_Perkataan yang Menyakitkan_

9 5 0
                                    

_Allah maha membolak balikkan hati_

Semua bisa berubah seiring berjalannya waktu.

_Muslimah_

Ada rasa kecewa dan kasihan didalam diriku. Orang yang aku sayang, Pergi jauh dari hadapan sang pemilik kasih sayang. Bukan aku yang berada diposisinya, Namun sakitnya seperti tertuju kepadaku. Mungkin ini akibat dari menyayangi seseorang secara berlebihan atau mungkin akibat dari tidak mau menerima kenyataan.

Kejadian sore itu membuat aku dan Azizah bertengkar hebat dirumah. Bahkan lisan yang selalu dijaga untuk tidak menyakiti, Kini akhirnya tidak berbuah manis. Sakit sekali harus mendengar ucapan itu dari orang yang aku anggap sebagai saudaraku sendiri.

Karena kesibukan masing masing, Kurangnya perhatian antar sesama dan jauhnya rasa peduli lagi. Aku bahkan melewatkan kisah yang terjadi dari keseharian Azizah. Dia berubah drastis.

Dia pacaran dengan seorang laki laki, Namanya Aditya. Laki laki yang dia temui saat ikut organisasi kampus. Yang aku tau, Aditya itu salah satu alumni kampusku tahun lalu. Namun dia masih aktif dalam organisasi kesenian itu. Aditya mampu merebut hati Azizah, Hingga menjerumuskannya ke hal yang dilarang oleh Agama.

Azizah tidak pernah menceritakan itu padaku. Semenjak dia aktif dalam organisasinya, Kami jarang berbagi cerita. Aku sering mengajaknya ngobrol bersama, Namun ada saja alasannya untuk menolak.

Sore itu, Ketika aku pulang dari kampus, Aku tidak sengaja melihat Azizah bergandengan tangan dengan seorang laki laki. Karena penasaran, Aku mengikutinya. Mereka tiba disebuah kos kosan, Yang nyatanya adalah tempat Aditya. Azizah masuk kedalam rumah berdua dengan Aditya.

Aku sampai berulang kali mengucap istighfar. Apa yang mereka lakukan didalam sana? Aku mengintipnya dari balik jendela.

Aku sampai menahan tangis melihatnya. Aditya memeluk dan mencium Azizah.

Ya Allah, Ampuni Azizah. Ampuni hambamu ini. Batinku.

Aku bergegas ingin mendobrak pintunya, Namun mereka lebih dulu keluar. Masih dengan tangan yang melingkar di pinggang Azizah.

Aku menarik Azizah dari pelukannya. Wajah mereka masih tegang melihatku yang tiba tiba datang. Azizah berusaha untuk menjelaskan, Namun aku membantahnya.

Aku membawa Azizah pulang kerumah. Dia masih menangis sesegukan. Memohon agar tidak memberitahu perlakuannya ini pada Bunda Maryam. Namun bukan Qeena namanya, Jika hal ini masih disembunyikan. Aku tidak mau jadi pembohong lagi. Meskipun berat rasanya menyampaikan ini pada Bunda, Karena Azizah yang dulunya sering menjaga rahasiaku dan tidak mengadu atas perbuatanku kepada Abah. Namun apa yang Azizah lakukan sudah melampaui batas, tindakannya denganku berbeda. Bunda Maryam harus tau perbuatannya.

" Kamu kenapa seperti ini, Zah? Kamu bukan Azizah yang aku kenal dulu."

" ......."

" Jawab Zah."

" ........"

" Kamu yang dulunya selalu mengingatkanku untuk bisa menjaga diri dari laki laki, dan sekarang kamu.....Aku kecewa Zah."

" Maafkan aku Qee. Tapi yang aku lakukan sama Aditya itu wajar saja."

" Wajar kamu bilang, Zah? Istighfar Zah. Itu bukan perbuatan yang wajar, Dia menyentuhmu. Dia bukan mahrammu."

JEJAK CINTA MUSLIMAHWhere stories live. Discover now