-PART 13-

1.3K 104 0
                                    

Pagi ini sinar sang fajar menyinari bumi dengan hangat.Sehangat memperjuangkan kegiatan simulasi dan hatinya.Iya hati kamu....

Bagi farhan simulasi ini adalah perjuangan yang harus sungguh-sungguh dia jalani.Semoga hasilnya tidak mengecewakan.Ya walaupun dia telah berusaha semaksimal mungkin.Tapi jika Allah mengizinkan sesuatu telah terjadi sesuai kehendaknya ,maka terjadilah.

"Tau gak persamaan kamu sama ujian nasional apa?, Sama-sama harus di perjuangkan.Hahahahaha." Batinnya berhalu seraya bercermin dan merapihkan dasinya.

Tangannya menggapai sisir di sebelah cermin.Jari jemarinya membelah rambutnya tak terlalu indah.Di pikirnya untuk apa terlalu indah berdandan ,kena angin juga rambut melehoy..

Farhan menuruni anak tangga.Menuju ruang makan.Disana terdapat bundanya yang sedang menyiapkan sarapan pagi ini.
Matanya mencari ayahnya yang tidak ada di ruang makan.Dugaannya ayahnya sedang ada bisnis pagi-pagi sekali di luar kota.Jika farhan bertanya pada sarah ,pasti sarah menjawab hal yang sama. Positive Thinking itu perlu gaess.

"Farhan mau bunda bikinin bekal atau gak usah?" tanya sarah bertatapan dengan farhan.

"Mau bunda.Tapi kalau dua boleh gak?" Tanya farhan kepada sarah seraya menaik turunkan halis nya.Sarah terheran dengan permintaan anaknya.Tangannya memegang bahu farhan dan menarik kursi supaya jarak duduknya dekat dengan farhan.

"Iya boleh.Satu lagi buat siapa bekalnya?" Tanya sarah yang membuat farhan tak berkikuk .
"Buat siapa sayang..?" tanya nya sekali lagi meyakinkan farhan.

"Hmm-hm.Buat temen." Jawabnya terbata-bata.

"Temen?.Siapa nama temennya?.Bunda pengen tau.Laki-laki atau perempuan?."

"Perempuan bunda."

"Kamu suka sama dia?"

"Sedi--kit." jawab farhan memakan sarapannya.Dan melirik bundanya sekejap.

"Kamu boleh ko suka sama dia.Tapi,jangan berlebihan nanti kamu kecewa loh..." Ucap sarah menasihati anaknya.

"Emang bunda pernah kecewa saat menyukai orang yang bunda suka?" Tanya farhan pada sarah yang membuat sarah menatap farhan tajam.

"Kamu kira bunda gak pernah kecewa.Bunda juga pernah menyukai orang.Tapi ternyata orang yang bunda suka itu suka sama sahabat bunda sendiri.Saat itu kondisi bunda masih sekolah. Orang yang bunda suka itu sekelas sama bunda." Jelas sarah menampilkan mimik sedikit kecewa nya.

"Pasti orang yang bunda suka laki-laki kan.Hayo ngaku.Hayoooo...." ledek farhan mencairkan suasana.

"Menurut kamu bunda apa?" tanya sarah
"Iyalah bunda suka sama laki-laki.Masa suka sama satu jenis. Kamu toh ngaco." jawab sarah dan tersenyum pada farhan.Membuat farhan membalasanya dengan kedipan mata beberapa kali.

"Yaudah cepetan makannya.Nanti kamu berangkat ke sekolahnya telat loh.." ucap sarah.

"Oke bu bos.Tapi nanti pulang sekolah lanjutin ya ceritanya..."

"Iya."

"Yaudah farhan berangkat ya bun.Asalamualaikum." salam farhan seraya mencium punggung tangan kanan sarah.Dan berjalan menuju garasi rumah untuk mengambil sepedanya.Tak lupa membawa bekal yang sudah dia persiapkan.Untuk seseorang.

******

Fara berangkat ke sekolah di antar oleh mang ade.Supir pribadinya.
Di dalam mobil dia tidak membuka mulut untuk berbicara.Matanya tetap saja beralih pada buku yang di genggamnya untuk membacanya.

Imamku Seorang MuadzinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang