𝐒𝐚𝐭𝐮; 𝐓𝐢𝐭𝐢𝐤 𝐓𝐞𝐦𝐮

50 24 10
                                    

"𝙏𝙞𝙩𝙞𝙠 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙨𝙚𝙡𝙖𝙡𝙪 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙪𝙣𝙙𝙖𝙣𝙜 𝙖𝙠𝙝𝙞𝙧.
𝙏𝙚𝙩𝙖𝙥𝙞, 𝙖𝙠𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙝𝙖𝙧𝙖𝙥 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙩𝙞𝙩𝙞𝙠 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙨𝙚𝙜𝙖𝙡𝙖 𝙢𝙖𝙘𝙖𝙢 𝙩𝙞𝙩𝙞𝙠.
𝙔𝙖𝙞𝙩𝙪, 𝙩𝙞𝙩𝙞𝙠 𝙩𝙚𝙢𝙪."

●♡。♥●♡。♥●♡[-_-]╠♥

Dear, Michael ku.

Kau adalah embun penyejuk hati.

Indahmu telah mewarnai bumi.

Memberiku semangat untuk menyapa pagi.

Tak terasa, melihatmu serasa waktu telah berhenti.

Oh, Michael!

Dirimulah 'titik temu' dari pencarian hati.

Virus yang telah membuat aku sebahagia ini.

Bahkan, dunia seharusnya iri.

Karena, kamu telah menggantikan paras pelangi.

Dari salah satu pengagum rahasiamu.

A.G.S

●♡。♥●♡。♥●♡[-_-]╠♥

Violet menyobek kertas menjadi beberapa bagian kecil, lalu melemparkannya ke wajah seorang siswi yang kini berdiri, takut, di hadapannya.

Tembok besar menjadi penghalang kegiatan tidak manusiawi mereka. Serta, lokasi yang berada di belakang gudang sekolah, dekat parkiran belakang itu adalah tempat paling cocok untuk Geng 'Halu Cogan' dalam melancarkan perundungan mereka.

Tidak hanya sekali atau dua kali.

Melainkan, sudah dua tahun geng yang berisi personil wanita itu terbentuk. Ketuanya adalah Violetta Marissa––anak dari pemilik RSU Rosabella di Jakarta Selatan itu sebenarnya hanya melampiaskan kekesalan kepada beberapa murid di SMA Someday.

Akibat dari lingkungan internalnya yang kurang mendukung. Membuat Violet menjadi pribadi yang sulit diatur, suka berkelahi, kasar, dan tidak memiliki perasaan.

Kecuali, dengan cogan.

"Jadi, ini yang lo bilang puisi?" teriak Violet, sambil mencengkeram kerah kemeja seragam milik siswi tersebut.

"Vi, jangan keras-keras. Ketahuan guru BK, kita bisa kena hukum lagi," bisik wanita yang berdiri di samping Violet. Rambutnya disemir ungu. Sama halnya dengan Violet. Bedanya, dia memakai warna abu untuk menyemir ujung rambutnya.

"Masalahnya, ya, Zal. Cewek ini tuh––"

Belum sempat Violet menuntaskan ucapannya.

Nadhira sudah menarik ujung rambut belakang siswi tersebut dengan kasar. Membuat kepala siswi itu terpaksa mendongak ke atas.

"Lo laporin kita. Gue bakalan bikin lo menyesal seumur hidup. Mau?"

Siswi itu menggeleng, sambil meringis sakit, sebab rambutnya ditarik kasar oleh Nadhira.

Nadhira yang selesai membisikkan beberapa kata pada sang korban lantas memberikan isyarat pada Violet agar temannya itu segera menuntaskan 'kegiatan rutinan' mereka.

"Oke, gue bakal persingkat aja," ujar Violet.

"Pertama, lo harus berhenti kirim puisi gak bermutu lo itu ke Michael. Dua, berhenti suka sama Michael. Terakhir, karena Michael punya gue!" jelas Violet, dengan tampang bossy-nya.

Saranghae, Cogan!Where stories live. Discover now