11💘

61 15 9
                                    

Maaf aku telah gagal menjagamu
-Raga

"Maafin gue nggak bisa jagain lo"ucap Raga.

"Rega nggak perlu minta maaf"ucap Gaby datar. Lalu Gaby beranjak pergi menuju toilet, dan meninggalkan Raga di lapangan.

"Ini semua salah gue, Gaby jadi takut sama gue gara-gara gue nggak bisa kendaliin emosi gue waktu itu, sial!"ucap Raga frustrasi.

Memang Gaby terlihat menghindari Raga, ia tak mau melihat Raga seperti waktu itu.

Saat ini Gaby sedang menangis di dalam toilet, ia tak tau apa yang harus ia lakukan. Ia bertanya ke dalam hati nya, kenapa ia tak bisa melawan Angel dan lainnya? Kenapa ia hanya diam?

"Hikss.. Kenapa Gaby harus menerima ini semua? Bunda.. Regaa.. Kenapa waktu itu kalian nggak ngijinin Gaby ikut kalian? Apa kalian juga benci sama Gaby? Hiks.. Hikss.. "ucap Gaby sambil terisak.

"Kenapa Rega juga harus pergi? Padahal dulu Rega selalu bilang, nggak akan ninggalin Gaby dan Rega juga bilang akan selalu ada buat Gaby hikss.."ucap Gaby.

Flasback on.

"Eh anak pembawa sial! Lo itu nggak pantes sekolah disini dan lo itu cuma anak yang nggak di harapkan sama siapapun termasuk orang tua lo"ucap Angel.

"Tau tuh dasar nggak tau malu"ucap Siswi lainnya.

"Anak Sialan"

"Pembunuh!"

"Dasar nggak tau diri!"

"Pembunuh Pembunuh!"

"Anak nggak berguna"

"Nggak tau malu!"

"Murahan"

"Sampah"

Cacian dan makian yang selalu Gaby dapatkan setiap hari, itu membuatnya down dan ia menjadi sangat tertutup.

Gaby hanya bisa menangis saat itu, ia tak bisa melawan. Ia terlalu takut, karena sejak dulu ia selalu mendapatkan perlakuan yang tak baik.

"Hiks.. Hikss.. Gaby bukan anak seperti itu hiks.."ucap Gaby menangis. Sambil menutup kedua telinganya saat mendengar celaan dan makian dari teman-temannya, kemudian Rega datang dan membawa Gaby pergi dari situ.

LukaWhere stories live. Discover now