38. KEBIASAAN!

120K 8.3K 709
                                    

Cahaya matahari menerobos masuk kedalam kamar itu melalui sela-sela gorden. Namun tak membuat kedua insan yang tak memakai sehelai benang pun mereka hanya tertutupi selimut, anak hawa dan adam itu sama sekali tak terganggu.

Tak lama perempuan itu terbangun karena cahaya matahari itu tepat menyinari wajah nya, membuat ia menutupi wajah nya dan mengerjap-ngerjap mata nya menyesuai kan cahaya yang masuk ke retina mata nya.

"eungh" lenguh nya saat ia merasa kegelian. Saat ia menunduk ternyata tangan nya dijadikan bantalan, dan yang menjadikan tangan nya bantalan hanya acuh mata nya masih terpejam namun bibir nya tak berhenti menyesap nipple Aylin.

Pikiran nya melayang pada kejadian tadi malam, tubuh nya sangat remuk Gara tak memberi kan nya istirahat barang sedetik pun, ia di banting, di bolak-balikkan, dan di geluti dengan sangat kasar.

Aylin tak marah, hanya saja kecewa.

Kecewa Gara tak bisa menahan sesuatu yang berontak keluar dari sifat aslinya, ia tak marah ia juga tahu itu sebuah pemberontakan paling brutal dari seorang Sagara.

Namun tak apa mungkin Gara emosi karena Aylin tak memberi tahu bahwa ia akan pergi atau berpamitan, walau hanya melalui surat dan sial nya semua sosmed Aylin tak ada yang aktif.

Aylin memejamkan mata, meresapi rasa sakit disekujur tubuh nya payudara nya sakit karena Gara meremasnya sekuat-kuat nya, seluruh badan nya sakit akibat bantingan-bantingan, terutama bagian vital nya sangat sakit dan perih.

"awhh.." ringis Aylin tak sengaja. Membuat Gara membuka mata .

"Makanya jangan nakal kan, jadi gini, yang!" ucap Gara serak, lalu mulut nya memutar mutar mencari nipple Aylin. Gara membuka mata nya lalu melahap nipple pink itu. Gara mendongak mata mereka bertemu namun Gara tak berhenti menyesap nipple itu.

"walaupun kamu hisap terus juga gak akan ngeluarin air susu Gara" ucap Aylin jengah.

"kamu aja yang gak tahu" balas Gara lalu meremas payudara itu dan—

'sruttt'

air susu keluar dari payudara Aylin membuat ia terbengong, bagaimana bisa? Aylin sedang tak hamil dan errr.. mungkin Gara menyesap nya terlalu kencang.

Ia melihat Gara yang masih senang ber mimi ria, lalu menarik nipple itu dan yang terjadi adalah Gara menggigit nipple nya membuat Aylin meringis, sakit, sangat sakit.

"Gara aku mau mandi dulu, lengket!"-kesal Aylin, namun Gara malah menaiki tubuh nya.

"satu ronde yang"

***

Setelah lepas dari Gara, Aylin mandi dan tentu saja di gendong oleh Gara ya karena Aylin mendadak lumpuh tiba-tiba. Sedang kan Gara ia hanya duduk dengan hanya memakai boxer, ia melihat kearah ranjang dan disana ada bercak darah, Gara berjalan lalu melipat seprai, dan selimut itu lalu menggantinya.

Gara tersenyum-senyum sendiri ia sudah menjadikan Aylin miliknya, seutuh nya. Seminggu lagi ia akan menggelarkan pernikahan dan jika Aylin menolak maka ia tinggal bilang Aylin sudah bermain dengan nya dan mengandung anak nya karena ia mengeluarkan nya di dalam, ia tersenyum miring.

Banyak cara untuk mendapat kan Aylin kembali. Walaupun itu dengan cara menghamili Aylin.

"Garang?!!" teriak Aylin dari dalam kamar mandi.

"iya bentar!" sahut Gara membuka pintu menampakkan Aylin yang sedang bertumpu pada wastafel, dan sudah berpakaian.

