Bab 2

103K 1.5K 34
                                    

Jangan lupa vote dan komennya:)

💐

"Van ada anak baru anjritt!"

"Mana bening banget lagi anjrot!"

Devan mengerutkan alisnya menatap Daniel dan Gerry yang memandangi lapangan dari lantai tiga.

"Bodynya bikin horny nyet," celetuk Daniel.

Devano yang penasaran pun berjalan ke penyangga koridor. Pupil mata coklat terang itu kini terfokus pada seorang cewek berambut panjang tengah berjalan di tengah lapangan.

Jagun Devano bergerak. Ia meneguk ludahnya kasar.

"Mantep gak tuh?" tanya Gerry menyenggol lengan Devano.

"Cari tau kelas berapa," ujar Devano sambil tersenyum muring.

"Oke-oke. Mari kita lihat," Daniel tampak membaca sesuatu dari ponselnya.

"Alxandra Priscanary. Dia masuk kelas 11 ips 2. Pindahan dari London," ujar Daniel lalu menatap Devano.

"Dapet info dari mana lo curut?" tanya Gerry.

"Adalah. Lo gak tau aja seberapa banyak cewek gua di lantai bawah onoh," ujar Daniel cekikikan.

"Gas," ujar Devano lalu melangkahkan kakinya sembari memasukan lengannya di dalam saku celana.

Kini Devano cs sudah berada di kelas 11 ips. Devano mengedarkan pandangannya. Senyumnya terbit ketika mendapati gadis yang dia cari.

Penghuni kelas 11 ips 2 mulai berbisik-bisik mendapati most wanted memasuki kelas mereka. Ini adalah hal yang langkah. Devano akan memasuki kelas mereka untuk tebar pesona lalu seorang gadis akan terpikat dengannya dan... habislah bersama Devano.

"Lo, murid baru?"

Siswi baru itu mendongak. Ia menaikkan sebelah alisnya menatap seorang cowok tampan sudah berdiri di samping mejanya.

"Siapa lo?"

"Kenalin. Gua Devano Mahendra. Anak pemilik sekolah,"

"Cih," Alxa berdecih. Ke angkuhan cowok bernama Devano ini sungguh kentara.

Merasa diabaikan, Devano menggenggam lengan Alexa yang berada di atas meja keras.

"Aww," Alexa menarik lengannya tapi tak bisa. Cowok gila ini menahannya.

"Lepasin. Gua." tekan Alexa.

Daniel bersiul menggoda. "Bos, ada yang nolak nih,"

"Gua pastiin lo masuk trending topik hari ini," celetuk Gerry.

"Emang kapan Devano gak masuk trending topik?" kata Daniel.

"Eh, iya juga,"

"Lo apa-apaan sih? Lepasin nggak?"

"Kalau gua gak mau?" tantang Devano sembari tersenyum manis.

"Brengsek." Alexa menendang kaki Devano keras.

"Aw anjing!" pekik Devano sembari melompat-lompat menggunakan sebelah kaki. Kedua tangannya memegangi kaki kirinya yang terangkat.

Devano menoleh lagi ke arah Alexa. "Berani-beraninya lo," geram Devano.

"Gua harus takut gitu sama lo?"

Siswa-siswi 11 ips 2 menutup mulut tak percaya. Bukankah siswi baru itu terlalu berani?

"Wahh," Devano terkekeh tak percaya. Ia mendekatkan kepalanya ke telinga Alexa. "Mending lo mulai sekarang hati-hati. Lo gua kasih kesempatan karena murid baru. Semua orang di sini udah tau gimana gua, lo bisa tanya. Lo bisa aja gua buat berteriak sakit sekaligus nikmat di bawah gua."

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang