"Aska kamu udah pulang, jam berapa?" Tanya Maura menatap Aska.

"Barusan," jawab Aska.

"Apa? Barusan! Jadi kamu nggak pulang semalem?" Tanya Maura tidak percaya, Aska menghentikan kegiatannya memasukkan baju-bajunya ke dalam koper, ia beranjak dan menghampiri Maura yang ada di atas ranjang.

Cup

"Maaf sayang tadi malem aku sibuk banget," ucap Aska setelah mengecup singkat bibir Maura.

"Kenapa sampai nggak pulang?" Terus itu apa kamu mau kemana?" Tanya Maura menunjuk baju-baju Aska yang  sebagian sudah masuk ke dalam koper.

"Aku harus berangkat sekarang," ucap Aska.

"Aska jangan bercanda, kamu nggak ngasih tau aku kalau hari ini kamu bakalan berangkat bukannya besok?" Ucap Maura menatap Aska seolah meminta penjelasan.

"Aku nggak sempet ngasih tau kamu, bahkan aku semaleman nggak pegang hp dan nggak baca pesan kamu," ujar Aska.

"Aku mau kasih tau kamu sesuatu, tapi please jangan berangkat ke Pranciss sekarang," ujar Maura dengan tatapan memohon kepada Aska.

"Maaf ra aku nggak bisa karena hari ini juga harus berangkat, tentang sesuatu yang  mau kamu bicarakan kita bisa bicarakan lewat telepon," ucap Aska, Maura terdiam.

"Aska tapi ini penting," ucap Maura.

"Nanti aja," jawab Aska seraya kembali pada kegiatan awalnya memasukkan barang-barangnya ke dalam koper.

Jujur Maura ingin menangis, ia ingin Aska mendengarkannya sekarang bukannya malah mengabaikannya dan memilih berangkat ke Pranciss,

Maura bisa saja mengatakannya sekarang tapi ayolah Maura juga ingin perhatian Aska ter arah sepenuhnya kepadanya, bukan cara seperti ini yang Maura inginkan.

Maura hanya diam, mengamati kegiatan Aska yang memasukkan baju ke dalam kopernya secara terburu-buru, tidak butuh waktu lama baju Aska sudah masuk semua ke dalam koper, setelah selesai Aska mengecek jam tangannya tidak lama kemudian pandangannya beralih ke pada Maura.

"Ra aku harus berangkat sekarang, kamu jaga diri di rumah," ucap Aska seraya memegang tangan Maura.

Maura mengangguk pelan.

"Hati-hati," jawab Maura singkat.

"Kita bicarakan nanti, setelah aku sampai di sana," ucap Aska.

"Hmm," jawab Maura dengan berat hati.

"Aku berangkat," ucap Aska mengecup kening Maura, dan setelah itu Aska menjauh dari Maura untuk mengambil kopernya.

"Kalau ada apa-apa telfon aku," ucap Aska di ambang pintu, Maura hanya mengangguk saja setelah itu Aska benar-benar menghilang dari hadapannya.

Tidak lama kemudian terdengar suara mobil menjauh dari rumahnya.

Maura menelangkupkan wajahnya di antara kedua lututnya, air matanya mengalir begitu saja dipipinya, cengeng itu yang menggambarkan keadaan Maura sekarang.

Sungguh Maura ingin mengatakan kabar gembira ini kepada Aska, tapi sepertinya Tuhan masih belum berkehendak, kalau sudah begitu Maura bisa apa? Aska pergi saja Maira tidak bisa mencegahnya.

Maura tidak masalah jika Aska hanya pergi beberapa hari saja, tapi masalahnya Aska di Perancis selama satu bulan dan itu waktu yang cukup lama.

Maura terisak pelan, ia mengambil hpnya dan membuka notifikasinya yang barusan berbunyi, Maura semakin terisak saja saat mendapat chat dari dokter kandungannya jika besok waktunya Maura untuk cek up kandungan, dan itu artinya Maura tidak di temani oleh Aska.

Sungguh menjengkelkan bukan? Entahlah Maura hanya bisa menangis sesenggukan di dalam kamar nan luas ini tanpa seorang teman.

Maura mengusap pelan air matanya, ia beranjak dari ranjang dan berjalan pelan ke arah kamar mandi, ia mencuci wajahnya di wastafel, setelah itu Maura pergi ke dapur membuat susu dan juga roti dengan selai coklat di atasnya, berusaha melupakan ke sedihannya untuk hari ini.

Maura mulai memakan makanan nya tapi yang terjadi air mata Maura mengalir lagi membasahi pipinya, Maura tetap melanjutkan makannya dalam keadaan menangis, terasa lebih menyakitkan makan disertai dengan isakan, tapi itu sedikit membuat Maura sedikit tenang, meskipun sebenarnya kata tenang bukan tenang yang sebenarnya.

Bersambung
Salam
#Authore

Nangis sambil makan itu sakit banget woy😭😭

JANGAN LUPA FOLLOW
@eldelaaaa_
@official.auralaska

Akun Roleplayer Auralaska:
@askageralditama
@mauralavinaanderson

~Terimakasih semoga hari kalian menyenangkan~

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz