saya selipkan pada doa saya. "

"Saya selalu berusaha menjaga fitrah doa dan cinta ini supaya tidak ternodai, supaya tidak menjadi fitnah. Saya juga yakin, jodoh itu adalah cerminan diri. Dan sekarang, doa itu sudah terkabulkan. Kamu, adalah jawaban dari doa saya. Saya sangat bersyukur atas itu. " Sambung Farhan. Fara yang mendengar perkataannya langsung memeluk Farhan dan menangis bahagia di dalamnya.

Ia tak menyangka. Ternyata orang yang pernah ia perjuangkan dalam doanya, akan melakukan hal yang sama. Dia saling mendoakan satu sama lain. Sampai kini, doa itu terjawab, dan pertemuan halal ini lah jawabannya.

"Terima kasih, suamiku... " Lirih Fara.

Farhan melepas pelukan Fara. Lalu memegang kedua pipi Fara seraya berkata,

"Saya, sangat mencintai kamu... Istriku... Sekarang kita sama-sama ya untuk berjalan menuju ridho dan surganya Allah... " Kata Farhan lalu mengecup bibir tipis Fara sekilas.

Jam dinding kini menunjukkan pukul 03.40, mereka bersama-sama membaca Al Quran seraya menunggu adzan subuh berkumandang.


***

Setelah selesai sarapan. Umar langsung pergi ke kamarnya. Fara pun mengantarnya.

"Mas, kamu di panggil Abi, suruh ke kamarnya. Katanya... " Ucap Fara.

Farhan pun mengangguk lalu ia mengusap lembut kepala Fara seraya tersenyum, lalu menyusul mertuanya di kamar.

Sesampainya di kamar. Farhan di pinta untuk duduk di sofa yang tersedia di kamar Umar.

Umar pun duduk di kursi yang berbeda.

"Nak, Farhan... Abi mau bicara sama kamu. " Kata Umar.

"Bicara apa, Bi? " Tanya Farhan.

"Jadi begini. Usia Abi kan sudah tak lagi muda. Kadang, untuk berdiri saja Abi kesulitan... Jadi, selagi kamu masih muda dan kuat. Abi akan mengalihkan perusahaan Abi untuk kamu! " Jawab Umar.

Farhan tertegun.

"Tapi, Bi. Farhan, belum bisa menguasai dunia bisnis... " Lirih Fathan sedikit tersipu malu.

Umar berdiri dan menghampiri Farhan. Farhan pun ikut berdiri. Dia menepuk bahu Fathan, lalu berkata,

"Tak usah risau, Nak. Abi akan mengajari kamu bagaimana caranya turun ke dunia bisnis. Karna, nanti juga kamu akan mendapat bimbingan dari perusahaan kita... " Kata Umar.

"Abi, sangat percaya sama kamu. Abi yakin, kamu pasti bisa. Maka dari itu, Abi serahkan ini sama kamu. Kamu pegang amanah Abi baik-baik ya... " Sambung Umar.

"Baik, Bi. InsyaAllah Farhan akan menjalankan amanah Abi dengan baik. Farhan minta bimbingannya ya, Bi... " Balas Farhan. Umar tersenyum.

Dirinya melakukan ini karna ini adalah keinginannya. Ia sangat percaya pada Farhan, maka dari itu ia memberikan amanah ini pada menantunya.

Di usia yang terbilang sudah cukup tua ini, sudah tak kuat mengurusi pekerjaan. Terkadang, penyakitnya yang kambuh bisa membuat fokus pada pekerjaannya terganggu.

"Saya sangat bangga sama kamu, Nak Farhan!! " Ucap batin Umar.























______________________

Asalamualaikum gaes???

Sory, part ini di buat sedikit. Karna memang sengaja:v

Karna akan ada hal yang baru di part selanjutnya.

Nb: sedang belajar membuat alur yang gak ketebak🤣

Etttts!!

Buat kalian yg DM di ig, chat di WA dan di Wp kapan Fara dan Farhan punya bayi?

Sabar ya!! 😅🤣
Pasti ada waktunya:))

Kapan? ⬆⬆⬆⬆

Vote dan komennya jangan lupa!!





Imamku Seorang MuadzinWhere stories live. Discover now