_ Jangan Menolak Takdir_

18 15 3
                                    

Jika aku mati hari ini, cukupkanlah bekalku menuju syurgamu.
Jika aku tidak mati hari ini, bekalkan diriku dengan ketaqwaan.

_Muslimah_

Semenjak kejadian itu, sudah 1 pekan ini, aku tidak bertemu dengannya lagi. Dan sejak hari itu juga, Abah membatasi pergaulanku. Menurutnya, Abah terlalu membebaskan aku bergaul dengan teman temanku, hingga berbohong pun, bisa aku lakukan.

Ini memang sudah yang kesekian kalinya aku berbohong, tapi aku memiliki alasan untuk semua itu. Supaya abah tidak cemas dan mengkhawatirkanku. Semenjak kepergian umi, Abah yang mengurusi semua keperluanku.
Aku kasihan sama abah yang selalu khawatir kepadaku, padahal aku sudah sebesar ini.

Hari ini abah mengajakku untuk ke masjid di kompleks sebelah. Ada pengajian yang dibawakan Abah. Baru kali ini aku ikut pengajian abah, Biasanya setelah asar aku sering  menghabiskan waktu bersama keempat sahabatku. Yah biasanya olahraga bareng atau makan bareng atau belajar bareng.

Teman teman sempat kecewa karena aku tidak menceritakan kejadian itu pada mereka.

__________

" Kak Hana, ikutkan ke pengajiannya abah?"

" Insya Allah, kakak ikut."

" Yeeahh. Alhmadulillah, aku ada temannya deh."

" Biasanya kakak kan memang sering ikut pengajian abah."

" Kak Hana nyinggung aku yah? ".

" Dede mah langsung suudsan ajah. Dede tau nggak, setiap kali abah membawakan pengajian, selalu bisa nyentuh hatinya kakak, abah selalu memberi nasehat yang dapat menyadarkan kakak, apalagi soal ilmu agama."

" Dede jadi penasaran."

"Gih sana siap siap, baru kita ke masjid bareng. Jangan sampai abah yang nungguin kita."

" Siap kakak sepupuku yang ter love love".

____________

" Dari Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Aku pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang Anshor mendatangi beliau, ia memberi salam dan bertanya, “Wahai Rasulullah, mukmin manakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Yang paling baik akhlaknya.” “Lalu mukmin manakah yang paling cerdas?”, ia kembali bertanya. Beliau bersabda, “Yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling baik dalam mempersiapkan diri untuk alam berikutnya, itulah mereka yang paling cerdas.” (HR. Ibnu Majah).

M

engingat kematian merupakan ibadah.
Mengingat kematian merupakan anjuran Rasulullah, dengan banyak mengingat-ingat kematian kita akan menjadi orang yang senantiasa bertaubat dan menyesali kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Mengingat kematian menjadi amal salih yang akan diganjar pahala oleh Allah Swt.

Kematian menjauhkan dari perbuatan zalim. Orang yang banyak mengingat kematian akan jauh dari perbuatan manzalimi orang lain. Karena ia mengetahui bahwa apa yang ia lakukan akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

Kematian memperbaiki kualitas kehidupan.

Rasulullah Saw bersabda, “Perbanyaklah banyak mengingat pemutus kelezatan (yaitu kematian) karena jika seseorang mengingatnya saat kehidupannya sempit, maka ia akan merasa lapang dan jika seseorang mengingatnya saat kehiupannya lapang, maka ia tidak akan tertipu dengan dunia (sehingga lalai akan akhirat).” (HR. Al Baihaqi).

JEJAK CINTA MUSLIMAHWhere stories live. Discover now