39.Auralaska

166K 15.8K 2K
                                    

Happy reading..

Tiga hari lagi Aska akan berangkat ke Prancis sedangkan Maura tidak berani berbicara apa-apa kepada Aska, Maura masih menyembunyikan kehamilannya tidak ada yang tau selain Radit dan juga Kara.

Entah kenapa Maura merasa jika dia memberitahu Aska, ada sesuatu yang akan membuat hatinya mengganjal.

Maura saat ini tengah tertidur dalam pelukan Aska, ia terbangun tengah malam karena merasa tidak nyaman.

Maura menatap wajah Aska yang terpejam.

"Aska," Panggil Maura lirih seraya menggoyangkan lengan Aska.

Azka perlahan membuka matanya,

"Kenapa?" Tanya Aska seraya menelusupkan kepalanya di ceruk leher Maura, Maura terdiam sebentar tidak lama kemudian ia menjawab.

"Ngga jadi," ujar Maura.

"Tidur sayang bentar lagi pagi," ucap Aska memberitahu Maura.

"Iya aku tidur," ucap Maura.

Aska tetap pada posisinya ia memejamkan mata, sedangkan Maura entah kenapa tidak bisa memejamkan matanya, bahkan ia tidak lagi mengantuk.

Maura menggeliatkan badannya sedikit, hal itu membuat Aska membuka matanya.

"Tidur!" Ucap Aska memperingati Maura.

"Aku ngga bisa tidur," ucap Maura menatap Aska, Aska menyadari jika Maura akhir2 ini selalu terbangun tengah malam.

Aska menyibak selimut sedikit, ia baru sadar jika Maura menggunakan bathroob,

"Kamu kenapa pakai bathroob?" Tanya Aska heran.

"Tadi ketiduran kan habis mandi," ujar Maura.

Aska menghela nafasnya.

"Yaudah sekarang tidur," ucap Aska.

Maura menggelengkan kepalanya pelan.

"Yakin ngga mau tidur?" Ucap Aska menatap Maura.

Maura menganggukkan kepalanya pelan.

"Kalau gitu sekalian kita berdua ngga usah tidur sampai pagi," ujar Aska membuat Maura sedikit terkejut karena ia sudah berada di atas Maura.

Maura menelan salivanya kasar.

"Kamu ngapain?" Tanya Maura gugup.

Aska tersenyum tipis tanpa menjawab Maura, Aska sudah menempelkan bibirnya pada bibir Maura.

Dan kalian tau kan apa yang terjadi setelah ini...

....

Maura baru saja memejamkan matanya ia benar-benar sangat lelah karena semalam full ia bersama Aska melakukan itu tanpa henti.

Sedang Aska dia tidak tidur dia sibuk menatap wajah Maura yang terpejam.

Aska tiba-tiba saja teringat sesuatu, ia membuka laci Yang ada di samping tempat tidurnya dan mengambil kotak merah yang ada di sana.

Aska tersenyum tipis menatap sesuatu yang ada di dalam kotak itu, tidak lama kemudian Aska beralih menatap Maura, ia memegang tangan Maura dan memakaikan sesuatu di tangan Maura Yang tidak lain adalah sebuah cincin.

"Cantik," ucap Aska memandangi tangan Maura yang sangat cocok memakai cincin yang barusan ia sematkan.

Aska meletakkan tangan Maura, ia mendekat ke arah Maura dan membisikkan sesuatu di telinganya.

"I love you sayang, aku harap kita segera punya momongan," ucap Aska berbisik sangat lirih di telinga Maura, Maura tidak mendengar ucapan Aska karena dia memang benar-benar sudah tertidur.

AURALASKA (Tersedia di Gramedia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang