|23+23-23|

2.4K 268 61
                                    

Mohon apresiasinya 🙏
Jika kalian suka, kalian bisa memberikan bintang.
Kalian juga bisa komen.
Vote ✨ dan komen 💬 kalian sangat berpengaruh pada author. Tetapi tetaplah menjaga kesopanan. TERIMAKASIH
Dan mohon jangan menjadi silent readers. TERIMAKASIH SEKALI LAGI.

______________________

"Le, kok pada ngelihatin gue sih?", Tanya Shera heran. Pasalnya dari awal Shera masuk, dia sudah menjadi pusat perhatian.

"Bentar", Leon memberhentikan langkah Shera. Leon melihat Shera dari atas sampai bawah. Shera pun hanya diam saja.

"Kenapa gue baru sadar", ucap Leon lalu menarik Shera menuju toko baju.

"Lho Le, kenapa?", Shera merasa bingung. Leon tak menjawab. Dia meninggalkan Shera begitu saja saat masuk ditoko.

10 menit berlalu
Shera masih menunggu. Banyak pegawai toko itu yang datang dan menanyainya. Tetapi Shera hanya menjawab. Saya sedang menunggu teman. Memang benarkan?

"Leon gak ada niat buat ninggalin gue kan ya?", Gumam Shera yang sedang dalam posisi berjongkok.

"Berdiri", ucap seseorang didepan Shera. Shera mendongak. Dia refleks berdiri.

"Leon! Gue pikir lo ninggalin gue", ucap Shera cemberut.

"Nih pakai", Leon menyerahkan sebuah cardigan warna hijau lumut. Shera menerimanya.

"Lo? Ninggalin gue selama 10 menit lebih cuma buat beli ini?", Tanya Shera tak percaya.

"Iya. Cepet pakai", Leon mendesak Shera. Shera menghela napas. Akhirnya Shera memakainya.

"Yaudah yuk"
Mereka keluar lalu mencari dan membeli kebutuhan yang diperlukan.

------------------------------------------------+---+---+---++---+---+---+-----

Sekarang mereka sedang berada di pusat oleh-oleh. Mereka mencari-cari makanan/cemilan yang mereka suka.

"Le, beli eskrim ya", bujuk Shera.

"Emang didaftar ada tulisan eskrim?"

"Enggak sih. Tapi gue mau eskrim. Please, ayolah Le", Shera kembali membujuk Leon.

"Beliin lah mas, kasian itu pacarnya", saut seorang ibu yang berada didekat mereka. Lalu ibu itu pergi meninggalkan mereka berdua. Leon hanya tersenyum menanggapinya.

"Ambil. Tapi nanti bayar sendiri"

Shera cemberut. "Pelit lo", ucap Shera dengan muka kesal.

Leon tertawa melihat itu.
"Bercanda. Sana ambil apa yang lo suka"

"Gue gak bawa uang Le"

"Gue yang bayar Ra"

"Beneran?"

"Iya"

"Yeey makasih", ucap Shera kegirangan lalu pergi untuk mengambil eskrim yang banyak.

9 menit berlalu.
Shera datang dengan kedua tangan memegang masing-masing 5 cup eskrim 5 berukuran besar, dan 5 berukuran sedang.
Leon yang melihat itu pun menganga tak percaya.

"Lo bener mau ngabisin ini semua?", Tanya Leon menelan air liurnya.

Shera mengerjabkan mata beberapa kali. "Bodoh ya lo Le? Ya enggak lah. Bisa mules perut gue"

"Terus siapa yang bakal ngabisin?"

"Kan ada temennya bang Lando. Kalau temennya gak suka eskrim, yaudah buat stok aja. Kan kalo gue ke rumah lo, nanti eskrimnya bisa gue habisin", balas Shera cengengesan. Leon menggelengkan pelan. Dia tahu kalau Shera itu maniak eskrim (Shena juga).

Second Life (Hiatus)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt