36. HANCUR

94.7K 7.7K 891
                                    

Setelah kejadian beberapa hari lalu Gara menjadi sangat pendiam, ia tak mengamuk, tak juga pergi ke club, ia menghabiskan malam dengan menangis.

Menangis karna berpikir Aylin sangat jahat pada nya, ia sempat berpikir apakah Aylin memang hanya berpura - pura mencintainya selama ini? Atau ada sesuatu yang Aylin sembunyikan darinya?

Gara lebih sering mengurung diri nya dikamar dan menangis tanpa melakukan apa pun sampai ia kelelahan dan tertidur, pagi hari nya ia akan mengompres mata nya yang bengkak dengan es batu lalu keluar dan menghabiskan waktu nya untuk mengobrol dengan teman se-geng nya atau pun dengan geng WC.

Gara menjadi lebih dingin seperti semula, berbeda jika ada Aylin walaupun hanya berbicara seada nya tapi mereka tetap bertanya atau mengobrol. Sekarang walaupun mereka berkumpul Gara hanya akan menjadi pendengar tetap.

Jika di tanya dengan pertanyaan yang menurut nya bisa dijawab 'iya/tidak' maka Gara hanya membalas dengan anggukan dan gelengan, berbeda jika pertanyaan itu memerlukan jawaban yang panjang maka ia akan menjawab dengan menggidikan bahu nya.

Menyebalkan memang namun ya ini efek yang harus mereka terima.

***

"Gimana kamu bisa lewatin nya, sayang?" tanya seseorang.

"Ya aku pasti bisa melewati nya, tanpa bantuan darimu kek" jawabnya dengan tegas.

"Lihat lah, bayi besar mu cengeng sekali bagaimana bisa dia menjaga mu" pria itu berucap dengan nada meremehkan.

"Kakek belum melihat berontakan nya" tukas nya.

"cih, bayi besar seperti dia bisa apa?" pria tua itu masih saja meremeh kan nya.

"Bisa membuat ku menangis dan tersenyum, disaat yang bersamaan" ucapan itu keluar dari bibir pink cherry itu, membuat pria itu terdiam.

"Semoga saja, do'a ku selalu menyertai mu sayang" pria tua itu berlalu, dari ruangan rahasia itu.

"Tunggu aku, tunggu tinggal 1.825 hari lagi aku akan datang" gumam nya pelan.

"Busett lama amat lin" serobot seseorang yang baru saja masuk.

"Udah aku bilang kalo masuk ketuk pintu" tegur nya, membuat lelaki remaja itu menyengir kuda.

"Iya sayang maaf, sini kelonin dulu aku baru kamu bisa lihat lagi pria bodoh itu!" ucap nya merendahkan.

"emh.. kemari" dia menyuruh pria tadi berbaring disebelah nya lalu memeluk nya dengan erat.

***

'tuk..tuk..tuk'

"Gara, nak makan dulu sayang kamu udah beberapa hari gak makan!" bujuk Mama Gara. Karena memang Gara sudah tak makn dan tak minum sama sekali.

"Gak mau, jangan ganggu Aku ma! Gara gak mau makan!" bentak Gara. Ia sedang tak mood berbicara pada siapa pun saat ini

"Kalau nanti Aylin tau kamu nakal, gak makan nanti Aylin marah sayang" lirih Mama Gara. Masih berusaha membujuk Gara.

"Nggak Ma!, dia jahat sama aku. Dia ninggalin aku tanpa kepastian!" bentak Gara dari dalam kamar.

"Dia bilang nggak akan ninggalin aku. Tapi nyatanya,dia berbohong. DIA NINGGALIN AKU MAA!!!" lanjut Gara dengan suara yang bergetar.

"Sayang, kalau kamu gini terus nanti kamu sakit, Aylin bakalan khwatir sama kamu dan juga mungkin dia akan marah. Tolong Gara, Mama mau kamu makan ya jangan gini terus,Mama mohon" Ucap Mama Gara dengan sabar.

I'M BAD [END]Where stories live. Discover now