"Sakit~!" Aylin merengek mata nya berkaca-kaca, sungguh ini sangat sakit lebih baik jika ia mendapat tonjokan dimuka ya walaupun berakhir wajah nya menjari biru-biru namun itu tak sakit. Berbeda dengan ini Aylin rasa nya ingin menangis dan menonjok buwung Gara,

ia marah.

Gara langsung kelabakan saat Aylin mulai menetes kan air mata, Gara mengangkat tubuh Aylin bridal style lalu membaringkan nya di ranjang yang sudah rapi.

Gara duduk disamping ranjang lalu membelai rambut Aylin, namun di tepis.

"jangan sentuh!" marah Aylin.

"yang! iya aku salah aku minta maaf~" rengek Gara. Lalu berbaring disisi Aylin dan memeluk nya erat.

"apaan sih! Udah dibilang jangan pegang!" ketus Aylin memindahkan tangan Gara, bukan Gara jika tak mengeyel.

Dia memeluk Aylin kembali, Aylin yang jengah menyiku dada Gara sehingga Gara mengaduh.

"yang! Kamu kok kdrt sih!" mata Gara berkaca-kaca lalu menenggelamkan wajah nya di dada Aylin. Aylin sedikit  menjambak rambut Gara lalu mengangkat nya, namun tidak ada tanda-tanda Gara mendongakkan wajah nya. Aylin merasa baju tidur satin yang ia kenakan basah.

"ihh!! Garang kok kamu yang nangis sihh?!! Kan aku yang marah!!" sebal Aylin namun tangan nya mengelus rambut Gara.

"kamu nya kdrt hiks.." tangis Gara.

Lalu Aylin mengangkat kepala Gara hingga mereka bertatapan, tangan lembut Aylin mengusap air mata Gara yang sedari tadi meluncur.

"udah ah jangan nangis Garang kamu kebiasaan deh cengeng!" ledek Aylin membuat Gara malu, lalu menangis kembali.

"udah dong Garang ah sini cium dulu" ajak Aylin mengecup kening Gara.

"ANJIRR BANG GARANG SOLIMIH NANGIDD?!!!" teriakan histeris keluar dari bibir Aland yang sedari tadi sudah berbaring di sisi Aylin memperhatikan wajah menangis Gara.

"ALAND?!!" teriak mereka serempak karena kaget ada Aland dikamar nya.

***

Gara, Aylin , dan Aland sekarang masih berada dikamar Aylin dengan Gara memeluk pinggang Aylin dan kepalanya di dada Aylin, tangan Aylin yang melingkar di kepala Gara dengan jari yang berada didalam mulut Gara, kebiasaan satu ini Gara tak bisa menghilangkan nya.

Aland berada dibawah memeluk seluruh kaki Aylin dan sesekali mengelus nya. Aylin mempunyai dua bayi sekarang.

"ayang?" tanya Gara, sambil mendongak.

"hmm?" sahut Aylin, mengelus rambut Gara.

"kalo jadi baby nya gimana?" tanya Gara sambil memainkan kancing piyama Aylin.

"ya gakpapa"-jawab Aylin seadanya.

"kamu bisa nikah kan sama aku?" tanya Gara polos.

"ya enggak lah, aku gak mau! kamu pemarah, jelek, cengeng, childish, dekil ,hidup lagi!" ledek Aylin bercanda, namun sepertinya memang Gara yang cengeng ia menangis kembali.

'huh' aylin menghembuskan nafas nya kasar.

"eh-ehh enggak Gara kamu gak pemarah, jelek, cengeng, childish, dekil, tapi kamu itu penyabar, ganteng, gak cengeng, gak childish, kamu keren kok beneran, aku juga mau nikah sama kamu kok, iya udah ah jangan nangis" bujuk Aylin mengelap air mata Gara lembut.

"beneran?".tanya Gara memastikan.

"heem iya bener" jawab Aylin.

"Makinn sayangg Aylinn" ucap Gara semangat memeluk Aylin.

Ini dia kebiasaan Gara yang tak akan bisa dirubah membuat Aylin harus extra sabar.

"Bang Gara cengeng!" ledek Aland.

Membuat Aylin mematung, lalu menutup telinganya rapat jika tidak telinganya akan pengang.

"YANGG!!!"

***















FOLLOW & VOMENT
SEEYOU🔔💖

I'M BAD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang