_Teman masa lalu_

18 9 4
                                    

_Kita dipertemukan lagi bukan untuk mengulang masa lalu, namun memperbaiki,
Berteman baik, misalnya.

_Muslimah_

Hari ini lebih baik dari hari sebelumnya. PBAK sudah selesai. Saatnya memulai kembali duduk dibangku pendidikan, bangku kuliah. jurusan IAI angkatanku ada 80 orang. Ruanganku berada dilantai 3. Dan akhirnya aku akan pisah ruangan dengan Azizah. Meski berbeda, namun tidak begitu berjarak, dia diruangan sebelah, dekat dengan ruanganku. Dari 80 teman sekelasku ini, hanya satu yang aku kenal, Nurkayla.

Meski senyumnya terpancar hari itu, dikala aku menampilkan sebuah puisiku, Namun hari ini dia kembali seperti biasanya, Diam dan tetap menunduk. Tidak ada bisa aku ajak berkenalan, selain karena aku kurang percaya diri setelah kejadian beberapa hari ini dengan kakak senior. Dan parahnya lagi, kelas kak Dahlan juga berada dilantai 3. Itu artinya aku bisa saja setiap hari berpapasan dengannya. Tapi sudahlah, semoga saja aku tidak akan berurusan dengannya.

Suasana ruangan masih gaduh, dosen pertama belum masuk. Mata kuliah hari ini media pembelajaran. Tapi masih ada waktu 30 menit sebelum materi dimulai.
Semua punya kesibukan masing masing, rusuh dengan perkenalan mereka. Tidak berminat untuk menyamai mereka, aku memainkan ponselku. Aku sangat rindu sama abah dan kak Hana. Namun hari ini aku belum bisa menghubungi mereka.

Sebelum aku kesini, abah sudah menitipkan pesan yang sangat berat bagi Qeena, Abah mengizinkanku untuk kuliah jauh darinya dengan satu syarat, Aku baru bisa menghubungi mereka 2 kali setahun. Setiap akhir semester. Parahkan?. Kenapa syaratnya harus seperti itu? . Ohhhh jarak dan rindu ini sungguh meresahkan.

Aku hanya bisa melihat foto mereka, untung saja sebelum pergi aku sempat berfoto dengan mereka. Yah, salah satu sifatku yang menyebalkan diantara sahabat sahabatku adalah aku sama dengan Faiz, tidak suka difoto, selfi atau semacamnya.

_________
Tiba tiba seseorang duduk disampingku. Laki laki bekulit putih, berat badan diperkirakan 50kg,wkwkwkkw. Muka bulat, postur tubuh yang lumayan berisi, cukup stylish. Duduk dan menebar senyum. Alisku sampai naik 2 tingkat. Siapa dia.

" Assalamu alaikum.wr.wb, Aqena Muslimah Syaifullah."

" Waalaikummussalam."

" Tidak nanya gitu, Aku siapa atau kenapa bisa kenal kamu?"

" Tidak perlu aku nanya, Satu kampus juga tau nama aku".

" Hahhhaah, oh yayayya lupa. Kamu kan terkenal beberapa hari ini."

" Khmm".

" Kamu beneran nih nggak mau nanya namaku?"

" Nanti juga tau. Bentar juga setelah dosen masuk, Dosen bakalan ngabsen nama kita satu per satu".

" Okelah, setelah nanti kamu tau nama aku, aku traktir kamu makan es krim didepan kampus, tidak boleh nolak. Wassalamu alaikum.wr.wb."

Kenapa laki laki yang aku temukan disini semua aneh.
_______

Fikiranku sempat berputar beberapa kali.
Nama itu sepertinya tidak asing bagiku. Ketika ibu Mariana, dlDosen Media pembelajaran mengabsen nama kami masing masing, laki laki itu berdiri saat namanya disebut, Syarif Irsandi.

Aku yang duduk berjarak 4 kursi darinya, sempat memandanginya, dia sempatkan pula melihat dan tersenyum kearahku. Seketika itu, aku langsung mengalihkan pandanganku. Hari ini ibu Mariana belum memberikan materi apapun, hanya sekedar berbagi cerita mengenai pengalamannya menjadi mahasiswi dan beberapa perkenalan diri.

JEJAK CINTA MUSLIMAHWhere stories live. Discover now