-PART 21-

1.3K 79 0
                                    

Mereka bertiga pun membantu Fara mengemasi barang-barang bawaannya.

"Kalian udah berapa lama tinggal di sini?" Tanya Fara dengan tubuh yang masih sibuk beraktivitas membenahi barang kebutuhannya.

Keiyra menyenggol lengan Naina,sedangkan Naina di senggol lengan Caca.

"Dia nanya ke aku tauu!" Ucap Naina.

"Apasi orang Fara tanya sama Caca." Ucap Keiyra tak mau kalah.Fara yang menunggu jawaban temannya itu tak sengaja melihat kearahanya mendelik.Fara melihatnya sekali lagi dan ternyata mereka bertiga sedang berdebat.Entah apa yang mereka ributkan.Tapi Fara tetap sibuk dengan urusannya.

"Dia nanya sama aku.'Katanya kamu udah berapa lama tinggal di sini?'." Naina bersi keras mengatakan bahwa Fara bertanya padanya seorang.

"Aku tanya sama kalian semua." Ucap Fara yang ikut menimbrung teman barunya itu.

Naina melipat kedua bibirnya pasrah.Dia selalu merasa percaya diri.Bahkan dalam pertanyaan.

"Kalau aku udah hampir dua tahun di sini." Jawab Caca.

"Caca kan masuknya bareng sama aku,Ca.Jadi kita hampir dua tahun di sini." Naina berkata percayadiri, sehingga membuat ketiga temannya menahan tawanya. "Ko malah pada nahan tawa si?" Sambungnya bertanya.

"Ck.Kan aku tadi udah bilang.Kalau Aku disini udah hampir dua taon Nina Boboh...." Ucap Caca yang terlihat sedikit emosi saat melontarkan perkataannya.Dia mengelus-elus dadanya dan ber-istigfar.

"Emang tadi aku ngomong apa?" Tanya Naina yang sontak membuat Fara, Keiyra, Caca terpelongo.

"Dia emang kaya gitu Fara.Sabar aja ya.Rada idoyy." Bisik Keiyra pada Fara.

"Yaudah ayo cepet-cepet kita beresin barang-barangnya.Bentar lagi pasti ada Singa yang dobrak pintu asrama kita.Dan pasti dia suruh kita piket." Caca berkata dengan mempercepat pergerakan tangannya saat membenahi semuanya.

Singa?

Fara tak mengerti maksud dari kalimat itu.

Saat pekerjaan mereka sudah hampir selesai.Tiba-tiba pintu asrama dengan cat berwarna putih bersih itu terbuka dengan keras.Membuat penghuni di dalamnya terkejut.

"Ayo cepet keluar.Giliran hari ini kalian piket asrama!." Ucap satu perempuan dengan menggunakan gamis berwarna merah dan jilbab yang senada.

"Waalaikumsalam.." Naina, Keiyra, Caca menjawab salam perempuan itu.Sedangkan Fara hanya memperhatikannya saja.

"Cepet dah!" Tegasnya.

Fara berdiri dari duduknya. " Ka.Maaf lancang.Bukankah seharusnya jika masuk ke dalam ruangan itu hendaknya mengucapkan salam ya?" Tanya Fara pada Perempuan itu seraya tersenyum.

"Kamu siapa?" Tanyanya.

"Fara,Fara ayo...." Caca menarik pergelangan Fara dan keluar dari ruangan asramanya.

Mereka berempat pun berlari-lari kecil menuju koridor asrama untuk mencari peralatan kebersihan dan memulai piketnya.

Tasya Hanifah.Adalah seorang santriwati yang menuntut ilmu di Al Hidayah ini.Dia sudah lama berada di pondok ini.Semua Santriwati mengetahui siapa dirinya dan betapa tegasnya dia terhadap kebersihan.Tak heran ketika Tasya sudah mulai berkoar ,maka semua Santriwati hanya mampu membisu dan melaksanakan perintahnya.Dia memang di percaya oleh Umi Hayati---Istri pemilik yayasan Al Hidayah, menjadi Dewan Kebersihan Asrama Santriwati (DKAS) untuk mengingatkan bahkan memperintahkan aktivitas kebersihan.

Tasya juga sering memakai sebuah pin yang menempel di hijab,bahu kirinya dengan tulisan DKAS.Tapi terkadang Tasya berbuat sewenangnya.Seperti halnya menobrak pintu untuk mengingatkan, tersenyum singkat, berdiam diri dengan tangan di lipat di bawah dada dan memerhatikan saat santriwati mulai melakukan kebersihan.Dan Masih banyak lagi.

Imamku Seorang MuadzinWhere stories live. Discover now