-PART 25-

1.3K 82 5
                                    

"Abi punya satu kejutan untuk mu."

"Apa bi?"

Datanglah seseorang dari balik pintu membuat mata Fara terbuka sempurna dan menggeleng tak percaya.

Percaya tak percaya.Tapi sudah di depan mata.Ketika Fara menarik nafas dan menghembuskannya cepat.Rasanya ia sedang bermimpi.

Ini kah jawaban dari salam yang Fara sampaikan kepadanya.Dan ini kejutan yang Umar berikan pada Fara.

Fara beranjak dari duduknya dan berhambur memeluk Nabila--- Sahabat kecilnya.

"Masyaallah...Nabila.." Fara melepas pelukannya dan langsung menatap Nabila dengan penuh.Ia sendiri pun terkejut dengan kehadirannya di pondok Al Hidayah.Fara kira Nabila hanya sekedar membaca pesan yang Fara sampaikan lewat Chat-nya.Ternyata ia datang ke sini untuk memberikan jawaban.Langsung kepadanya.

Umar memang sengaja mengajak Nabila pergi bertemu Fara di Al Hidayah.
Karna itu kemauannya sendiri.Saat Nabila pergi ke rumah Fara untuk berpamitan, ketika itu ia hendak berangkat melanjutkan pendidikannya di Turki.Saat itu juga umar menjelaskan bahwa Fara pun sedang melanjutkan pendidikannya di Pondok pesantren Al Hidayah, Jakarta Selatan.

Dan hari ini Banyak sekali yang ingin Nabila bicaran pada Fara.Karna ia merasa hari ini adalah hari yang pas untuk dia mengungkapkan.Hanya mereka berdua.EMPAT MATA.

Kedatangan Nabila langsung di sambut baik oleh tuan rumah dan tamu yang berada di dalam asrama pemilik yayasan itu.

Setelah bercengkrama, Nabila pun di persilahkan duduk.Namun matanya melihat laki-laki yang posisinya duduknya di samping Fauzan.
Ia baru sadar, bahwa lelaki itu adalah Farhan, seorang murid baru yang pernah tertulis di dalam kriteria cowok idamannya.

"Ra." Panggil nabila pada Fara saat semuanya sedang asik mengobrol.

"Iya ada apa?"

"Aku kaya liat Farhan."

"Mana?" Ucap Fara pura-pura tidak mengetahuinya.

"Itu di samping bapak itu!" Seru Nabila meyakinkan.

"Mana si aku gak liat!?" Fara Menggoyang-goyangkan kepalanya, seolah mencari seseorang yang Nabila maksud.

"Itu tuh.."

"Oh."

Nabila menatap Fara menyergit seolah banyak pernyataan yang harus ia beritahukan pada Fara.

"Ehmm..Abi, aku izin mengajak Nabila ke taman.Boleh?" Pinta Fara pada Umar.

"Ia boleh." Jawab umar dengan senang hati.Saat Fara dan Nabila di izinkan untuk pergi ke taman ia pun langsung melengang setelah berpamitan dengan tangan Nabila menarik gamis yang Fara kenakan, sehingga membuatnya ke tarik.

"Asalamualaikum.."

"Waalaikumsalam...."

Keduanya pun pergi ke taman.Nabila mencekal baju gamis yang Fara kenakan.

"Nab.Lepasin cekalan tangan kamu.Nanti bajuku lecek!" Ketus Fara.

"Eh.Dari SMA ya kamu gak pernah berubah Ra."

"Aku bukan FowerRangers"

"Ya ya yaa..."

Saat mereka sampai di bangku taman yang letaknya tidak terlalu jauh dari asrama santri dan para guru.Fara pun mengajak Nabila duduk di bawah pohon berbunga merah jambu.

"Wahh..Pemandangan di sini indah juga ya." Antusias Nabila saat matanya di suguhkan oleh pemandangan taman Al Hidayah.

"Iya.Sejuk juga." Jawab Fara dengan matanya menutup, seakan hembusan angin yang hadir menerpa wajahnya dengan lembut.

Imamku Seorang MuadzinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang